Wanita!
Saat mendengar kata wanita, implikasi terdekat dari kata wanita adalah "belanja".
Tapi ternyata ga semua wanita tuh hobinya cuma ngabis-ngabisin uang.
Adalah juga loh cewek-cewek hebat yang jago bisnis.
Apalagi ini bisnisnya bukan sembarang bisnis. Tapi mereka bisnis kain adat yang merupakan kekayaan budaya nusantara kita.
Siapa aja ya kira-kira?
Quote:
1. Dea Valencia ( Batik kultur by Dea Valencia )
Besutan mentor bisnis papan atas Jaya Setiabudi ini, telah sukses besar membangun brand batik kultur miliknya sendiri pada usia 19 tahun yang sudah menagntongi omzet lebih dari 300jt per bulan.
Berawal dari kecintannya terhadap kain batik, menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Inilah salah satu bukti nyata mengubah passion menjadi sumber pendapatan.
Menurut Dea, awalnya dia suka mengoleksi baju-baju batik yang antik alias kuno. Suatu saat dia memiliki ide menjual baju batik dengan gaya yang khas. Menurut Finansialku salah satu ciri khas produknya adalah corak batik yang dibawa kebaju-baju modern.
Quote:
2. Sally Giovanny ( Batik Trusmi )
Sukses di usia muda bukanlah perkara yang mudah. Tapi berkat kegigihan, usaha keras, tekad yang kuat, perempuan kelahiran 25 September 1988 ini telah memberikan bukti atas kesuksesannya menjadi penjual batik yang kini telah menjadi miliarder.
Tak tanggung-tanggung, ia telah memiliki Toko Grosir Batik Trusmi dengan luas mencapai 1,5 hektar dan menjadikannya sebagai toko batik terluas di Indonesia.
Bersama suaminya yang bernama Ibnu Riyanto, ia mendirikan perusahaan Trusmi Group yang kemudian jaringan usaha ini tidak hanya bergerak di bidang ritel batik dan fashion ,namun sudah merambah di bidang properti (PT Raja Sukses Propertindo), rental mobil dan juga kuliner khas Cirebon.
Quote:
3. Arya Alvionita ( pengrajintapis.com )
Memiliki latar belakang pendidikan teknik informatika, tak menghalangi Arya Alvionita untuk turun tangan dalam membesarkan usaha kain tapis yang semula dirintis oleh orang tuanya tersebut.
Menurut Arya Alvionita teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat justru menjadi jembatan agar produk daerah bisa muncul kepermukaan.
Menaungi lebih dari puluhan pengrajin kain tapis di Lampung, Arya Alvionita memasarkan produk kerajinan tersebut lewat website pengrajintapi.com serta marketplace
Quote:
4. Ineu Mardiani (Indhe)

Berawal kecintaannya terhadap tenun Indonesia, Indhe bikinan Ineu ini juga ngebantu para pengrajin lokal asal NTT dengan beli tenun buatannya untuk didesain cantik. Lewat konsep smart ethnic bag, tasnya dapat dibentuk menjadi dua hingga tiga macam model sehingga lebih fungsional. Misalnya, satu produk tas bisa berubah menjadi handbag, shoulder bag, backpack, expendable bag, flat bag, atau triangle bag. Uniknya, tenun yang didesain, ditaruh bagian dalam tas agar kelestariannya tetap terjaga.