Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

az.freakAvatar border
TS
az.freak
Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut
Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut


Selamat lebaran kaskuser sekalian.


Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut

Lebaran memang kurang afdol kalau tidak ada yang namanya tradisi mudik. Selain bisa merayakan lebaran di kampung halaman dan bersilaturahmi dengan keluarga di kampung, mudik juga dijadikan ajang untuk bernostalgia dengan kenangan-kenangan masa lalu. Tapi faktanya mereka yang melakukan mudik bukan berarti mereka yang memang dasarnya dilahirkan disana dan ingin bertemu keluarga, ada juga orang-orang yang ikutan mudik walaupun sebenarnya tidak punya kampung halaman, alias nebeng jalan-jalan. Kaya saya contohnya. Lebaran ini saya tetap merayakan lebaran di Jakarta namun saya mendapat kesempatan untuk ikut mudik bersama orang spesial ke kampung halamannya pada H+2 lebaran. Ini adalah kali ke dua saya mengunjungi Kota Garut, dan kali ini saya memutuskan untuk mencoba menggunakan angkutan umum (Bus) agar bisa merasakan mudik sesungguhnya.
--------------

Begini perjalanannya....

Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut
Lebaran kali ini saya menuju ke Kota Garut. Tepatnya ke Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Lokasinya cukup jauh dari Garut Kota, yakni sekitar 56.8 KM yang bisa ditempuh dengan naik mobil selama hampir 3 jam. Seperti yang bisa di lihat pada denah peta ini, daerah Garumukti cukup dalam dengan dikelilingi oleh hamparan gunung seperti Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan.

Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut

Bagaimana? cukup jauh bukan?

Sebelumnya saya pertama kali ke Garumukti sekitar bulan Januari 2019 dengan menggunakan sepeda motor (Trail), dan itu cukup menguras energi karena dengan motor seperti itu saya dari Bogor ke Garut bisa ditempuh dalam 10-11 jam perjalanan (Bukan high season). Nah, kali ini saya mencoba akomodasi lain yakni dengan cara menggunakan angkutan umum. Maka dari itu saya beri judul "Mudik Repot", karena saya harus beberapa kali menaiki angkutan yang berbeda.

Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut

Saya berangkat dari Bogor menggunakan bus MGI tujuan Garut (terminal Guntur Garut). Trayek ini adalah trayek baru jadi kondisi bus masih cukup bagus. Bus dengan seat 2-2 ini dilengkapi dengan pendingin ruang dan ruang khusus merokok sehingga bagi mereka yang bukan perokok tidak terganggu seperti bus jurusan Garut yang ekonomi seperti Karunia Bakti. Dengan harga karcis sebesar 75 ribu, saya naik dari Baranangsiang menuju terminal Guntur. Harga tersebut adalah harga lebaran dan tentunya jika di hari biasa maka akan lebih murah. Untuk mengejar waktu agar tidak terlalu macet, saya putuskan untuk naik pemberangkatan pertama yakni pukul 05.00.

Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut

Perjalanan cukup lancar karena saya pergi setelah hari lebaran hanya saja kepadatan terjadi di sepanjang jalan Leles, Garut. imbas dari kepadatan tersebut akhirnya saya sampai di terminal Guntur Garut pukul 13.00.

Sebelumnya saya sudah mencari tahu bahwa dari terminal Guntur kita harus lanjut menumpang bus elf untuk menuju Desa Garumukti. Namun faktanya bus elf yang langsung menuju Desa Garumukti hanya ada dua keberangkatan dari terminal Guntur, yakni pukul 10 dan pukul 12 siang. Karena saya terlambat satu jam alhasil sudah tidak ada bus elf yang langsung menuju desa Garumukti. Suasana panik jelas mulai terasa, karena di pool sudah tidak ada bus lagi. Namun setelah mencari-cari tahu soal bus yang searah ternyata masih ada bus terakhir yang searah. Bus tersebut tidak sampai Desa Garumukti tetapi hanya sampai Desa Pakenjeng yang terletak di kecamatan Pamulihan yang posisinya sebelum Desa Garumukti.


Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut

Ini adalah bus yang hanya sampai ke Desa Pakenjeng, keberangkatan terakhir bus ini adalah pukul 14.00. Tidak perlu menunggu lama dari waktu bus elf ini tiba di terminal, bus dengan cukup cepat terisi penuh karena memang ini adalah bus terakhir dan tidak ada alternatif lain untuk bisa mengunjungi daerah sekitar sana. Sebelum berangkat, saya sempat bertanya-tanya kepada sang sopir soal jarak tempuh. Katanya memang untuk menuju Garumukti butuh waktu 2-3 jam tergantung bagaimana sopir bawa busnya.  Fakta lain mengenai kondisi terminal disini cukup miris karena masih banyak preman-preman berkeliaran dengan meminta jatah kepada para sopir. Ketika sopir ingin mulai menancap gas, tiba-tiba datang dua laki-laki menghitung jumlah penumpang yang naik busnya. Setelah itu sopir memberikan uang sekitar 25rb - 35rb, setelah dikasih sopir lantas mengeluh yang intinya, “habis sama preman doang”.

Selain itu, ternyata di momen lebaran ini banyak dari mereka terutama pemilik bus elf menyewakan busnya. Jadi si sopir ini adalah joki alias bukan yang punya bus, nantinya ia akan bergantian dengan joki lainnya dan menyetor uang kepada pemilik bus. dan fakta lainnya mengenai terminal disini tidak ada ATM gan, jadi prepare uang cash ya.

Oke lanjut ke perjalanan.

Selama perjalanan, jangan harap kalian bisa duduk tenang di dalam elf. Yang ada, kalian harus pegangan erat-erat. Hal itu bukan karena kondisi jalan yang rusak tapi memang banyak dari mereka para sopir elf ini membawa busnya dengan tidak santai alias salip sana-sini. Kenapa bisa begitu? Alasan utamanya adalah mereka harus cepat sampai tujuan akhir karena harus bergantian dengan joki lainnya. Bahkan di tengah perjalanan, ada momen dimana seorang anak muda ingin naik dan elf sudah berhenti, namun karena anak muda tersebut terlalu lama berpikir (karena dilihatnya bus sudah penuh padahal masih ada beberapa tempat kosong), akhirnya sang sopir lebih memilih tancap gas dari pada meladeni anak muda itu.


Ongkos untuk menaiki bus elf dari terminal Guntur menuju Desa Pakenjeng adalah sebesar 40 ribu, Sementara jika kita naik elf dengan tujuan Garumukti kita dikenakan biaya 50 ribu.

Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut

Nah foto di atas ini adalah suasana jalan menuju kecamatan Pamulihan. Jalan berkelok naik dan turun dengan didampingi kebun-kebun teh beserta hamparan pegunungan di sebelahnya. Jalanan ini emang gak pernah buat orang bosen gan, cuma kita perlu hati-hati juga karena terkadang kendaraan yang lewat melaju dengan begitu cepat.

Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut
*Maaf disensor demi kenyamanan bersama

Sesampainya di Desa Pakenjeng tepatnya di dekat kantor Kelurahan Pakenjeng, kita harus turun karena tujuan akhir telah sampai. Dari sini saya harus melanjutkan perjalanan menuju Desa Garumukti dengan menggunakan ojek. Mengapa naik ojek? Karena posisi desa tidak berdempetan. Jadi desa Pakenjeng dan Garumukti itu dipisahkan oleh bukit-bukit atau persawahan yang mana tidak ada penghuninya sehingga jaraknya cukup jauh dan kita harus naik kendaraan. Selama ini sih saya belum pernah liat ada orang jalan kaki dari desa Pakenjeng ke Garumukti. Mungkin ada tapi saya ga lihat. Saya melanjutkan naik ojek dengan ongkos 20 ribu. Dan ini adalah salah satu ruas jalan yang harus dilalui untuk bisa sampai di Desa Garumukti. Sebelah kanan tebing dan sebelah kirinya jurang. Bahkan faktanya jalan aspal baru dibuat sekitar 2/3 tahun yang lalu. Kebayang deh kalau lewat jalan kaya gitu tapi kondisi jalannya berbatuan.

Mudik "Repot" ke Jalur Selatan, Garumukti Garut

Di bawah ini saya kasih sedikit cuplikan video yang sedikit menggambarkan bagaimana jalur dari desa Pakenjeng ke Garumukti.


{thread_title}


Setelah melalui perjalanan panjang dari Bogor menuju Desa Garumukti, akhirnya saya sampai di di rumah sekitar pukul 16.00. Itu artinya perjalanan kali ini ditempuh dalam waktu kurang lebih 11 jam dengan rincian biaya sebagai berikut:

Bus MGI [Bogor - Garut]: 75 ribu (tarif lebaran) *8 jam
Bus Elf [Terminal Guntur - Pakenjeng]: 40 ribu *2 jam
Ojek [Pakenjeng - Garumukti]: 20 ribu *30 menit

Spoiler for Desa Garumukti:


Seperti itu Gan-Sist perjalanan mudik ke kampung orang pada lebaran saya kali ini. Perlu diketahui juga bahwa Garut memiliki banyak destinasi wisata alam. Nah di dekat Garumukti atau Pamulihan ini ada beberapa destinasi yang bisa dikunjungi, diantaranya Curug Orok, Curug Utang, dan yang paling keren adalah Curug Shangyang Teraje. Mungkin lain kali saya akan berbagi mengenai wisata tersebut.

Sampai jumpa ...




towamasjid
mayonez29
cru153r
cru153r dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan