az.freakAvatar border
TS
az.freak
Teman Virtual Jauh Lebih Asyik, Benarkah?



Kita hidup di era dimana segala sesuatunya bisa dilakukan secara online melalui telpon seluler. Manfaat yang didapat jelas-jelas sangat mempermudah manusia dalam melakukan suatu hal. Namun apakah dampak tersebut akan selamanya baik-baik saja? Nyatanya tidak. Banyak dari kita justru terlena akan kemudahan yang didapat dari adanya teknologi digital seperti ponsel. Karena kita dapat melakukan segala sesuatu dari jarak jauh, kita cenderung mengesampingkan yang namanya interaksi sosial secara langsung.


Ingat selogan dari brand ternama Nokia, yakni "Connecting People". Selogan yang bagi ane sendiri merupakan wujud dan impian masa depan dari suatu brand untuk mengubah hidup manusia. dan benar adanya. Kini manusia benar-benar terhubung satu sama lain tanpa ada batasan baik itu jarak mau pun waktu. Tapi apakah hal itu sekarang masih dalam konteks yang positif terlebih dalam urusan pertemanan?



Ane sedikit mengutip tulisan dari BBC Future berikut


Tiga milliar orang, sekitar 40% populasi dunia, menggunakan media sosial dan menurut sejumlah laporan, kita menghabiskan rata-rata dua jam setiap hari untuk membagikan, menyukai, menulis cuitan dan memperbaharui perangkat ini. Artinya sekitar setengah juta cuitan dan foto Snapchat dibagikan setiap menit.
Jessica Brown - BBC Future 2018



Jika dari sample yang seperti di atas saja mendapat kesimpulan rata-rata dua jam setiap hari untuk menghabiskan waktu dengan ponselnya, lantas bagaimana jika samplenya kita ubah, dengan objek yang kita ambil adalah para remaja sekolah yang saat ini gemar atau bahkan kecanduan dengan ponsel pintarnya. Maka tidak menutup kemungkinan hasilnya akan lebih dari data di atas (asalkan mengambil sample yang sesuai).



Selain data di atas, ane juga sedikit mengutip temuan berikut:


Kami telah meneliti prevalensi kecanduan game dengan mengambil sampel di sekolah-sekolah di Manado, Medan, Pontianak, dan Yogyakarta pada 2012. Kami menemukan bahwa ada 45,3% dari 3.264 siswa sekolah yang bermain game online selama sebulan terakhir dan tidak berniat untuk berhenti.
Edo S. Jaya - The Conversation



Yup, ini adalah data 2012, itu artinya sudah banyak perubahan jika kita mengulang sebuah survey dengan data di 2019. dan jika kita memprediksi, apakah angka yang ditemukan akan lebih sedikit atau bahkan jauh di atas dari temuan sebelumnya? kalo menurut ane pribadi, data tersebut akan semakin meningkat karena jika dilihat dari aktivitas masyarakat sekarang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mereka lebih sulit tertinggal ponselnya dari pada tertinggal waktu makan.


----------------------------------------

Dari dua temuan tersebut, ane pribadi sedikit memperhatikan kesenjangan sosialisasi masyarakat sudah semakin memprihatinkan. Orang sekarang lebih senang bermain dan bercengkrama dengan ponselnya dibandingkan dengan orang sekitar. Inilah yang ane sebut sebagai "Teman Virtual". Mengapa seperti itu? bukankah dengan adanya kemajuan ini kita bisa saling berinteraksi tanpa ada hambatan. Ya benar, saat ini kita seolah tidak mengalami kendala dalam berinteraksi dalam jarak jauh, tapi sadar atau tidak, sekarang ini kita mengalami kendala "Sulitnya berinteraksi pada jarak dekat".

Ada dua poin yang mendukung pernyataan ane dengan pengamatan yang ane lihat sendiri.


1. Teman Curhat Virtual




Sekarang ini kita lebih nyaman curhat melalui social media, bukan sebagai perantara kepada orang lain tetapi memang melakukan curhat kepada khalayak umum yang sebenarnya tidak pasti mendapat pencerahan atau bahkan tidak ada yang peduli terhadap apa yang disampaikannya melalui social media. Masyarakat sekarang cenderung (tidak semua) lebih nyaman bercerita melalui media bukan kepada teman-temannya di kehidupan nyata. Bahkan ada yang lebih miris, yakni ketika berkumpul mereka saling memainkan handphone dan berbalas komentar di suatu postingan secara bersamaan.

2. Teman Bermain Virtual





Era sekarang dan dahulu memang berbeda, termasuk cara bermain game. Dahulu orang harus bertemu dan berinteraksi secara langsung agar bisa bermain bersama-sama. Tapi sekarang semua telah dijembatani melalui ponsel. Kita bisa bermain tanpa harus bertemu. Ini yang seharusnya tidak dilakukan berlebihan. Karena secara tidak langsung, kita akan menjadi manusia yang individualistis, kurang sosialisasi dan bahkan kita jadi pribadi yang pendiam dan takut berbicara di depan khalayak umum secara langsung. Hingga akhirnya media sosial menjadi wadah yang menurutnya tepat. Pembatasan penggunaan akan lebih baik dilakukan terhadap diri kita atau pun anak agar tidak tercandu bermain dengan akun game baik online mau pun offline.


GIF
--------------------------

Dua hal ini ane amati secara tidak sadar ketika ane berangkat dan pulang kerja, di perjalanan ane kerap memperhatikan orang-orang yang selalu asyik dengan dunianya sendiri seolah sulit untuk bercengkrama dengan orang lain. Hingga akhirnya muncul pertanyaan di benak ane,
Apakah Teman Virtual jauh lebih asyik dibandingkan teman nyata?



----  Sekian  -----


Baca thread ane yang lain

di mari gan.


kakekane.cell
danQe
slametgentho
slametgentho dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan