Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Grab Uji Coba Denda Pembatalan Pesanan, Penumpang Khawatir Driver Curang


Grab Uji Coba Denda Pembatalan Pesanan, Penumpang Khawatir Driver Curang

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan aplikator transportasi berbasis daring, Grab, masih melakukan uji coba sistem denda bagi penumpang yang membatalkan pesanan. Sistem ini berlaku apabila penumpang membatalkan pesanannya di atas lima menit. Kebijakan ini pun menuai kontroversi.

Raudya (21) seorang mahasiswi, menyoroti kematangan sistem Grab dalam kebijakan ini. Dia menilai, sebelum menjatuhkan denda, sistem Grab harus presisi menentukan siapa pihak yang teledor dalam pembatalan pesanan.

Pasalnya, Grab telah menyatakan bahwa biaya denda yang dikenakan pada penumpang bakal langsung ditransfer ke rekening pengemudi. Ia khawatir bila hal ini menjadi celah "permainan" pengemudi Grab untuk berbuat curang.

"Menurut saya, kalau driver yang minta cancel gimana? Kalau kita coba hubungi terus, tapi setelah 5 menit, driver yang minta cancel, kan harus ada pemikiran yang lebih detail," ujar Raudya (21) kepada Kompas.com Jumat (28/6/2019) pagi.

"Tergantung alasannya, dong, baru dikenakan denda. Harusnya kalau kasusnya kayak gitu kan enggak dibebankan ke customer," imbuhnya.

Pendapat semacam ini juga dikemukakan oleh Nurhasna (23), seorang karyawati swasta. Menurutnya, sistem denda yang langsung ditransfer kepada pengemudi bisa menimbulkan salah paham di antara pengguna dan pengemudi, sehingga mutlak diperlukan sistem yang arbitrer.

"Grab juga harus bisa menyediakan sistem di mana driver-nya bisa nge-report juga, baru pertimbangkan dendanya. Tapi sebaliknya juga, penumpang harus bisa nge-report. Jadi adil, kalau driver yang salah apakah dia dendanya ditransfer juga ke customer?" ujar Nurhasna.

"Kalau nanti beda laporan penyebab cancellation order-nya, urusannya Grab untuk menindaklanjuti laporan. Denda begini walaupun kecil tapi kan sensitif, jadi sistemnya harus lebih dimatengin juga," tambahnya.

Nadila (22), karyawati swasta pun menilai terdapat kemungkinan sistem Grab menyisakan celah yang bisa menimbulkan perselisihan dan kerugian salah satu pihak.

Menurutnya, celah itu pengecualian pemberlakuan denda, yakni apabila waktu tiba pengemudi molor dari yang seharusnya atau pengemudi tidak bergerak ke lokasi penjemputan.



"Kalau penumpangnya nge-bohong gimana dong? Atau keadaan-keadaan ketika penumpang dan driver miskomunikasi, dari titik jemputnya enggak ketemu, atau di Maps driver-nya enggak bergerak padahal sebetulnya bergerak," ujar Nadila.

Sebagai informasi, uji coba sistem denda ini baru diberlakukan di Lampung dan Palembang dan akan berakhir pada 2 Juli 2019 kelak. Denda pembatalan layanan GrabBike Rp 1.000, sedangkan untuk layanan GrabCar Rp 3.000.
sumber

Lantas Apa Kata Driver Grab?



Grab Akan Denda Penumpang yang "Cancel", Pengemudi: "Fair" Dong...

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penerapan denda bagi penumpang ojek online yang membatalkan pesanannya disambut positif oleh para pengemudi Grab.

Sejumlah pengemudi Grab yang ditemui Kompas.com pada Kamis (27/6/2019) mendukung wacana tersebut karena mengaku sering dirugikan saat pesanan dibatalkan penumpang.

"Menurut saya sih fair-fair saja karena kadang kita sudah jauh-jauh jalan, sudah konfirmasi via chat juga katanya mau ditunggu, begitu kita jalan tahunya di-cancel," ujar Eko, pengemudi Grab asal Matraman.

Eko mengaku kesal apabila ada penumpang yang menyuruh pengemudi terburu-buru padahal lokasi pengemudi dan titik penjemputan cukup jauh.

Hadi, pengemudi Grab lainnya, juga merasa kesal bila menemui hal serupa. Apalagi bila ia harus menjemput penumpang dalam kondisi macet dan hujan.

"Gondok banget kalau kejadiannya begitu. Saya pernah menghajar hujan, jemput yang jaraknya agak jauh, pas sudah setengah jalan ternyata di-cancel," kata Hadi.

Hadi berharap, penerapan sistem denda itu dapat membuat para penumpang memahami kondisi yang dialami oleh para pengemudi Grab.

"Biasanya penumpang itu pingin minta cepat. Padahal kita sudah jelasin lokasi penjemputan sama tempat saya jaraknya jauh, harapannya bisa mengerti sajalah," ujar Hadi lagi.

Hal itu diamini oleh Farhan, pengemudi Grab asal Bekasi. Menurut dia, waktu tempuh penjemputan bisa lama karena lokasi pengemudi dan titik penjemputan yang berseberangan.

"Misal kita di sini, terus customer-nya di seberang. Kalau kita harus jalan, muter lagi kan lama. Fair dong kalau kita minta dia yang nyeberang biar cepat? Jangan nanti kita sudah putar jauh-jauh justru kena cancel," kata Farhan.

Grab menyiapkan uji coba sistem denda bagi para penumpang yang membatalkan pesanan mereka. Sistem ini berlaku apabila penumpang membatalkan pesanannya di atas lima menit.

Uji coba sistem denda ini baru diberlakukan di Lampung dan Palembang dan akan berakhir pada 2 Juli 2019 kelak. Denda pembatalan layanan GrabBike Rp 1.000, sedangkan untuk layanan GrabCar Rp 3.000.
sumber

================

Hmmmmmm......
Fair?
Sebaiknya sebelum Ojek Online memberlakukan 'hukuman' terhadap calon penumpang yang menghidupi para drivernya, seharusnya pihak Manajemen Ojek Online menunjukan dahulu keseriusan mereka untuk memberantas Aplikasi Ilegal yang ditanam didalam ponsel driver mereka. Aplikasi-aplikasi yang disebut aplikasi tuyul itu sebenarnya haram baik secara dunia maupun akherat. Itu adalah bentuk kecurangan para driver, baik kepada perusahaan, penumpang, maupun sesama driver yang benar-benar jujur.

Sebagai contoh :

Seorang driver ojek online memasang aplikasi yang hanya menerima pesanan makanan saja tanpa menerima layanan antar penumpang, atau hanya menerima ukuran jarak tertentu. Praktis semua hal yang ditentukan itu masuk secara otomatis ke aplikasi mereka. Apakah ini merugikan? Ya, karena mereka memaksa pesanan itu masuk ke aplikasi mereka sementara para driver yang jujur memakai aplikasi bawaan hanya mendapat jatah antaran yang jaraknya jauh.

Lantas apakah hal ini merugikan bagi konsumen?
Ya,apabila para driver curang itu menggunakan fake GPS untuk menaruh titik posisi mereka disuatu tempat sementara mereka tak ada ditempat tersebut. Ini membuat pemesan harus menunggu beberapa lama, bahkan terkadang sampai belasan menit! Ini menjengkelkan, apalagi bagi yang sedang terburu-buru.

Belum lagi para driver curang yang mengakali pesanan fiktif untuk mendapatkan bonus berdasarkan jumlah tarikan dalam sehari.

Mungkin bagi para driver onek online yang juga kaskuser tak akan bisa membantah hal ini.

Bodo amat kalau akibat dari perbuatan-perbuatan curang itu merugikan perusahaan mereka. Tapi kalau sampai merugikan para konsumen, ini harus dikritisi.

Lagipula kalau sampai ada denda bagi konsumen sementara belum tentu juga komsumen yang salah berdasarkan maraknya pemakaian Fake GPS, yang akan sangat dirugikan adalah para konsumen yang selama ini memakai kredit atau saldo di sistem ojek online tersebut. Bagi konsumen yang tidak menggunakan sistem kredit tak mungkin bisa kena denda. Atau si driver mau nekat memaksa konsumen yang mencancel itu dengan mendatanginya demi uang seribu rupiah? Ya dicoba saja kalau tidak mau ramai. Alhasil pengguna saldo atau kredit di sistem aplikasi tak akan mau lagi memakainya. Toh bedanya dengan membayar cash cuma dikisaran 1000-2000. Malah kadang andai ada tagihan 18.000 sampai 19.000 lalu dibayar dengan uang 20.000 an selembar kadang si driver beralasan tak ada kembaliannya, atau bahkan si konsumen merelakan dengan tidak meminta kembaliannya karena sungkan atau malu.

Kejujuran itu lebih menenangkan. Cari nafkah yang halal. Ingat, bukan cuma anak muda yang mencari nafkah dengan menjadi driver ojek online, tapi juga mereka para orang tua yang gaptek teknologi. Jadi, laknatlah mereka yang menggunakan aplikasi haram, terutama mereka yang membuatnya demi menafkahi keluarganya dengan sesuatu yang haram.

Gitu aja sih.

[b]Tangapan Dari Pengguna Yang Pernah Kecewa


Quote:


Quote:



Saran Dari Kaskuser Driver Ojol


Quote:


Diubah oleh n4z1.v8 28-06-2019 14:59
wanbillion
jicho22
ganha
ganha dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan