Kaskus

Story

IdaAyuKomang80Avatar border
TS
IdaAyuKomang80
Raja Kodok

Dahulu kala, di sebuah hutan, hiduplah seekor Kodok di sebuah kolam yang kumuh. Ia sangat pemalu dan tak percaya diri, hingga tak pernah sekalipun keluar melihat isi hutan. Ia seringkali berkhayal jika suatu saat bisa menjadi raja.

Suatu hari, seekor Tikus melihatnya duduk termenung di pinggir kolam. "Hai, Kodok, mengapa engkau selalu kelihatan murung? Tak inginkah engkau keluar melihat kondisi hutan?"

"Aku sangat malu, Tikus. Aku hanya binatang kecil tak berdaya. Aku tak berani berjalan jauh dari kolam. Andai saja aku bisa menjadi raja hutan.” Kodok menghela napas, memandang langit berharap Dewa mengabulkan keinginannya.

“Engkau bisa menjadi raja. Aku bisa membantumu,” pungkas Tikus dengan yakin.

Kodok melihat tikus tak percaya. Tak akan ada yang bisa menggantikan posisi raja hutan yang besar, kuat, dan gagah.

"Jangan melihatku seperti itu, Kodok. Engkau tak percaya dengan ucapanku? Aku tau caranya." Tikus melihat ketidakpercayaan Kodok akan ucapannya.

"Jika engkau benar tau caranya, katakan kepadaku, Tikus,” jawab kodok antusias.

"Tapi, ada syaratnya."

"Katakan kepadaku apa syarat darimu."

"Kelak, saat engkau menjadi Raja, biarkan aku mencuri persediaan makanan di hutan ini. Engkau tak boleh menghukumku."

"Aku terima syaratmu, Tikus. Sekarang katakan padaku bagaimana caranya aku bisa menjadi raja di hutan ini." Kodok semakin tak sabar.

"Baiklah. Pergilah engkau ke arah Barat hutan ini. Di sana tinggal seekor Kerbau yang sangat sakti. Dia adalah musuh bebuyutan sang Singa. Kerbau sangat membencinya. Sayangnya, dia tak bisa menjadi raja. Jika ia memilih menjadi raja, kesaktiannya akan musnah. Untuk itu, dia mencari binatang yang mau ia jadikan raja dan mengabdi padanya. Aku yakin dia akan membantumu."

"Bersediakah engkau menemaniku menemui Kerbau, wahai Tikus?"

"Baiklah. Tapi, engkau harus memegang janjimu."

"Aku pasti menepatinya."

Keesokan harinya, sebelum matahari terbit, Kodok dan Tikus pergi menuju kediaman Kerbau. Sesampainya di sana, Tikus memberitahukan perihal kedatangan mereka.

"Kamu yakin ingin menjadi raja?" tanya Kerbau ke Kodok.

"I-iya Kerbau," Kodok menjawab gugup.

"Baiklah. Aku sanggupi keinginanmu. Namun engkau harus ingat, engkau wajib mengabdi padaku. Engkau hanyalah raja di atas singgasana, bukan raja yang sesungguhnya. Karena semua kebijakan dan keputusan harus dengan izinku. Aku yang memegang kekuasaan penuh atas kekuasaanmu. Bagaimana? Engkau bersedia?" Kerbau melihat Kodok dengan tatapan yang sangat tajam.

"Apapun yang menjadi kehendakmu, aku akan menurutimu Kerbau, asalkan aku bisa menjadi raja dan ditakuti banyak binatang."

Singkat cerita, Kerbau pun menggunakan kesaktiannya. Ia mengirimkan sihir yang membuat banyak binatang jatuh sakit. Ia memberikan obat penawar sihir kepada Kodok untuk mengobati binatang-binatang itu. Dalam sekejap, Kodok menjadi penyelamat hutan. Para binatang di sana memuji kehebatan Kodok dan kagum padanya. Tikus dan para pengikut setia Kerbau melancarkan aksi fitnah untuk menjatuhkan Singa.

“Wahai, penghuni hutan. Sudah saatnya kita mengganti Singa dengan binatang lain. Hutan ini milik kita. Sudah saatnya kita memilih raja pilihan kita. Dari kalangan biasa. Bukan Singa dan keturunannya. Setuju?”

“Setuju!” Para binatang hutan menjawab serentak.

“Tapi, siapa yang pantas menggantikan Singa, Tikus?” tanya Kura-kura. “Tak ada binatang yang bisa menandingi kekuatan Singa.”

“Pemimpin itu tidak harus kuat. Yang kuat justru menyerang kita, kan? Kita butuh raja yang dekat dengan rakyatnya. Dan kita semua tau siapa yang akhir-akhir ini menjadi penyelamat kita.”

Para binatang saling berpandangan. Mereka menerka-nerka siapa yang dimaksud Tikus.

“Kodok, ke sinilah!” Tikus meminta Kodok maju ke depan. “Inilah raja kita yang baru. Penyelamat hutan ini. Penyelamat nyawa binatang di sini. Bagaimana?”

Binatang-binatang hutan melihat Kodok dengan seksama. Mereka tak yakin Kodok mampu memimpin mereka.

“Aku berjanji akan membuat kalian hidup rukun dan damai. Aku akan menjaga hutan ini dengan sepenuh hati. Yang pasti, aku tidak akan memangsa kalian. Aku juga memiliki kesaktian untuk melindungi kalian semua. Makanan hutan juga akan berlimpah ruah jika aku kalian angkat menjadi raja. Pegang janjiku!” Kodok bersuara sangat lantang.

Pada akhirnya, mayoritas binatang menginginkan raja hutan yang baru. Kodok kemudian menang mutlak ketika diadakan pemilihan suara. Dengan sangat terpaksa, Singa memberikan tahta kepada Kodok. Ia pun menyadari dirinya tak mungkin lagi memimpin karen kondisinya semakin lemah.

Begitu Kodok naik tahta, kekacauan mulai terjadi. Dia tidak lagi menjadi pahlawan untuk para binatang kecil dan terpinggirkan. Raja Kodok dimanfaatkan Kerbau untuk menyingkirkan binatang-binatang yang berseberangan dengannya. Aturan-aturan yang bertentangan dengan hukum hutan diberlakukan. Penghuni hutan dilarang berpendapat apalagi mengkritik Raja Kodok. Kodok menjelma menjadi raja yang semena-mena. Semua kebijakan dan aturan harus dengan seizin Kerbau.

Sementara itu, Tikus menjadi binatang yang paling rakus. Dia dan teman-temannya dengan bebas mencuri persediaan makanan para penghuni hutan. Sesuai janji, Kodok membiarkannya, tanpa menghukumnya.

Hal yang menakutkan adalah, setiap bulan purnama, pengikut Kerbau mengambil seekor binatang untuk dijadikan tumbal kesaktian Kerbau. Binatang-binatang di hutan itu hidup dalam ketakutan di bawah pimpinan Raja Kodok. Tak ada satu pun yang berani membantahnya. Apalagi, ia didampingi oleh Kerbau, yang semakin hari semakin sakti oleh tumbal darah darah binatang.

 

 

 

 

 

 

 


anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
299
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan