ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Pemulung Penerima Beasiswa Di Universitas Australia


Berita Viral Yang Inspiratif



Penerapan sistem Zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) tahun ini banyak menuai protes dari para orang tua murid. Tahun ini adalah tahun terpanas meskipun pencanangan sistem zonasi ini sudah memasuki tahun ketiga.
Sampai-sampai Presiden Joko Widodo terpaksa menurunkan perintah kepada Menteri Pendidikan untuk mengkaji ulang sistem tersebut.

Seperti diketahui, jalur zonasi dalam PPDB sebelumnya diterapkan untuk mengatasi ketimpangan kualitas sekolah satu dengan yang lainnya.

*

Kita masih asyik ribut dan kesulitan untuk menyelesaikan polemik masalah mendasar dalam memperoleh pendidikan yang layak bagi anak-anak kita. Sehingga hal-hal atau berita yang luar biasa di dunia yang mampu menjadi sumber inspirasi menjadi terlewat begitu saja.

Karena selama ini yang menjadi standar pola pikir kita, adalah untuk memperoleh pendidikan terbaik ya hanya diperoleh dari sekolah terbaik, sekolah favorit saja.

Sehingga apapun yang terjadi, bagaimanapun caranya, memilih dan diterima di sekolah favorit adalah tujuan utama dari sebagian kita. Tidak boleh ditawar lagi.

Kita masih percaya bahwa sekolah, ijazah adalah hal pokok yang harus dimiliki anak-anak sebagai bekal menggapai masa depannya.

*

Marilah kita tinggalkan permasalahan yang sedang marak dan menjadi polemik di tanah air tercinta ini.

Mengikuti kisah inspiratif, meskipun kisah ini kemungkinan terjadi satu di antara sepuluh ribu kasus. Tapi ini pun layak disimak.

Keajaiban, keberuntungan, tekad, semangat, ketabahan terkadang menjadi bagian terpenting dari kesuksesan seseorang. Dengan berbekal itu, kehidupan sesulit apa pun akan bisa dilalui bahkan tak jarang seseorang akan memperoleh kesuksesan yang luar biasa.

Seperti kisah yang terjadi dengan Sophy Ron mantan gadis pemulung sampah dari Phnom Penh, Kamboja yang tidak pernah mendapatkan pendidikan di bangku sekolah sampai usia 11 tahun.

Kehidupan sehari-hari nya tujuh hari dalam seminggu bergulat dan berkutetan dengan sampah dan asap beracun demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun keajaiban atau keberuntungan terjadi bagaikan mimpi, ketika Sophy menjadi salah satu anak yang dibantu oleh Cambodian Children's Fund ( CCF ) yang mengangkat nasib Sophy dari kubangan sampah menuju bangku kuliah. Dengan mendapatkan beasiwa penuh di Universitas Melbourne, Australia.

Beda dulu dengan sekarang. Sophy kini menjadi salah satu pembaca pidato di acara perpisahan di Trinity College dengan mempergunakan bahas Inggris yang fasih dihadapan teman-temannya jauh dari masa lalu dan latar belakangnya yang sangat menyedihkan dan mengharukan.





Keberhasilan Sophy tidak membuatnya sombong dan lupa akan masa lalunya.

Ia masih ingat kampung halaman dan negeri tempat asalnya Kamboja terbukti ia " pulang kampung, mudik ke negara "nya untuk merayakan keberhasilannya.



Kita sepakat bahwa kebutuhan pendidikan adalah menjadi masalah global dan serius. Harus dipastikan bahwa hak mendapatkan pendidikan adalah hak utama bagi semua warga negara.

Namun perlu diingat, bahwa pendidikan itu tidak cuma pendidikan formal saja.

Ada jalur, cara, metode, tempat mengenyam pendidikan yang lain.

Pendidikan non formal, pendidikan ketrampilan, tempat kursus, tempat pengasah dan pemandu bakat, bisa menjadi alternatif bagi bekal anak-anak kita.

Sehingga sebagai akhir kesimpulan, tidaklah perlu risau, jika hanya karena tidak mendapatkan sekolah pilihan, sekolah favorit, dunia seakan menjadi kiamat!

Cita-cita menjadi hancur berantakan. Masa depan menyuram.


Jangan.... Janganlah berputus asa!

Sumber ilustrasi dari Viva.co.id


Diubah oleh ndutsetiawan 21-06-2019 15:15
TaraAnggara
DeYudi69
tata604
tata604 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
11.7K
157
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan