WowKeren - Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto (BW) sempat mengaku memasrahkan hasil persidangan kepada Tuhan meski sejauh ini tetap optimis bisa memenangkan gugatan. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah diskusi pada Senin (24/6).

"Bagaimana hasil akhirnya? Saya bilang bukan urusan saya, biar Allah yang menentukan hasil akhir," ungkap BW. "Kami menghadirkan bukti yang kami punya. Biarkan Allah yang melengkapi seluruh bukti itu. Simpel saja, gitu lho."

Namun rupanya pernyataan itu tak luput dari "pelintiran" warganet. Pasalnya BW sempat menyebut Tuhan akan melengkapi bukti-bukti gugatannya. Pernyataan ini pun sempat di-framing oleh sebuah media berita online dalam judulnya.

Alhasil tagar #ajaranbambang pun ramai dicuitkan di Twitter. Walau tidak memasuki daftar sepuluh besar trending topic Indonesia, tagar ini dipenuhi dengan komentar-komentar kocak warganet. Bahkan dokter bedah plastik sekaligus musisi Tompi pun ikut memberi komentar.

"Anak2 sma yg ntar mau ujian negara, gak usah isi lengkap2...," tulis Tompi melalui akun Twitter resminya, @dr_tompi. "Biar Tuhan yg ngelengkapin #ajaranbambang."

"Kalau mau nikah yang penting niat," timpal @yud***. "Untuk mas kimpoi, undangan, gedung, catering, biar Tuhan yang melengkapi."



Twitter
"Ntar pas bayaran cicilan motor yang tinggal 2 bulan, aku mo bilang: 'sisa sebulannya biarkan Tuhan yang lengkapi," kata @Scantiq***. "Kalau tidak ada duit tinggal buka dompet lebar-lebar, biar Tuhan yang melengkapi isi di dalamnya," imbuh @thinspi***.

Namun tak melulu kocak, beberapa warganet justru mengecam ucapan BW ini. Mereka menilai tidak seharusnya BW menyangkut-pautkan Tuhan dengan urusan politik.

"Kok jadi Allah yang harus melengkapi barang bukti?" cuit @saidi***. "Setahuku Allah tidak masuk sebagai pemohon dalam perkara ini."

"Dia ajak Allah Swt berpolitik...Nauzubillah...," kata @Alex***. "TUHAN kok disuruh suruh, gak nyadar kita ini siapa, pencipta atau diciptakan ?" cuit @Sujono4427***.

Sebelumnya BW sempat mengakui kesulitannya sebagai Pemohon sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dalam membuktikan kecurangan yang didalilkannya dalam gugatan tersebut. Menurutnya yang bisa membuktikan hanyalah institusi negara.

"Siapa yang bisa buktikan (kecurangan) ini? Pemohon? Tidak mungkin," ujar BW, Senin (24/6). "Hanya institusi negara yang bisa. Karena ini canggih."

https://wowkeren.com/berita/tampil/00261666.html