- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ridwan Kamil dan Rahmat Baequni Bahas Kontroversi Masjid Al Safar
TS
InRealLife
Ridwan Kamil dan Rahmat Baequni Bahas Kontroversi Masjid Al Safar
Demi meredam polemik di masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar menggelar diskusi umum di Bale Asri Pusdai Jabar, Kota Bandung. Acara itu dihadiri langsung oleh Ridwan Kamil dan Ustadz Rahmat Baequni untuk menjelaskan kepada publik terkait polemik desain masjid tersebut.
https://news.detik.com/berita-jawa-b...asjid-al-safar
Berikut laporan pandangan mata dari @mrs_enci yang hadir di acara itu:
-Pusdai rame gaes...TBH gw belum pernah ke Mesjidnya, ke sini kalau kondangan doang
7:05 PM - 9 Jun 2019
-Posisi ga bisa masuk karena di dalam mesjid udah full. Di luar juga chaos. [s]@[/s]Sam_Arditernyata topik beginian penggemarnya banyak
-Another view. Pengerahan massa, gaes.
-Ini di dalam
-Rahmat Baequni memulai disambut takbir. Saya heran yah, ini yang dihadapi sesama muslim cucu pejuang Mujahidin pula. Hmmm...
-Rahmat Baequni ngomong soal Babylonia dan Persia, penyembah matahari.
-Di pintu depan mulai chaos meneriakkan yel-yel. Entah apa.
-Mitologi segitiga dengan mata mulai muncul di peradaban suku Maya, menurut Rahmat Baequni.
-Ketika yang jujur didustakan, pendusta jadi pemimpin. Itu sudah terjadi belum? Sudaaaah!!! Di mana? Di Indonesia! Kata saya atau kata Rasul? Rasul!!! Rasul pernah berdusta? Tidak pernaaaaah!!!
-Wa pengen maju dan tempelengin tuh orang. Gusti paringono sabar.
-Rahmay Baequni menjelaskan soal Saudi Arabia yang juga sudah terpapar dajjal. Salah satunya Raudhah. Trus keluarga Abdulazis diliatin fotonya. Ga pake jilbab. “Inilah kehidupan pengikut dajjal”.
-Ini simbol dajjal gaes (kata dia, bukan kata gw)
-Ngejelasin soal Mekkah tapi aku ga ngeuh. Monmaap pemirsa aku lagi emosi jiwa.
-Menjelaskan soal mata satu, iluminati dan freemason. Jeddah kemudian penuh dengan simbol iluminasi dan remason. Kepolisian Arab Saudi juga logonya pake simbol mata satu.
-Jack Ma dan Netanyahu bersekutu untuk menguasai dunia gaes. Coba cek barang di rumah ada ga yang ga made in China? Ga ada? Selamat! Anda sudah dikuasai! (Ini kata gw)
-Indonesia ingin dikuasai karena Islam Indonesia punya chance untuk memimpin.
-Diciptakanlah sistem kapitalisme supaya Cina bisa menguasai dunia. Bentar, bentar, bentar...seuri atau ceurik ieu teh kuduna?
-Zionisme = satanisme via simbol-simbol arsitektur. Klean anak arsitektur minggir semwah.
-Pusdai Jabar ada simbol bintang David. Rahmat Baequni sudah komplen dan ga mau sholat di situ sampe simbol dihilangkan. Lau sokap yha?
-Kalau ada simbol dajjal di mesjid, sholatnya batal gaes kata Rahmat Baequni. Itu jilbab ganti semua jadi segiempat!
-Kang Emil mulai ngomong gaes. Pelan dan syahdu suaranya. “Kami tidak berharap setelah dijelaskan akan dipercayai atau tidak dipercayai. Mangga”.
-"Fitnah dan ghibah adalah rutinitas. Saya hanya memberi doa supaya yang memfitnah amal sholehnya pindah ke saya."
-Di luar udah mulai yel Allahu Akbar.
-Yell Allahu Akbar dan nyuruh kang Emil turun. Law ke sini mau dengerin penjelasan atau mau memuaskan syahwat law?
