- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Sesuai Kebutuhan, Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Mundur Hingga 2028


TS
anarchy0001
Tak Sesuai Kebutuhan, Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Mundur Hingga 2028
Quote:
Tak Sesuai Kebutuhan, Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Mundur Hingga 2028
Penulis: Fariha Sulmaihati
Editor: Ratna Iskana
2/7/2019, 18.12 WIB

Pembangunan megaproyek 35.000 Megawatt (MW) masih tersendat-sendat. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, pembangkit listrik yang telah beroperasi komersial (COD) per 15 Juni 2019 baru mencapai 10% atau sebesar 3.617 MW.
[font=Arial]Direktur Bina Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan, realisasi pembangunan proyek tersebut tergantung pada permintaan dan kebutuhan listrik masyarakat. Megaproyek 35.000 MW yang harusnya selesai pada tahun ini pun mundur hingga 2028.
"Setiap tahun kan harus di sesuaikan dengan demand. Jadi bukan dibatalkan, tapi digeser," ujarnya saat ditemui di Gedung Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (2/7).
Adapun pembangkit yang telah memasuki tahap konstruksi baru mencapai 57% atau sebesar 20.119 MW. Proyek yang telah berkontrak atau memiliki perjanjian jual beli listrik (PPA) tetapi yang belum memasuki tahap konstruksi mencapai 27% atau 9.515 MW.
Kemudian, yang masih dalam proses pengadaan sebesar 4% atau 1.453 MW, dan sisanya sebesar 2% atau 734 MW masih dalam tahap perencanaan. Kemajuan proyek ini terdiri dari pembagkit yang dimiliki oleh PLN dan Produsen Listrik Swasta (IPP).

Untuk tahun ini, Kementerian ESDM menargetkan ada enam pembangkit dengan total kapasitas sebesar 2.161 MW yang akan beroperasi. Pembangkit tersebut yaitu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 100 MW di Kalimantan Selatan yang konstruksinya telah mencapai 99,3%, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bengkulu dengan kapasitas 21 MW dnegan kemajuan proyek mencapai 99,86%, dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kapasitas 0,5 MW.
Ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Maumere dengan kapasits 40 MW yang saat ini dalam tes uji coba operasi. Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 dengan kapasitas 1.000 MW dengan konstruksi mencapai 84,75%, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jawa 8 (Cilacap Ekspanasi) dengan kapasitas 1.000 MW yang konstruksinya saat ini mencapai 90,7%.
Quote:
Program Listrik 35.000 MW Jokowi Baru Terealisasi 10 Persen
AKHDI MARTIN PRATAMA
Kompas.com - 02/07/2019, 15:56 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo punya ambisi untuk membangun pembangkit listrik mencapai 35.000 Megawatt (MW). Namun, hingga Juni 2019 program tersebut baru terealisasi sebesar 10 persen.
Berdasarkan data dari Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, hingga 15 Juni 2019 program tersebut baru 3.617 MW atau 10 persen dari total program 35.000 MW yang mencapai tahap commercial operation date (COD).
Adapun yang masih tahap konstruksi sebesar 20.119 MW atau 57 persen dari target.
“Sampai akhir tahun bisa tambah 2,2 GW yang datang dari enam proyek, lima di antaranya adalah IPP (independent power producer),” ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Rida menjelaskan, 10 persen proyek yang telah operasi atau COD tersebut sebagian besar terdiri dari PLTG/MG, PLTM dan EBT Skala kecil (PLTS, PLTBn, PLTBm, PLTBg).
“Karena masa konstruksi pembangkit jenis tersebut memang relatif singkat (sekitar 12-24 bulan)," kata Rida.
Sedangkan 57 persen proyek yang masih tahap konstruksi terdiri dari PLTGU, PLTU, PLTP dan PLTA.
“Persiapan proyek dan proses konstruksi pembangkit jenis tersebut membutuhkan waktu yang relatif lebih lama,” ucap dia.
Adapun priyek yang sudah masuk kontrak atau Purchasing Power Agreement (PPA) sebesar 9.515 MW (27 persen. Dengan demikian proyek yang belum kontrak/PPA tersisa 2.187 MW (6,17 persen).
Proyek pembangkit yang telah kontrak/PPA, saat ini dalam proses pemenuhan persyaratan pendanaan agar tercapai financial closing atau effective date. Untuk mencapainya harus menyelesaikan antara lain pembebasan lahan dan izin lingkungan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, program pembangkit listrik 35.000 Megawatt baru bisa rampung pada 2026.
“Program 35.000 MW itu program peningkatan kapasitas pembangkit yang akan kita selesaikan mungkin sampai 2026," ujarnya usai peresmian PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 di Cilacap, Senin (25/2/2019).
Meski menyebut tahun 2026, namun Jonan mengatakan bahwa itu baru perkiraan saja. Sebab, ini tergantung dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dikonversikan menjadi prediksi permintaan tambahan tenaga listrik.
Quote:
Kasian PLN..
kebutuhan meningkat..
ayo jangan menunggak bayar listrik biar cepet selesai proyeknya..
daftar penunggak..
https://www.merdeka.com/peristiwa/li...r.html
https://www.gatra.com/detail/news/42...iputus
http://kaltim.prokal.co/read/news/35...r.html
https://kumparan.com/selasar-riau/ge...0395196153555
https://bengkuluekspress.com/menungg...
dan masih banyak lagi..
kebutuhan meningkat..
ayo jangan menunggak bayar listrik biar cepet selesai proyeknya..
daftar penunggak..
https://www.merdeka.com/peristiwa/li...r.html
https://www.gatra.com/detail/news/42...iputus
http://kaltim.prokal.co/read/news/35...r.html
https://kumparan.com/selasar-riau/ge...0395196153555
https://bengkuluekspress.com/menungg...
dan masih banyak lagi..
Diubah oleh anarchy0001 03-07-2019 12:46
0
1.6K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan