Deddy Corbuzier Muallaf ?? Tentu saja membuat geger netizen, bahkan ada saja netizen nakal yang berkata bahwa itu semua karena sang calon Istri Sabrina Chairunisa yang muslim. Hmmm nampaknya perkataan netizen memang pedas bak air cabai level 5 sangat hot dahh.. , tapi nampaknya perkataan itu hanya omong kosong belaka ya gan namanya juga netizen ga pedes ga kan rame tull kan..

Sosok Deddy dikenal humble dan berteman dengan beberapa uatadz termasuk yang suka nongol di acaranya hitam putih, yaitu ustadz Wijayanto. Memang Deddy terkadang agak ngeyel dan suka membuat hal yang mengejutkan, terutama sering sekali berbuat kontroversi untuk menarik view dari masyarakat duhh.. kok sama kaya TS 😁.



Presenter Hitam Putih itu memang sudah tak aktif lagi menjadi magician ia lebih aktif di youtube dan juga menjadi host acara di televisi. Namun kisahnya bermula ketika ia banyak bertanya dengan gus Miftah, bahkan ketika menjadi muallaf dirinya di pandu oleh gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta.

Bahkan ada beberapa ulama juga yang mendampingi seperti KH Ma'ruf Amin dan Yusuf Mansur, nampaknya Deddy sudah mengambil kesempatan di dalam belajarnya yang lama tentang apa itu Islam. Bahkan gus Miftah pun membekali beberapa ilmu tentang agama yang saat ini di yakini Deddy.



Mungkin banyak yang tak tahu sosok gus Miftah ulama nyentrik yang gemar berdakwah di luar dari lingkungan santri, ia lebih banyak dakwah ke banyak tempat yang di yakini banyak maksiat merajalela disana. Salah satunya di klub malam bahkan video beliau pun viral, ada dua sosok ulama pertama berdakwah kepada muslim yang sudah berilmu agar memperkuat ilmunya dan menasehatinya, lalu kedua berdakwah kepada pelaku maksiat, orang yang zalim, bahkan kepada mereka yang berbeda keyakinan. Nah dakwah kedua inilah yang sering dilakukan gus Miftah, tentu saja penerapan dakwahnya berbeda bahkan tujuannya pun sudah pasti juga berbeda.

Tapi yang membuat saya salut dengan beliau adalah ilmunya yang luas, tak terbentur dengan doktrin yang akhirnya menjadi berfikiran sempit, seperti halnya apakah Allah harus di bela ? Manusia itu adalah mahluk lemah dan Allah adalah maha sempurna jadi untuk apa harus di bela, memangnya manusia lebih hebat dari Allah ?

Jadi point maksud dari pernyataan diatas berarti agama Islam tak perlu di bela, karena sebagai agama yang menurut pemeluknya sempurna untuk apa di bela, bahkan bila ingin membela Islam silahkan menjadi manusia yang bertakwa yaitu meninggalkan seluruh laranganNya dan mengerjakan seluruh perintahNya. Karena bila kita hendak membela Islam berarti manusia itu bak malaikat yang tak ada salah dan khilaf.

Siapa yang menjaga dan membela Islam agar terus ada di muka bumi jawabannya simple Allah !! Ini yang membuat akal sehat manusia harusnya berfikir secara logis, dan pertanyaan seperti itu sering di tanyakan oleh non muslim yang ingin tahu apa itu Islam bila sudah tersentuh hatinya bukan tak mungkin mereka menjadi muallaf.

Bukan karena ikut-ikutan, trend pindah agama tapi mereka mencari dan mencari. Mempelajari kitab-kitab hingga akhirnya menemukan inti dari ketenangan jiwa. Begitu juga Deddy Corbuzier yang akhirnya menetapkan dirinya berpindah keyakinan.

Memang dakwah yg baik ,bukan membully tapi menyayangi bukan memukul tapi merangkul ,bukan hebat karena mengumpat, tapi lebih kepada keikhlasan dalam melakukan dakwah. Dimana saja bisa dilakukan dakwah, mau kepada siapa saja pun bebas sebenarnya, cuma ada kode etik dalam berdakwah ke non muslim yaitu tanpa paksaan.



Setidaknya ada secercah harapan, dan lihatlah di eropa bahkan di Amerika sendiri ketika Islam di hujat, di caci maki bahkan dijadikan guyonan di banyak forum internasional hingga identik dengan agama teroris namun yang terjadi, Islam disana ternyata semakin di cintai hingga tak jarang mereka pun menjadi muallaf ketika tahu apa itu Islam sebenarnya. Lalu siapa yang bisa membolak balikan hati ? Allah...ya zat yang maha sempurna, hingga akhirnya kini Islam memang sering di jadikan batu loncatan dalam kancah perpolitikan dunia karena penganutnya bisa dibilang fanatisme nya tinggi hingga terkadang akal sehat dan logikanya tak berjalan baik, padahal sudah diberi petunjuk seperti dalam banyak firman Tuhan,



Q.S. Al-Baqarah ayat 165 yang menyatakan:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera-bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan (suburkan) bumi sesudah mati (kering)-Nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; (pada semua itu) sungguh terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berakal."

Q.S. Yusuf ayat 109: "Kami tidak mengutus sebelummu, melainkan orang laki-laki yang kami wahyukan kepada mereka di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka berpergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka dan sesungguhnya negeri akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu berakal?"

Bahkan firman ini untuk kaum yang tak berakal, siapapun dia..

QS. Al-Hasyr ayat 14:

Mereka tiada akan menyerang kamu dalam keadaan padu, kecuali di dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok-tembok. Permusuhan antara sesama mereka sangat hebat. Engkau mengira mereka bersatu padahal hati mereka berpecah belah. Itu disebabkan karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak berakal. Yakni tidak menggunakan akalnya untuk meraih pengetahuan dan hikmah.

Ketika kita menggunakan akal sehat dalam mempelajari ilmu hingga akhirnya terbitlah rasa rendah hati. Dan dalam firman Tuhan pun sudah di terangkan,

QS. Ali-Imran ayat 7:

Dialah yang menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad SAW). Di antara ayat-ayat(nya) ada yang mukhamat, itulah pokok-pokok isi al-Qur’an, dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada kecenderungan kepada kesesatan, maka mereka mengikuti dengan sungguh-sungguh apa (ayat-ayat) yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah (kekacauan dan kerancuan berpikir serta keraguan di kalangan orang-orang beriman) dan untuk mencari-cari ta’wilnya (yang sesuai dengan kesesatan mereka), padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: 'Kami beriman dengannya (al-Qur’an), semua dari sisi Tuhan Pemelihara kami'. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan Uli al-Albab."

Orang berakal dan tak berakal tentu saja berbeda, ketika ia tidak mengetahui apa-apa biasanya narasinya lebih suka menciptakan hal yang berbau chaos, kerusakan dan fitnah. Namun ketika orang-orang tersebut mempunyai akal yang sehat dan cenderung berfikir sebelum bertindak maka tindakannya akan sedikit sekali menyakiti hati orang lain, bahkan keimanannya semakin kuat dan kuat hingga akhirnya ia menghadap Tuhannya dengan hati yang tenang.

Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi di-ridhai-Nya! Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku! [Al-Fajr/89:27-30]

Sebagai negara dengan pemeluk muslim yang sangat tinggi di dunia, harusnya Indonesia cerdas dalam berfikir secara logika dan akal sehat. Mari kita rapatkan shaf dari permainan para elite global dan orang yang haus dengan kekuasaan dengan mendompleng nama agama Islam yang akhirnya membuat nama Islam itupun tercoreng di tanah air, hingga akhirnya sudah pasti menjadi olok-olokan dan di anggap rendah dan hina di mata orang lain. Untuk itu yuk kita belajar kembali apa itu Islam.



Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 

:nyantai

c4punk@2019

Gambar google
referensi

GIF