ceuhettyAvatar border
TS
ceuhetty
Inilah Suka Dukanya Menjadi Anak Rantau, Apa Pendapatmu?
Kesan dan pesan menjadi anak rantau



Meninggalkan tanah kelahiran memang selalu melahirkan buah kerinduan. Namun situasi dan kondisi terkadang memaksa kita harus melakukan hal yang terkadang sebenarnya tidak kita inginkan.

Dan betul adanya, bahwa segala hal di dunia ini tidak bisa dicapai dengan instan, semua butuh proses, diperlukan perjuangan dan diiringi dengan pengorbanan. Udah mirip lagu aja nih, Gansist!

Merantau memang erat kaitannya dengan Dilan, aeh, dengan rindu. Bahkan hal terkecil yang dahulu kita anggap biasa saja pun akan menjadi sangat berharga ketika tak lagi membersamai.

Kendati begitu, merantau tidak juga melulu bercerita tentang kesedihan. Ada banyak hal positif yang hanya bisa didapatkan dengan merantau. Semisal sifat mandiri dan pandai berakutansi.

Aneka rasa bercampur aduk mengiringi hari-hari anak rantau. Dimulai dari awal melangkahkan kaki hingga waktu kembali ke tanah leluhur.

Kalau selama ini misalnya Agan dan Sista tidak pernah bepergian jauh adalah hal lumrah kalau Gansist ngerasa sedikit bingung ketika pertama kali naik pesawat atau kereta. Misalnya bingung pas mau pergi ke toilet. Atau deg-degan pas pesawat mau take off dan landing.



Menjejak kaki di belahan bumi yang berbeda, tentu akan memiliki juga perbedaan -perbedaan dalam segala aspek. Termasuk berbahasa.

Dan salah satu hal fatal yang seharusnya dikuasai, adalah bahasa yang menjadi tujuan perantauan kita.



Bagaimana tidak, sebab bahasa adalah alat berkomunikasi antar manusia. Akan banyak kendala yang bisa terjadi dikarenakan saling ketidak fahaman.

Mungkin tidak akan terlalu begitu menjadi kendala andai kita merantau masih di dalam negri yang sama. Namun akan berbeda hal jika kita merantau ke negri orang.

Selain bahasa, kita juga akan memasuki fase lidah yang meronta karena perbedaan makanan. Namun percayalah itu hanya akan Gansist rasakan di minggu-minggu pertama saja. Selanjutnya lidah akan mulai bisa beradaptasi dengan baik.

Selanjutnya adalah, Gansist juga akan kerap kebingungan untuk menyapa orang duluan. Alias bingung "nyebut"

Sebagai orang baru, tentu saja biasanya kita perlu memberikan kesan pertama yang baik pada orang-orang yang baru dikenal. Namun celakanya, justru terkadang kita menjadi pusing tujuh keliling alias kebingungan harus manggil mereka dengan sebutan apa.

Saran ane sih, daripada dicap sombong mending dianggap SKSD saja. Paksain menebar senyum keseantero jagad sekalipun ampe gigi kering. Dan sapa mereka sesopan mungkin dengan panggilan yang kalian rasa pantas aja.

Yang tak kalah bikin shock juga perubahan suasana tempat tinggal. Kalau biasanya di rumah suasana adem, angin seger dengan udara bersih, pun pemandangan hijau menyejukkan mata.



Nah, tiba-tiba aja misalnya Gansist harus berada dibelahan bumi yang ditumbuhi bebatuan, dengan panas yang menyengat. Kolaborasi apik antara sinar matahari dengan gurun pasir nan luas.

Atau mungkin harus bergelut dengan salju dan suhu yang persis dalam kulkas.

Terkadang perbedaan ini pun berdampak pada kesehatan tubuh. Maka bersabarlah.

Ketika jatuh sakit maka akan terasa begitu lengkap sudah penderitaan itu. Jauh dari keluarga mengajarkan kita harus mandiri dalam segala hal. Termasuk ketika sakit.

Gansist yang sakit, maka Gansist juga yang harus ngobatin. Tidak ada yang ngerawat, tidak ada pula yang ngingetin harus minum obat.

Bahkan terkadang pun kita terpaksa berbohong pada keluarga dengan mengatakan baik-baik saja. Padahal koyo cabe memenuhi badan dan kepala.

Tidak berniat membohongi namun semua itu dilakukan agar orang rumah tidak merasa cemas.

Setelah rindu, hal yang menyedihkan lainnya adalah ketika kita menyaksikan moment dimana orang-orang berkumpul bersama keluarga tercinta. Sedangkan Gansist hanya bisa menyapa mereka melalui media sosial.



Percayalah itu tidak mampu menghapus rindu yang menggebu justru hanya akan meninggalkan luka yang menganga. Luka yang hanya bisa melebur oleh kebersamaan.

Dan ini bukan tentang perkara siapa yang kuat atau siapa yang manja. Jika rindu yang membelenggu terkadang membuat raga ikut melemah. Sakit karena menanggung rindu padahal terkadang pada sesuatu hal yang tidak patut kita rindukan.

Bukan perkara yang aneh karena setiap perantau pasti akan merindukan pulang. Visi sukses terus digaungkan sebagai pelipur lara. Dan harapan agar tidak terjadi fenomena semacam lagu sebuah band yang digandrungi anak muda.

"Pulang malu tak pulang rindu"



Demikian ane cukupkan sampai disini untuk Thread kali ini, jangan lupa tongkrongin terus Thread ane selanjutnya. Share dan subscribe TS ini jika dirasa perlu. Plus klik bintang dan cendol segarnya biar ane cerah ceria.

emoticon-Sundulemoticon-Rate 5 Star emoticon-Blue Guy Cendol (L)



Sumber : Opini berdasarkan pengalaman sendiri & Google picture


Jeddah, 15062019
Diubah oleh ceuhetty 15-06-2019 10:56
kelayan00
Cahayahalimah
swiitdebby
swiitdebby dan 13 lainnya memberi reputasi
14
6.8K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan