INTRO

Gue akan memulai cerita horor ini dengan pengantar singkat. cerita ini berdasarkan apa yang telah keluarga gue alami. Dan ceritanya sendiri akan gue kasih judul “4 rumah di tengah sawah”.

Oh ya, sebelum cerita berlanjut kedalam kata-kata penuh teror alangkah baiknya gue memperkenalkan diri dulu. Nama gue Fajar, panggil aja Fajar. Jangan coba cari latar belakang kehidupan gue. Karena ada ribuan fajar di dunia ini, pasti lu gak akan nemu. Gue bukan anak indigo, tapi gue selalu menaruh penasaran lebih terhadap cerita / kisah mistis.

Gue terlahir dari seorang ibu yang murni berdarah sunda. Selain lahir di tanah Sunda ibu juga besar disana. Silsilah keluarga gue bisa di bilang sedikit rumit dari pihak ibu. Sebagai contoh ibu gue dan kakaknya aja berbeda bapak. Hal ini terjadi karena leluhur gue sering menganggap mudah dunia perkimpoian. Domisili keluarga ibu banyak yang menghuni kawasan bandung Barat. Budaya silaturahmi yang kuat di keluarga gue membuat gue sering main kesana.

Ketika ibu kecil dahulu, ibu sering bermain di satu rumah di satu desa. Rumah disana ibu sebut dengan rumah penuh kehangatan. Ibu sering bercerita bahwa orang di rumah ini sangat sayang kepadanya. Jika ibu ingin buah-buahan, penghuni rumah ini akan mencarikannya untuk ibu. Ibu gue yang sering berlama-lama di rumah ini berkata ‘tak ada tempat bermain yang lebih seru selain di rumah ini’. Rumah ini tak lain dan tak bukan adalah rumah kakek ibu atau buyut gue.

rumah ini lah yang sekarang akan menjadi fokus cerita ini. Termasuk tiga rumah lainnya. Posisi 4 rumah ini bisa gue bilang sangat terpencil, hanya motor yang bisa sampai di rumah ini, sedangkan mobil harus parkir di lapangan desa lalu jalan 100 meter. Berada di rumah ini seperti berada di tempat yang sunyi, gak ada suara kebisingan sama sekali. Satu hal yang selalu gue kangenin dan nikmati kalo ke rumah ini adalah pemandangannya. Jika pagi kalian akan melihat gunung berkabut di sebelah utara, sedangkan selatan kalian akan melihat keindahan waduk saguling dengan pulau-pulau kecil di tengahnya.

sorry kalo post ini masih berantakan. cerita selanjutnya akan gue post di lain waktu.