ilafitAvatar border
TS
ilafit
Persepsi Tentang Kerasnya Hidup
Motivasi dalam Hidup!



Banyak orang mengatakan bahwa hidup itu keras. Seperti batu beton. Persepsi itu memang benar. Hidup memang keras, tak seperti yang dibayangkan.

Saat umur 1 hari-5 tahun. Kita masih balita (bawah lima tahun) tak pernah memikirkan apa yang dialami kedua orang tua kita. Yang kita tahu, mereka mencari uang dan kita mendapatkan mainan, jajan, es krim, bahkan baju baru. Kita terlalu asyik bermain dengan teman sebaya.

Saat umur 6 tahun-12 tahun, kita semakin dihadapkan oleh adanya problema kehidupan. Fokus kita akan terpacu dengan masalah nilai dalam mata pelajaran, berlomba-lomba meraih nilai bagus, mulai tertarik dengan lawan jenis.

Saat umur 13 tahun-15 tahun, kita akan mulai memikirkan biaya sekolah yang semakin meningkat. Model-model baju yang booming begitu menarik perhatian. Makan di cafe sambil nongkrong menjadi hal yang paling favorit. Mulai fase pendekatan dengan lawan jenis. Jika uang habis, tinggal minta orang tua. Bahkan, kita seakan begitu asyik dengan dunianya sendiri. Berfoto ria, update status di sosial media. Begitu percaya diri dengan tiap pose yang ditunjukkan.

Namun saat usia kita beranjak dewasa, pikiran kita akan selalu menuju materi. Dimana uang termasuk yang paling dominan. Melihat teman berfoto ria, rasanya itu sudah hal biasa. Kita akan mulai acuh. Hidup seakan ditanggung sendiri. Bukan saatnya santai-santai, tetapi memikirkan kelanjutan di masa depan. Entah kerja atau kuliah. Sisi kemanusiaan kita, akan tampak lebih terlihat. Melihat kedua orang tua kita kelelahan karena mencari uang, hati terasa tercabik-cabik. Membuat kita seakan ingin menggantikannya. Padahal kita masih sekolah. Ketika persepsi "hidup itu keras" datang. Maka pikiran kita akan otomatis berubah. Pikiran akan penuh dengan ide. Ingin mencari pekerjaan sambilan walaupun masih sekolah. Apalagi banyak di berita ada anak yang masih sekolah SMP sudah menjadi pengusaha muda. Kita akan menjadi semakin berambisi. Ingin mencapai kesuksesan juga di usia muda. Membanggakan kedua orang tua dan menunjukkan pada dunia bahwa kita bisa. Bahkan tak jarang kita terlalu sibuk bekerja hingga lupa bersedekah dan menjalankan kewajiban.

Ketika sudah masa tua, hidup seakan diliputi kecemasan. Batin bertanya-tanya. Apa yang sudah kita persiapkan untuk haris esok? Sedangkan dosa semakin menumpuk. Banyak penyakit yang muncul bergantian. Tubuh terasa lemas melakukan apapun. Raut wajah yang dulunya cantik dan tampan, kini berganti dengan keriput dimana-mana. Kecantikan dan ketampanan memudar. Apa yang bisa dibanggakan? Mengingat zaman muda dulu seakan tak ingat bahwa hidup cuman sekali dan justru menyia-nyiakannya. Kini, tinggal malaikat maut datang menjemput. Harta yang menjadi patokan utama, kini tak ada artinya lagi. Di liang lahat, uang tak dapat menolong siksaan atas perbuatan hidup selama ini.

Quote:


Sekilas motivasi untuk kita, teruslah berjuang dan jangan pantang menyerah. Jangan lupa berdo'a dan usaha. Gantikan keletihan kedua orang tuamu dengan senyuman membanggakan.

Quote:



emoticon-Cendol Ganemoticon-Sundulemoticon-Blue Guy Cendol (L)


Sumber: opini pribadi
Sumber gambar: google
Diubah oleh ilafit 07-01-2021 05:42
sagutumbuk
NovellaHikmiHas
swiitdebby
swiitdebby dan 47 lainnya memberi reputasi
48
6.3K
195
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan