JAKARTA - Massa aksi gabungan dari Persatuan Alumni (PA) 212 yang berunjuk rasa untuk mengawal keputusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 di Jalan Medan Merdeka Barat, menggelar salat Ashar berjamaah, Kamis (27/6/2019) sore.

Setelah melaksanakan salat Ashar berjamaah, peserta aksi kemudian mendengar bersama pembacaan putusan PHPU untuk mengetahui perkembangan terakhir persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Akan tetapi harapan peserta aksi seakan memudar karena hakim MK menilai bukti yang dikemukakan tim BPN tidak berdasar. (Baca juga: MK: Dalil Pemohon 02 Soal Pelanggaran TSM Tidak Beralasan Menurut Hukum)

Baca Juga:

• Pembayaran Pajak Kendaraan Kini Bisa Lewat Aplikasi E-Samsat
• Pemprov DKI Tegaskan Data AirVisual Soal Polusi Udara Tidak Tepat
• Mabes Polri Prediksi Massa PA 212 di Patung Kuda 2.000 Orang

"Argumen dianggap tidak jelas, jadi ini tanda-tanda tidak baik buat kita, mereka lakukan sihir-sihir sejak dari pemilihan umum hingga saat putusan sidang MK," ujar salah satu orator dari mobil komando.

Selanjutnya, orator dari atas mobil komando memberikan semangat kepada seluruh peserta aksi agar tidak menyerah dalam menegakkan kebenaran.

"Siapapun yang menang, 01 dan 02, perjuangan kita akan tetap sama, jangan sampai kendor," pungkasnya.


Sumber : https://metro.sindonews.com/read/141...aik-1561628128

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Hakim MK Nilai Dalil BPN Lemah, Massa Aksi: Ini Tanda-tanda Tidak Baik

- Mabes Polri Minta Korlap Tanggung Jawab Jika Massa Aksi di MK Rusuh

- Ajak Anak, Sepasang Suami Istri Curi Ponsel di Laundry Grogol