1. Desa Wae Rebo





Merupakan kampung tradisional yang terletak di Manggarai,Nusa Tenggara Timur.
Dengan ketinggian mencapai 1.117 MDPL,membuat desa ini dijuluki sebagai desa atas awan.
Bahkan UNESCO telah memeberikan penghargaan Warisan Budaya Asia-Pasifik sejk 6 tahun silam..

Suhu di desa Wae rebo dapat mencapai 15 derajat Celcius dipagi hari.
Meski demikian,bngunan yang unik serta pemandangan yang mempesona mengundang para wisatawan untuk datang berkunjung.


2. Desa Teletubbies





Terletak di Jogja-Jawa Tengah,tepatnya di dusun Sengir,Desa Sumberharjo,kecamatan Prambanan,Sleman.
Awalnya bangunan berbentuk kubah/dome ini didesain sebagai rumah tahan gempa.
Didirikan oleh lembaga donatur untuk membantu bencna gempa bumi 2006 silam.
Dibngun dalam bentuk kompleks perumahan dengan bngunan setengan lingkaran/separuh bola,
komplek rumah dome menjadi relokasi bagi 71 kepala keluarga dari Kampung nglepen,dusun sengir.
Namun sejak berubah konsep dan dicat warna warni layaknya pelangi pada 2009 lalu,rumah dome atau yang disebut sebagai rumah Teletubbies,kini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyk dikunjungi.
Terlebih lagi adanya boneka Teletubbies sebagai ikon rumah dome yang bisa diajak berfoto menambah ramai wisata rumah dome.

3. Desa Baduy





Desa unik ke 3 ini memiliki nama yang berasal dari bhasa Belanda yaitu Badawi/Bedoin.
Namun dikarenakan aksen masyarakat setempat,berubahlah menjadi Baduy.
Terletak kurang lebih 40Km dari Rangkas Bitung-Banten.
Suku desa Baduy tergolong masih terisolasi dari dunia luar.
Dengan total penduduk mencapai 5000-8000 orang,terbagi dalam 56 kampung.
Yang mana masih lagi dibagi dalam 2 kelompok besar,yaitu suku Baduy Luar (53 kampung) dan suku Baduy Dalam (3 kampung).
Sayangnya kita tidak boleh mengambil foto dalam wilayah Baduy Dalam,dikarenakan masih kental dan berpegangnya masyarakat sekitar dengan tradisi.


4. Desa Kete Kesu





Tak kalah dari Banten,kampung Bunoran,Singgalangi,Toraja Utara-Sulawesi Selatan ikut meramaikan perwisataan Indonesia.
Selain keindahan alam,desa Kete Kesu ini juga menyuguhkan kebudayaan unik masyarakat Tana Toraja.
Pemandangan berupa perbukitan hijau akan memanjakan mata sepanjang perjalanan.
Persawahan dan barisan rumah adat dengan usia lebih dari 300 tahun turut menyambut.
Rumah adat tersebut dinamakan Rumah Tongkonan.
Uniknya lagi masyarakat Tana Toraja memiliki tradisi budaya kuno,yaitu merayakan kematian.
Dinding-dinding rumah tongkonan dihiasi ukiran dan tanduk kerbau yang mewakili status pemilik rumah.
Semakin banyak dan tinggi tanduk kerbau,maka semkin tinggi pula status sosial pemilik rumah.

5. Desa Penglipuran





Desa unik selanjutnya berada di Bangli-Bali.
Bangunan-bangunan adat unik semakin mempesona dalam tatanan tradisional yang khas dan rapi.
Keunikan desa penglipuran bukn hanya dari bentuk bangunan,adapun jalan pedesaan yang masih tersusun indah dengan material batu.
Tak cukup sampai disitu,satu bangunan dengan yang lainnya terlihat hampir tak berbeda.
Hal itu dikarenakan dalam bangunan adat dibuat sangat mirip satu dengan yang lain.