- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik Masih Mahal


TS
anarchy0001
Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik Masih Mahal
Quote:
Rabu, 12 Jun 2019 11:30 WIB
Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik Masih Mahal
Trio Hamdani - detikFinance


Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai biaya logistik di Indonesia masih mahal. Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani menyebut biaya logistik Indonesia masih jadi salah satu yang tertinggi di dunia.
"Memang dunia usaha lihatnya konektivitas untuk menurunkan biaya logistik. Memang logistik kita tertinggi dari semua negara Asean, mungkin salah satu yang tertinggi di dunia," katanya dalam diskusi Core di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
Kondisi tersebut membuat Indonesia ketinggalan dalam hal daya saing dunia usaha dengan negara lain. Untuk itu infrastruktur yang sekarang digenjot oleh pemerintah disambut positif.
Namun dia mengingatkan bahwa tak hanya Indonesia yang menggenjot pembangunan infrastruktur, negara lain pun sama. Oleh karenanya Indonesia harus berkejar-kejaran dengan negara lain dalam peningkatan daya saing lewat pembangunan infrastruktur.
"Dengan pembangunan infrastruktur sangat membantu daya saing kita. Karena problem kita gimana meningkatkan daya saing. Kita ini bangun infrastruktur tapi negara lain lakukan hal yang sama. Jadi kita kejar-kejaran," jelasnya.

Meski dari sisi biaya logistik masih ada PR, dia melihat pembangunan infrastruktur sudah memperlihatkan hasil, di mana Global Competitiveness Index menunjukkan indeks daya saing infrastruktur Indonesia naik dari urutan ke-62 menjadi urutan ke-52 pada tahun lalu.
Quote:
Selain Harga Tiket Pesawat, Biaya Logistik di RI Dinilai Mahal
Reporter:
Francisca Christy Rosana
Editor: Kodrat SetiawanRabu, 12 Juni 2019 10:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung, menilai persoalan konektivitas di Indonesia saat ini bukan hanya perihal mahalnya harga tiket pesawat. Namun juga tingginya biaya logistik yang menyebabkan harga komoditas turut melonjak.
"Infrastruktur sudah mulai dibangun, tapi dibanding negara lain kita punya biaya logistik yang lebih tinggi. Ini persoalan," ujar Ellen dalam diskusi bertajuk Konektivitas Memacu Pertumbuhan Berkualitas di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juni 2019.
Ellen mencontohkan, wujud nyata mahalnya biaya logistik adalah perbandingan harga jeruk Cina dan Medan di pasar. Lantaran ongkos antar yang tinggi, jeruk asli Medan acap kalah murah dengan jeruk asal Negeri Tirai Bambu.
Padahal, menurut Ellen, semestinya harga komoditas Tanah Air lebih murah bila dijual di negeri sendiri ketimbang komoditas dari luar negeri yang dijual di Indonesia. Ellen mengatakan, mahalnya biaya logistik terjadi salah satunya karena belum efisiennya waktu angkut barang.
Berdasarkan data yang dipaparkan, biaya logistik Indonesia saat ini terhitung paling tinggi di Asia. Cost logistik mencapai hampir 25 persen dari pendapatan domestik bruto atau PDB. Sedangkan di negara lain, seperti Cina, cost logistik tercatat kurang dari 15 persen dari PDB.
Masih buruknya manajemen logistik juga tercermin dalam pembatasan pengangkutan barang saat mudik Lebaran 2019 baru-baru ini. Ia berpendapat, pemerintah semestinya memilih alternatif kebijakan lain untuk memastikan lalu-lintas mudik berjalan lancar ketimbang mesti membatasi angkutan barang.
"Yang pasti angkutan barang ini saat mudik dikalahkan. Truk logistik pasti enggak boleh lewat. Jangan lupa, bahwa truk itu mengangkut logistik," ucapnya.
Selain menyoroti manajemen logistik, Ellen mengabsen kecepatan koneksi Internet di Indonesia masih rendah. Berdasarkan data yang ia paparkan, kecepatan Internet Indonesia di level ASEAN kalah dengan enam negara lain.
"Paling atas Singapura, lalu Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Laos, dan Brunei. Indonesia nomor tujuh, diikuti Mynmar dan Kamboja," ucapnya. Ellen mengatakan dua persoalan terkait konektivitas ini semestinya menjadi prioritas dan diselesaikan dalam waktu dekat.
Quote:

Kasian juga sih..
meski Tol Laut dan infra sudah lebih baik tapi memang faktor Cargo Udara perannya besar banget apalagi pas naik 300%. Mafia dermaga masih banyak kali ya ?
Apalagi pas mudik kemarin, byk logistik ke daerah yg di hold dulu untuk memprioritaskan mudik meskipun sembako jalan, jadi biaya hold di tengah jalan bertambah.
Besar juga cost logistik kita 25% PDB dibanding negara Asean atau China yang 15% PDB.
Ya banyak bersabar saja Pengusaha kita.
Kadang sedih juga lihat logistik hasil bumi lokal lebih mahal dibanding logistik luar negeri yg masuk ke Indonesia.
Diubah oleh anarchy0001 12-06-2019 04:54


mows memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan