Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

noldeforestasiAvatar border
TS
noldeforestasi
Stok Beras Berlebih Jangan Bikin Bulog Kepedean Ekspor


Terlalu percaya diri. Itulah kondisi yang mungkin saat ini tengah meliputi benak Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso alias Buwas.

Mentang-mentang punya stok beras sekitar 2,1 juta ton di gudang-gudang penyimpanan dan target penyerapan beras petani sebesar 1,8 juta ton untuk tahun ini, Buwas awal tahun ini langsung menyatakan pede mau ekspor beras ke negara tetangga.

Wacana ekspor itu sendiri rasa-rasanya kurang tepat sebab sangat rentan terhadap gejolak suplai di dalam negeri. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda bilang, beras yang ada di gudang Bulog lebih baik disimpan untuk mengantisipasi masa-masa paceklik, maupun kenaikan permintaan yang terjadi akibat gagal panen.

“Gagal panen ini yang tidak kita inginkan pastinya, tapi untuk antisipasi, lebih baik berasnya jangan diekspor dulu,” kata Nailul seperti dilansir dari Republika, kemarin.



Beras merupakan komoditas utama bahan pokok masyarakat Indonesia. Apabila terjadi gejolak suplai di dalam negeri, tentu saja bakal menciptakan gejolak ekonomi yang besar. Tidak hanya itu, beras yang Bulog juga dapat digunakan sebagai penyaluran bantuan terhadap korban bencana. Mengingat secara geografis Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan bencana alam yang cukup tinggi. Bantuan-bantuan bahan pokok seperti beras sangatlah signifikan.

Sebelumnya, Komisioner Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Saragih pernah meminta Bulog untuk membentuk stock disposal policy alias kerangka kebijakan sisa cadangan sebelum memutuskan untuk mengekspor beras. Kebijakan ini bertujuan agar kegiatan ekspor tidak membuat stok dalam negeri berkurang di saat permintaan tinggi, sehingga bisa memicu kenaikan harga di pasaran.

Jangan sampai terjadi salah manajemen stok beras. “Seolah-olah di luar berjaya sebentar, tapi di dalam kelabakan," kata dia.

Bulog bisa saja mengekspor beras, namun harus memastikan kualitas beras di gudang untuk kebutuhan operasi pasar bisa berkualitas. Jika tidak, beras Bulog bisa kalah bersaing dengan beras lain di pasaran sehingga operasi pasar pun tidak efektif.



Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga angkat bicara soal rencana ekspor beras. Ia bilang, ekspor beras bukan soal keren-kerenan. "Kalau bisa ekspor itu harus terus menerus. Itu baru ekspor namanya. Tapi kalau cuman sekali-sekali peristiwa ekspor, sudahlah lupakan," kata dia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengimbau kepada Bulog agar segera menyalurkan beras yang ada. Banyaknya beras yang ada di gudang Bulog patut diwaspadai dari sisi kualitasnya. Amran menyebut, penyaluran beras Bulog harus sesuai dengan mekanisme yang ada.

“Itu beras banyak, hati-hati. Segera salurkan, panggil pasar, salurkan dalam bentuk bantuan. Karena beras ini surplus,” ujar Amran.

Amran menilai, langkah ekspor memang dapat membawa keuntungan bagi Indonesia. Namun begitu yang terpenting kebutuhan dalam negeri harus menjadi prioritas.


Acuan:


Beras Bulog Melimpah, Ekonom: Jangan Diekspor

Ombusdman Minta Bulog Jangan Kelabakan Ekspor Beras

Diubah oleh noldeforestasi 18-06-2019 10:10
0
1.6K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan