Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Kisah Pencuri Roti yang Bikin Kapolsek Menangis

Kisah Pencuri Roti yang Bikin Kapolsek Menangis
Ilustrasi

Hukum harus dilaksanakan demi terwujudnya keadilan, wibawa hukum dan aparat penegaknya, tanpa memandang status sosial.

Siapa pun yang melanggar aturan hukum, maka yang bersangkutan harus ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku, tanpa membedakan pelakunya, apakah orang tua atau anak-anak, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, dan sebagainya.

Namun dalam penegakkan hukum juga harus disertai kebijakan, misalnya mempertimbangkan faktor penyebab seseorang melakukan kejahatan, apakah karena terpaksa, atau secara sengaja tanpa ada keterpaksaan.

Sebagai contoh, di zaman Khalifah Umar bin Khattab, seorang pencuri dihadapkan kepadanya untuk diadili. Jika terbukti dan memenuhi syarat, maka sang pencuri terancam hukuman ‘potong tangan’.

Setelah diinterogasi dan diinvestigasi, ternyata ia mencuri karena terpaksa, sehingga ia dibebaskan dari hukuman.

Pada kisah lain, seorang kaya melaporkan tetangganya yang mencuri hartanya kepada Hakim.

Setelah dilidik dan disidik, ternyata ia mencuri karena terpaksa, dan tetangga yang kaya itu tidak pernah memperhatikan keadaan tetangganya yang hidup kelaparan.

Akhirnya Hakim justru menghukum orang kaya itu, dengan kewajiban memberikan makanan kepada tetangganya itu setiap hari, karena tak pernah memperhatikan ekonomi tetangganya.

Namun dalam dua cerita ini, Hakim tetap meminta pihak pelapor merelakan hartanya yang dicuri, dan membayar/menggantinya jika ia tak bersedia merelakannya.
***
Nah, kisah serupa juga pernah terjadi di Malaysia pada tahun 2010 silam, namun ceritanya baru sekarang diunggah di Medsos oleh seorang polisi yang menangani kasus tersebut.

Ceritanya, saat itu polisi tersebut dan seorang temannya sedang tugas piket. Tiba-tiba telepon berdering. Ternyata telepon itu dari seorang sekuriti dari toko Tesco yang menjual roti.

Sekuriti itu melaporkan bahwa ia telah menangkap seorang pria yang telah mencuri di toko tersebut, dan meminta polisi segera menjemputnya.

Polisi itu pun segera bergerak ke sana, dan mengamankan pencuri tersebut beserta barang bukti roti yang dicurinya, diikuti oleh sekuriti tersebut sebagai saksi pelapor, ke kantor polisi setempat.

Dari hasil penyidikan, pria itu terbukti dan mengakui perbuatannya. Roti yang dicurinya harganya kurang dari 10RM (sekitar 25 ribu).

Karena nilai barang yang dicuri dianggap kecil, maka penyidik meminta sekuriti tersebut mencabut laporannya.

Apalagi berdasarkan hasil interogasi dan investigasi, pria itu mencuri karena terpaksa. Putranya yang berusia 5 tahun sudah 2 hari belum makan, sedangkan ia baru saja di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja, dan istrinya telah pergi meninggalkannya.

Sekuriti itu menjawab tidak bisa mencabut laporannya, karena begitulah perintah Bos-nya, yakni pemilik toko roti tersebut.

Penyidik kemudian meminta bos toko Tesco itu agar datang ke Kantor Polisi, dan memohon agar tersangka dimaafkan dan mencabut laporannya.

Namun si bos bersikeras tak mau mencabutnya, mungkin untuk memberikan efek jera, kecuali si tersangka mau membayar ganti rugi 10 kali lipat dari harga roti yang dicurinya.

Tentu saja tersangka tak mampu membayarnya, dan pasrah untuk menjalani proses hukum.

Ketika penyidik masih bernegosiasi dengan pemilik toko, tiba-tiba datang Sersan Mayor Shahrudin, yang jabatannya mungkin setingkat Kapolsek kalau di Indonesia.

Kisah Pencuri Roti yang Bikin Kapolsek Menangis
Serma Shahrudin

Penyidik menceritakan kepada Kapolsek itu tentang kasus yang sedang dihadapinya.

Mendengar cerita itu, sang Kapolsek tak dapat menahan rasa harunya. Ia meneteskan air mata, dan segera mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri, dan menyerahkannya kepada bos roti tersebut.

Dengan demikian, pemilik toko itu bersedia mencabut laporannya, sehingga pria itu bebas dari tuntutan hukum. Kemudian Kapolsek itu juga memberikan sejumlah uang kepadanya.

Tentu saja pria itu sangat berterima kasih kepada sang Kapolsek.

Beberapa bulan kemudian, pria itu kembali ke Kantor Polisi untuk bertemu dengan Sersan Mayor Shahrudin, yang katanya untuk mengembalikan uang tebusannya dulu.

Sayangnya, sang Kapolsek yang baik hati itu sudah pindah tugas ke tempat lain, sehingga keduanya tidak bertemu.(*)

“Ketika kau melihat orang lain kesusahan, maka bukan dia yang sedang diuji dengan kesusahan itu, melainkan dirimu, apakah kau mampu dan mau untuk menolongnya.” RefRef
Diubah oleh Aboeyy 22-06-2019 20:10
junaedi1982new
echotechno007
tien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.2K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan