Hai, Gaes! Jumpa lagi di thread Aldys

Gaes, mom and dead, baru-baru ini, muncul berita kriminal yang menggemparkan masyarakat Indonesia dan menyayat hati, terutama para orang tua. Bagaimana tidak? Peristiwa ini melibatkan anak-anak sebagai korbannya.

Salah satu beritanya ditulis di laman ini. Disebutkan di dalamnya bahwa Polres Tasikmalaya Kota telah menangkap dan menetapkan pasangan suami istri ES (24) dan LA (24) sebagai tersangka pada Selasa (18/5/2019).


Pasangan suami istri (pasutri) di Tasikmalaya ini sengaja mengumpulkan anak-anak di bawah umur (rata-rata korban berusia 12 tahun dan masih kelas 6 SD) untuk menonton mereka berdua melakukan hubungan suami istri secara langsung di dalam kamar, di kediaman mereka.

Kedua tersangka meminta anaknya sendiri untuk mengumpulkan anak-anak lainnya yang merupakan teman sebaya dari anak tersangka.

Dari berbagai sumber berita yang juga TS dapat dari berita di televisi, setiap anak yang ingin menonton adegan tak senonoh, wajib membayar uang senilai Rp. 5000 atau rokok maupun mie instan. Bahkan, ada salah satu korban mengaku hanya membayar Rp. 1000.



Tak hanya teman-teman anaknya, anak tersangka sendiri juga ikut menonton adegan tak pantas dari orang tuanya ini. Benar-benar menjijikkan perilaku kedua tersangka ini, Gaes.

Diduga Kedua Tersangka Memiliki Kelainan Seksual

Dugaan awal, perbuatan kedua tersangka dilakukan karena faktor ekonomi. Namun, tak sedikit pula netizen yang berpendapat lain.

Netizen menduga, kedua tersangka memiliki perilaku seks yang menyimpang sehingga mereka melakukan perbuatannya tersebut bukan karena terpaksa melainkan justru lebih menikmati saat melakukannya di depan orang lain atau anak-anak.

Namun, untuk mengetahui kebenarannya, perlu dilakukan tes kejiwaan atau semacamnya ya, Gaes.

Perbuatan Tersangka Panen Kecaman

TS rasa, seluruh orang waras di negeri ini pasti mengecam dan mengutuk perbuatan kedua tersangka ini. Mereka menjadikan anak-anak sebagai korban demi kepentingan mereka.

Berbagai lembaga terkait dari pemerintahan juga benar-benar mendalami dengan serius kejadian menggemparkan ini.

Pesan TS pada Seluruh Orang Tua

Ayah, Ibu! Mari kita jaga anak-anak kita. Tak peduli berapapun umur anak kita, sekalipun mereka tampak sudah besar tapi jika kita tahu ia belum cukup dewasa dalam sikap dan pemikirannya maka ia masih perlu pengawasan kita.

Kejahatan seksual, terutama pada anak-anak begitu dekat dengan kita, jangan sampai anak kita maupun anak-anak di sekitar kita menjadi korban.

Berikut, beberapa hal yang harus orang tua perhatikan sebagai bentuk tindakan preventif :

A. Ketahui dengan Siapa Anak Kita Berteman

Penting bagi setiap orang tua maupun orang dewasa untuk mengetahui dengan siapa anak atau keponakannya berteman. Siapa orang tua dari temannya dan dimana rumahnya.

Jangan sampai anak-anak mengalami, seperti yang dialami para korban dimana mereka berteman dengan anak tersangka. Sebenarnya, anak tersangka juga korban karena ia dijadikan alat oleh orang tuanya.


B. Rutin Mengecek Anak ketika sedang Bermain

Saat anak sedang bermain, rutinlah untuk mengecek keberadaan anak agar kita mengetahui dengan siapa dan dimana ia biasanya bermain. Dengan begitu, kita akan tahu, apa anak suka bermain di dalam rumah temannya, di luar rumah temannya atau di lapangan.

Biasanya, anak kerap bermain di dalam rumah temannya atau rumah tetangga GanSis. Ini yang harus diwaspadai. Memang gak semua orang punya niat jahat, tapi setiap orang punya potensi untuk menjadi penjahat!.


Jangan beri penjahat kesempatan, Gaes! Jika kita tahu, anak kita suka main di dalam rumah orang lain, terutama yang ada lawan jenisnya, sebisa mungkin kita larang agar hal tersebut tak menjadi kebiasaan anak.

Sebaliknya, jika memang kita merasa sangat yakin bahwa rumah yang sering dikunjungi anak berisi orang-orang yang bisa kita percayai maka tak apa memberi izin pada anak tapi harus tetap diawasi dengan rutin mengecek anak dan situasi di dalam rumah tersebut.

Bukannya apa-apa, Gaes. Kejahatan seksual itu gak menunggu lama, jika ada kesempatan maka sekejap saja. Jadi, waspadalah! Waspadalah!.


Harapan TS

1. Semoga kasus ini terungkap dengan tuntas. Baik itu motif pelaku yang sebenarnya, yaitu apakah benar karena motif ekonomi atau karena kelainan seks serta kebenaran tentang desas-desus dalam kasus ini yang kabarnya, ada seorang balita perempuan berusia 3 tahun yang hampir menjadi korban pelecehan dari korban lainnya yang lebih tua akibat menonton adegan tak senonoh kedua tersangka.

2. Para korban, termasuk anak tersangka yang dalam hal ini juga bisa dikategorikan sebagai korban karena masih di bawah umur agar bisa mendapatkan pemeriksaan psikologis juga bimbingan pemulihan yang sekiranya diperlukan karena menyaksikan tontonan yang tak seharusnya mereka tonton di usia tersebut, tentu akan berdampak buruk bagi psikologis mereka.

3. Para orang tua sekitar tempat tinggal tersangka untuk mencari tahu apakah anaknya termasuk salah satu korban karena bisa saja jumlah korban bertambah atau ada korban lain tapi tak mengatakan yang sejujurnya. Hal ini akan merugikan diri korban sendiri karena korban tak mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.