- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kisah Hidup Ku (Jodoh tanpa restu orang tua takkan pernah bahagia)


TS
RintikHujan2986
Kisah Hidup Ku (Jodoh tanpa restu orang tua takkan pernah bahagia)

Kisah ini kuambil dari kisah nyata.
"kita nikah saja kalau begitu! " tegas Han kepadaku.
Pandangannya seolah-olah meyakinkanku untuk menuruti permintaannya itu.
Aku terdiam.
Bagaimana mungkin kami menikah usiaku saja baru genap 17 tahun beberapa hari yang lalu, apalagi aku masih duduk di bangku SMA.
Han tak tega melihat luka pukulan di tangan dan kakiku, ya pukulan itu dari ayahku.
Ayah memang kejam, terlebih kepadaku anak sulungnya. Setiap kali marah Ayah pasti melakukan kekerasan tidak hanya padaku tapi juga pada Bunda.
"ayolah dinda, kita harus menikah! Hanya itu satu-satunya jalan untuk menyelamatkanmu" Han kembali meyakinkan. Lelaki yang baru ku pacari selama 9 bulan ini tak henti-hentinya membujukku.
Han memegang lembut tanganku lalu menciumnya dengan penuh perasaan, tangannya membelai rambut poniku. Sorot matanya begitu tulus, tak terasa air matanya mengalir saat menatap ku.
Hatiku luluh, bagaimana mungkin lelaki ini bisa merasakan kepedihan yang ada di hatiku.
Kamipun saling berpelukan dan menangis bersama.
"aku akan membahagiakanmu, itu janjiku " bisiknya lembut.
***
Esok harinya akhirnya kami memberanikan diri untuk bertemu keluarga Han. Dengan mata lebam karna semalam kami menangis berdua di rumah Vio kawan akrab Han.
Semua hening tanpa suara, ada ayah Han, Ibu Han, Kak Andi ,Kak Nada dan juga Romi adik laki-laki Han.
"aku ingin menikah yah" ucap Han memecah keheningan.
Mereka serentak berkata "Apa? !!!!"
"aku akan menikahi dinda, sekarang! " jawab Han dengan nada cepat seolah-olah meyakinkan keluarganya yang memperlihatkan ekspresi kaget dengan pernyataan Han.
Ayah Han pergi begitu saja, mungkin dia kesal dan berusaha menghindari kemarahannya di depan kami. Sedang Ibu Han hanya menangis di pelukan kak Nadia.
"kau tau apa arti dari ucapanmu itu Han? " tanya kak Andi penuh amarah.
"dinda itu masih sekolah!!! Dia belum layak menjadi istri, apalagi semalam keluarganya datang kesini mencarimu! "
"itulah sebabnya kak, aku ingin menyelamatkan dinda. Aku ingin bertanggung jawab, dinda sudah hamil!! "
Aku kaget, apa ini ? kenapa Han berbohong? Tanyaku dalam hati. Jangankan hamil, selama tiga hari pelarian kami, belum pernah sekalipun Han menyentuhku.
Tapi bukan hanya aku yang kaget, semua keluarganya juga kaget.
Kak nadia bergegas mambawaku ke kamarnya. Sementara Han berkali2 mengirim sms ke hp ku
.
[blg aj klo kita udah gituan y, pleasS E N S O R. Blg aj kmu udh telat 15 hari] kata Han melalui sms.
Buru-buru ku tutup layar ponselku takut kak nadia curiga.
"Dinda, bener itu dek? " tanya kak nadia lembut sambil memegang kedua bahuku.
Aku bingung,jantungku berdebar kencang. Apa yang harus ku katakan, haruskah aku ikut berbohong.
Tapi jika tidak berbohong Han akan habis dipukuli kakak dan ayahnya.
Aku mengangguk pelan. Kak nadia terduduk lemas di hadapanku.
"kenapa Han? Baru pertama kali punya pacar Koq jadinya begini" Gumam kak nadia lemah.
***
Brmmmm.... Brmmmm...
Suara motor di halaman rumah Han mengagetkanku
Aku tau suara motor siapa itu
'Kak Beni!' teriakku dalam hati
"dinda! ayok sini, kakakmu sudah datang menjemput! " bisik kak nadia dari balik tirai pintu kamarnya.
Aku melangkah keluar dari kamar, wajahku tertunduk malu. Tak sanggup rasanya aku menatap kakak kesayanganku itu.
Ya, kak beni adalah kakak terbaikku. Bukan saja kakak tapi juga sahabat sekaligus pahlawanku. Kali ini aku benar-benar takut akan kemarahannya.
Kak beni hanya diam tanpa suara, wajahnya merah padam menahan amarah. Kami hanya diam sepanjang perjalanan pulang.
Sesampainya di rumah, aku langsung berlari ke kamar. Tak sanggup rasanya aku melihat wajah ayah dan bunda. Rasanya aku seperti perempuan yang menjijikkan.
Lagi-lagi ayah berbuat kasar, ayah memukuliku dengan ikat pinggangnya. Tidak hanya di kaki dan tanganku tapi d sekujur tubuhku. Aku menangis dan meronta kesakitan, tiba-tiba Han masuk entah sejak kapan dia ada dirumahku.Mubgki dia cemas akan keadaan ku, apalagi kak Beni sudah pulang ke kostnya. Ayah akan semakin leluasa memukuliku. Untubg Han datang tepat waktu.
"hentikan Pak!!!! Saya akan bertanggung jawab!! Saya akan menikahinya pak!! " teriak Han berlutut di hadapan ayahku.
Ayah tak berhenti melesatkan pukulan ikat pinggangnya ke tubuhku bahkan mengenai Han yang berusaha melindungiku dari pukulan ayah.
"Berhanti Pak!!! " teriak Han kali ini dengan suara lantang dan dengan sigap menangkap pukulan ikat pinggang ayahku.
Kini kedua Pria itu saling berdiri berhadapan dan bertatapan tajam.
"Dinda Hamil" ucap Han pelan.
Bersambung......
Apakah Han dan Dinda akan menikah?
Apakah keluarga Han dan Dinda mengetahui kebohongan yang telah di buat Han?
Nantikan kisah selanjutnya 😉
Diubah oleh RintikHujan2986 27-06-2019 09:26






anasabila dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.4K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan