- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
AS Beri Waktu RI Penuhi Syarat Pembebasan Bea Masuk


TS
anarchy0001
AS Beri Waktu RI Penuhi Syarat Pembebasan Bea Masuk
Quote:
AS Beri Waktu RI Penuhi Syarat Pembebasan Bea Masuk
CNN Indonesia | Kamis, 13/06/2019 19:26 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah Amerika Serikat (AS) memberi waktu pemenuhan syarat perpanjangan fasilitas preferensi tarif bea masuk impor (Generalized System of Preference/GSP) kepada Indonesia sampai akhir bulan ini.
GSP merupakan fasilitas bebas tarif bea masuk impor untuk komoditas tertentu yang diberikan AS kepada Indonesia. Namun, pemberian fasilitas itu dievaluasi oleh pemerintah AS.
Hasil evaluasi menyatakan bahwa pemerintah AS mempertimbangkan pencabutan pemberian fasilitas GSP karena beberapa kebijakan di Indonesia dianggap menghambat dunia usaha asal Negeri Paman Sam. Untuk itu, bila Indonesia masih ingin memperoleh fasilitas GSP, maka Indonesia perlu melihat kembali sejumlah persyaratan baru yang disampaikan AS.

Beberapa hal yang sempat dipermasalahkan AS dari Indonesia, yaitu terkait kebijakan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang membuat Visa dan Mastercard tidak bisa memproses transaksi masyarakat Indonesia di dalam negeri.
Kemudian, soal rencana pemerintah membentuk pusat data (data center) bagi perusahaan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang beroperasi di dalam negeri.
"Pada dasarnya kita (Indonesia) bisa selesaikan secara menyeluruh. Sesuai komitmen, semua persyaratan sudah dipenuhi. Juni ini dipenuhi semuanya," ucap Enggar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6).
Sayangnya, Enggar enggan merinci seperti apa saja kebijakan pemerintah Indonesia terhadap berbagai hal yang sempat dikeluhkan AS dan dijadikan syarat untuk evaluasi GSP ke depan. Ia hanya menekankan semua keluhan dari AS sudah menemukan jalan keluar.

Dalam perjalanan evaluasi GSP, sebenarnya AS turut mempertimbangkan pemberhentian fasilitas bagi Indonesia, India, dan Kazakhstan.
Namun, India dan Kazakhstan akhirnya sudah diputuskan tidak akan menerima fasilitas itu lagi. Sementara Indonesia masih diberi kesempatan untuk memenuhi ulang beberapa syarat yang diajukan.
Di sisi lain, pembahasan GPN baru saja dibahas Enggar bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, kepala negara ingin mengetahui kelanjutan penyelesaian GSP sebelum perwakilan pemerintah Indonesia menemui AS pada akhir bulan ini. (uli/agt)
Quote:
Kerad juga ini Amerika Serikat ini.. 
Semua negara ASIA di sikat India, Kazakhstan, China..
Sekarang Indonesia..
Nilai tawar Indonesia di mata AS kayaknya kecil nih sampai mau masuk juga daftar yg bakal kena kenaikan tarif AS..


Semua negara ASIA di sikat India, Kazakhstan, China..
Sekarang Indonesia..
Nilai tawar Indonesia di mata AS kayaknya kecil nih sampai mau masuk juga daftar yg bakal kena kenaikan tarif AS..




hawk memberi reputasi
1
2K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan