- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
22 May, (PAT)RIOT?


TS
klonenganian
22 May, (PAT)RIOT?
Spoiler for DISCLAIMER:
SEMUA YANG SAYA TULIS TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENJELEKKAN PIHAK MANAPUN! ADAPUN KESAMAAN NAMA & TEMPAT JUGA BUKAN HAL YANG SESUNGGUHNYA!
BEBERAPA KEJADIAN DICERITA INI JUGA ADALAH FIKSI!
SAYA HANYA MENGAMBIL TEMA KEJADIAN KEMARIN!
BEBERAPA KEJADIAN DICERITA INI JUGA ADALAH FIKSI!
SAYA HANYA MENGAMBIL TEMA KEJADIAN KEMARIN!
Spoiler for RULES:
1. Jangan komen dengan pembahasan politik apapun!
2. Jangan komen hal-hal yang berbau SARA!
3. Hal buruk bukanlah untuk dicontoh!
2. Jangan komen hal-hal yang berbau SARA!
3. Hal buruk bukanlah untuk dicontoh!
Quote:
1.1 Pembukaan.
"Apa akan terulang lagi? Apa akan ada korban lagi? Apa akan serusak itu lagi?"
Jum'at, 17 Mei 2019 saya selesai Ibadah Jum'at di sebuah Masjid daerah Barat, terlihat sekumpulan pemuda berdiskusi di tempat penitipan sandal.
"Jadi ini rame rabo depan!", Kata Ragil yang memakai baju koko hitam.
"Iya, dari luar kota juga katanya mau gerak.", Saut Apin yang memakai kopiah putih.
"Pin, Gil nanti aja bahas itunya kita dipanggil Pak Hadji buat ngitung kotak amal dulu tuh.", potong Pria gembul yang sehari-hari saya kenal sebagai Akbar.
Obrolan Apin dan Ragil tadi sebenarya sudah ramai dibahas sedari Rabu kemarin, ya ada pihak yang tak terima dengan hasil Pemilihan Presiden. Oh ya sebelumnya perkenalkan saya Yasir, remaja yang baru saja lulus STM dan 3 orang teman saya tadi adalah kawan kecil saya yang sangat aktif berkegiatan di Masjid.
Kami berempat besar dilingkungan yang sama dari kecil, bisa dibilang cekenalias cs kentel yang dari dulu terbiasa susah senang sama-sama. Kami semua sekolah disekolah yang berbeda namun memiliki hobi yang sama, Tawuran.
Jum'at itu jam 2 siang kami berkumpul di rumah Akbar membahas topik yang sedang ramai yaitu demo besar-besaran menolak hasil Pemilihan Presiden.
"Iya kata teman gua yang tinggal di Pasir Abang juga udah pada siap jalan." Ragil yang selesai membaca pesan berantai di Whatsappnya. Walau gemar Tawuran, Ragil sangat aktif kegiatan Majelis dan sebagainya membuat dia mempunyai banyak Grup Whatsapp sehingga info yang didapatkan soal aksi mendatang sangat banyak.
"Info A1 nih, geraknya dari selasa malam." Kata Apin.
"Kalo begadang gitu sahurnya gimana? Gua gak mau ikut dari malem ahh." Keluh Akbar.
"Iya gua juga liat massa dulu kalo sepi mah ngapain." Tanggap saya yang sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan aksi ini.
"Gue apapun situasinya datang lah, demi negara ini!" Ragil yang sangat semangat.
Kayaknya emang pasti rame, tapi kok saya takut ya. Takut malah jadi yang tidak-tidak. Tapi gak mungkin, pasti aman dan tentram. Pasti.
"Apa akan terulang lagi? Apa akan ada korban lagi? Apa akan serusak itu lagi?"
Jum'at, 17 Mei 2019 saya selesai Ibadah Jum'at di sebuah Masjid daerah Barat, terlihat sekumpulan pemuda berdiskusi di tempat penitipan sandal.
"Jadi ini rame rabo depan!", Kata Ragil yang memakai baju koko hitam.
"Iya, dari luar kota juga katanya mau gerak.", Saut Apin yang memakai kopiah putih.
"Pin, Gil nanti aja bahas itunya kita dipanggil Pak Hadji buat ngitung kotak amal dulu tuh.", potong Pria gembul yang sehari-hari saya kenal sebagai Akbar.
Obrolan Apin dan Ragil tadi sebenarya sudah ramai dibahas sedari Rabu kemarin, ya ada pihak yang tak terima dengan hasil Pemilihan Presiden. Oh ya sebelumnya perkenalkan saya Yasir, remaja yang baru saja lulus STM dan 3 orang teman saya tadi adalah kawan kecil saya yang sangat aktif berkegiatan di Masjid.
Kami berempat besar dilingkungan yang sama dari kecil, bisa dibilang cekenalias cs kentel yang dari dulu terbiasa susah senang sama-sama. Kami semua sekolah disekolah yang berbeda namun memiliki hobi yang sama, Tawuran.
Jum'at itu jam 2 siang kami berkumpul di rumah Akbar membahas topik yang sedang ramai yaitu demo besar-besaran menolak hasil Pemilihan Presiden.
"Iya kata teman gua yang tinggal di Pasir Abang juga udah pada siap jalan." Ragil yang selesai membaca pesan berantai di Whatsappnya. Walau gemar Tawuran, Ragil sangat aktif kegiatan Majelis dan sebagainya membuat dia mempunyai banyak Grup Whatsapp sehingga info yang didapatkan soal aksi mendatang sangat banyak.
"Info A1 nih, geraknya dari selasa malam." Kata Apin.
"Kalo begadang gitu sahurnya gimana? Gua gak mau ikut dari malem ahh." Keluh Akbar.
"Iya gua juga liat massa dulu kalo sepi mah ngapain." Tanggap saya yang sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan aksi ini.
"Gue apapun situasinya datang lah, demi negara ini!" Ragil yang sangat semangat.
Kayaknya emang pasti rame, tapi kok saya takut ya. Takut malah jadi yang tidak-tidak. Tapi gak mungkin, pasti aman dan tentram. Pasti.
Diubah oleh klonenganian 18-06-2019 08:53






anasabila dan 3 lainnya memberi reputasi
4
750
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan