Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nightmareside15Avatar border
TS
nightmareside15
Menikah : Antara nafsu dan kewajiban ( bagi Pria )
Kapan nikah ? 
Pertanyaan itu seringkali menghampiri seseorang di usia 20an, dimana pertanyaan itu dilontarkan umumnya dari sahabat, ataupun orangtua. Umumnya, mereka yang sudah menikah terlebih dahulu lah yang melontarkan pertanyaan semacam ini.
Sebenarnya, menikah itu tidaklah sulit. Kalau anda hanya ingin sekedar nikah, datanglah ke KUA . Bebas biaya. Namun, sebenarnya masalahnya sendiri bukanlah biaya untuk nikahnya, melainkan biaya SETELAH menikah. Sebagaimana yang kita ketahui, pria adalah kepala rumah tangga. Tanggungjawab satu keluarga berada dipundak pria, dan apabila tanggungjawab tersebut terabaikan ( baik disengaja ataupun tidak ) , maka satu keluarga tersebut akan sangat kesusahan. Lantas, hal ideal apa sajakah yang harus diperhatikan pria sebelum dia memulai aksinya? Sejujurnya, hal ini saya dasarkan dari kehidupan paman saya, yang mana rumah tangganya hancur berkeping - keping . Anaknya ( sepupu saya ) bahkan mengambil handphone saya sampai dua kali, dan lebih parahnya lagi ia memfitnah tetangga didepan tetangga itu sendiri . Apakah saya marah ? Rasa marah tentu saja ada , namun rasa sedih akan lebih dominan, karena sewaktu kecil saya mengajari dia pelajaran sekloahnya dahulu, dan seringkali tertawa bersama. Tidak terbayang rasanya bagaimana hal yang tidak dipersiapkan dapat mengubah hidup seseorang. 

4. Tempat tinggal




Ini adalah benteng anda . Disaat anda kelelahan setelah bekerja seharian,  ditempat inilah semangat anda akan diisi ulang . Perlu diingat, benteng ini dapat anda peroleh dengan beberapa cara. Meskipun demikian, yang perlu digaris bawahi adalah SEANDAINYA ANDA memilih untuk menetap di rumah orangtua , ataupun mertua anda.  Persiapkanlah mental baja, karena akan sangat berbeda sekiranya anda memiliki benteng pribadi , baik mengontrak ataupun membangun sendiri. Tak jarang setelah beberapa pekan tinggal di rumah mertua, anda akan sering mendengar celotehan2 yang ditunjukkan pada anda. Daan ingatlah satu hal. Jangan sekali - kali anda memiliki keinginan untuk memindahkan orangtua anda dari rumah tersebut. Beberapa tahun yang lalu, saya pernah melihat suatu acara TV dimana pihak orangtua tinggal disebuah gubuk, mungkin lebih menyerupai ( maaf ) kandang sapi, karena rumah tempat ia huni ditinggali anak beserta keluarganya. Meskipun orangtua tersebut bilang tak apa, peracayalah. Anda telah gagal menjadi seorang anak. Apabila menjadi anak saja sudah gagal, apalagi menjadi kepala rumahtangga yang notabennya memiliki tanggung jawab lebih besar ?



3. Tabungan 


Tak seorangpun tahu masa depan . Apakah kita masih bisa tersenyum besok ? Apakah kita masih bisa melihat matahari besok? Tak ada jaminan yang pasti . Sekiranya seseorang telah menikah,  perlu diketahui bahwasanya ia akan menanggung istri dan anaknya kelak. Tabungan yang anda persiapkan akan membantu anda disaat - saat sulit, seperti anak sakit, istri untuk biaya persalinan, hingga biaya untuk membantu keluarga anda sekiranya anda DIPANGGIL terlebih dahulu oleh Tuhan YME. Ingat, tak seorangpun tahu kapan kematian menghampiri dirinya. 


2. Pendapatan yang mencukupi



Tidak. Anda tidak harus mapan untuk menikah. Yang utama adalah anda memiliki pendapatan yang sekiranya cukup untuk anda dan keluarga anda . Ingat. Makan dan pendidikan akan menjadi penunjang kemakmuran keluarga anda. Sekiranya anda hidup seorang diri, tidak aneh rasanya kalau makan mie instant hampir setiap hari. Apabila anda telah memiliki keluarga, berilah mereka makanan yang pantas, apalagi untuk si kecil yang masih dalam pertumbuhan. Tentu saja, akan lebih baik lagi apabila penghasilan anda dapat "dirasakan" orangtua anda. Bagaimana sekiranya beum memiliki penghasilan? Untuk pria, maka berusahalah.  Coba lihat keluar jendela. Akan kalian lihat bermacam - macam pedagang yang berjuang untuk hidup dia dan anak istrinya. Mereka tidak gengsi untuk berjualan, dan semua dilakukan untuk memberi anak istrinya makan. Apabila tidak memiliki penghasilan, bagaimana caranya memberi makan?  



1. Tanggung Jawab



Sejujurnya, hal ini adalah penjabaran dari keempat hal diatas. Sekiranya anda adalah orang yang sudah berpikiran dewasa, maka anda akan sadar bahwasanya kelak andalah yang akan menjadi pejuang bagi anak dan istri anda. Banyak sekali orang yang menikah muda , namun melupakan satu aspek ini dan berakhir dengan rusaknya rumah tangga. Pikirkanlah nasib anak anda yang mungkin menjadi "BROKEN HOME", dimana tidak jarang menjadi terpengaruh oleh lingkungan luar, dimana ia merasa lebih diterima dan dicintai. Hal ini dapat dihindari , sekiranya anda memiliki rasa tanggungjawab dari awal.




Sekian gan. Makasih udah mampir ke Thread newbie ini emoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenal. Ane cuma mau ngingetin ke diri sendiri kalau tanggungjawab itu juga berdampak sama doi dan orang lain .

Pilihan ada ditangan kita. Tinggal bagaimana cara menjalaninya saja. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari emoticon-Maaf Aganemoticon-Maaf Aganemoticon-Maaf Agan

 


0
2.6K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan