Halohaaaii agan dan aganwati.

Akhirnya gue bisa nulis tentang dosen pembimbing gue, dan sebenarnya gue nulis juga sambil ingat muka dosen pembimbing killer gue Mr Mumu, Pak Mumuku sayang, yang tadi sore ngomong gini :
"Kamu nulis kayak orang sinting ya. Kamu sinting gini ga akan laku. Saya ga mood buat bimbing kamu hari ini.
Seketika gue ngerasa sekeliling gue gelap, mata berkunang, pengen pingsan.

Oke, alasan kenapa  dapat dosen killer kayak pak Mumu, ini semua berawal dari salah nembak dosen. Memang yang namanya salah tembak seseorang itu bisa berakibat fatal banget ya, penyesalan seumur hidup gan. Miris...

Sekedar info penting tapi ga penting amat. Gue adalah anak pertanian gan haha. Jadi, dosen pembimbing itu sebenernya ditentukan sama minat arah penelitian yang disukai. Setiap dosen ada spesifikasinya.  Kalo kita udah yakin sama minat penelitian misalkan ke kimia, atau fisika tanah, lu cari dosen kimia tanah yang enak gitu.

Dan pengalaman nembak dosen ini membuat gue akhirnya sadar yang sahabat dekat bisa aja pisah. Kenapa?? Jadi, ceritanya gue punya sahabat dekat. Kita janjian buat judul penelitian yang hampir sama supaya dapat ketua dosen pembimbing  atau dosen pertama. Temen gue kepengen dapat dosen (Sebut aja Bu Ani). Bu Ani terkenal baik dan penyayang sama anak bimbingannya. Gue yang dari awal pengen nembak Pak Beben setuju aja. Toh, kalo gue dapat  Bu Ani dan Pak Beben nasib gue pasti enakk. Gue dan teman gue itu akhirnya buat judul yang mengarah ke spesifikasi bu Ani.  Akhirnya  gue buatlah judul kimia gue yang  berkaitan dengan  bidang bu Ani dan Pak Beben. Kita berdua pun sepakat buat judul yang ga jauh beda dengan satu tujuan bisa dapat Bu Ani. Hari itu, kita serahkan semua pada Allah.
Fyi, di jurusan dan minat kami, masing - masing dosen punya jatah punya  5 mahasiswa/i bimbingan baik dosen sebagai ketua maupun sebagai anggota komisi pembimbing.
Agan dan aganwati bisa kebayang gimana ketatnya persaingan mendapatkan dosen favorite dengan mahasiswa 56 orang. Wadidauu....

Hari pengumuman pun tiba. Gue sebenernya udah ada feeling buruk sebelum hari pengumuman dosen ketua dan anggota pembimbing, kayak seminggu sebelum hari H gue selalu jumpa Pak Mumu di jalan, di kampus sering liat. kita liat-liatan (hmm), sampe di mimpi dia ada. Kayaknya jodoh. Eh*
Dan gue ingat hari itu pas baca notif di grup soal dosbing (dosen pembimbing) gue lagi makan bakso, dan waktu baca notif gue dapat pak Beben sama Pak Mumu. Disitu bakso auto gue sumbangin ke temen, eh bukan maksdnya langsung jadi berasa hambar, tapi tetap gue makan karena lapar.Sementara  sahabat gue itu dia dapat Bu Ani dan dosen satunya lagi sama baiknya kayak Pak Beben. Dan antara dosen pertama maupun dosen kedua, kita berdua engga dapat dosen yang sama.

Kita gak bisa seperdopingan. Sedih sih. Gue sempat mikir, kenapa dosen se perfect dan sesusah gitu dikasih ke gue yang IPK aja biasa aja. Kira - kira ada sebulan lebih gue gak bisa menerima kenyataan tentang garis nasib skripsi gue kedepannya. Gue juga sempat puasa dari semua sosmed, saking frustasinya gue waktu itu gann. Mulai jarang hang out sama temen. Tempat yang ternyaman cuma kos - kosan waktu itu, Mata gue juga bengkak karena nangis seminggu penuh.

Gue jadi ingat gan,

Dulu ... sering buka akun lambe turah, game, youtube an, waktu zaman galau pengumuman dosbing itu, gue akhirnya sering buka kata -kata motivasi. Sempat bangkit, tapi ga gampang ya, karena ada aja yang bikin down, mulai dari cerita duka bimbingan pak Mumu sebelumnya, sampe ejekan temen.

Dan yang lebih menyakitkan, sahabat deket gue itu sekarang udah seminar proposal. Dan gue, masih menghadapi cobaan dari dosen Pak Mumu. Tapi, kalo kata lagu Kuat dilakoni ra kuat ditinggal ngopi. Betul ga gannn???
Oke next gue bakal cerita hari - hari selama bimbingan sama pak Mumu. Pak Beben sejauh ini masih aman, kecuali nanti gue cerita nasehat soal jodoh dari beliau. Hihihihi