-He is cool and composed. I have to give him applause. I am not. Panas bo. Sebagai syaiton segitiga terbalik aku harus terbiasa.
-Kang Emil menjelaskan tafsir soal Mesjid Salman dan Mesjid di Inggris. Mesjid Pusdai arsiteknya Pak Slamet. Inspirasinya Turki. Bentuknya dari atas kayak piramida. Kenapa? Arsitektur tropis, biar hujan ga masuk. Apakah ini disengaja mirip piramida? Saya yakin tidak.
-Ridwan Kamil sang dosen maju. Ngajarin rumus geometri dan matematika. Segitiga, jajaran genjang, bulat, ga bisa dihindari.
-Harus konsisten. Pentagram harus dihilangkan. Bintang lima aya bulan sabitnya. Larang juga. Semua mesjid jangan pake bulan bintang. Lambang FPI dilarang. Kiceup gaes.
-Kubah itu dari Romawi. Berarti kita menyerupai Romawi dong? Kiceup lagi gaes. Burn Pak, burn! I am with you.
-Pengetahuan dan teknologi yang terbatas membuat desain-desain mesjid dahulu makanya miring2 kayak piramida. Ga ada kesengajaan.
-Pak Emil menjelaskan soal teknik origami yang jadi inspirasi Mesjid Al Safar. Kalau ada tafsir-tafsir macam2, saya mohon maaf. Tidak ada kesengajaan.
-Aslinya Mesjid Al Safar itu trapesium dan ga ada bulatannya. Disambut huuuu. Kang Emil, “Ngapain saya bohong? Ada ibu saya di situ”. Diem semua.
-Di luar negeri arsitektur mesjid itu sudah sangat maju. Saya juga mendesain mesjid di Spanyol. Kalau segitiga lambang iluminati berarti kita semua ya da pake? Euweuh nu seuri.
-Mesjid Raya Jakarta ada segitiga dan lingkarannya gaes. Dalamnya juga segitiga. Yuhuuuuu????
-Mesjid Al Ukhuwah juga jendelanya segitiga. Kenapa ga dipermasalahkan? Jauh-jauh ke Al Safar.
-"Saya disebut pengikut dajjal. Ibu saya sampai nangis. Kita sama-sama muslim. Kenapa harus moyok? Perbedaan kalau dicari pasti ketemu." Speechnya bagus gaes. Maaf ga nulis semua.
-Negara lain sudah mengirim roket ke luar angkasa, kita sibuk keneh di WA bahas nu kararieu. Semua tepuk tangan.
-Ketua MUI giliran ngomong.
-"Semua orang punya keahlian masing-masing. Tidak perlu dan tidak harus menyesatkan." Para jamaah tabayyun illuminatiyah sebagian mulai bubar.
-"Dalam perbedaan harus saling menghargai dalam ruang lingkup ijtihad." Ini ustad-ustad NU ga mau belajar ngomong kayak Zainuddin MZ? Ngantuk bos. Rahmat Baequni jago membakar massa.
-Sisanya saya ga ngikutin karena saya sibuk halal bihalal. Mohonmaap netijen yang budiman. Ga ada sesi menjawab balik dan atau diskusi. Sekarang sudah bubar. Kalau ada yang mau petikan videonya mengingat saya sungguh payah dalam hal livetwit, saya akan carikan yes.
Pesan dari TS: Jangan pernah kasih kekuasaan dan sumber daya ke golongan penggemar teori konspirasi yang halu dan laknatulloh!
Pesan dari TS buat Ridwan Kamil: Kang, sudah nggak usah bikin masjid lagi. Bakal diplintir lagi sama golongan keparat itu. Bangunlah jalan, alun-alun, pasar, sekolah, kawasan industri. Bangunlah infrastruktur yang bakal bikin masyarakat Jawa Barat jadi makmur, pintar, berbudaya, dan tidak dibodohi.
https://news.detik.com/berita-jawa-b...asjid-al-safar
Quote:
Senin 10 Juni 2019, 14:54 WIB
Ridwan Kamil dan Rahmat Baequni Bahas Kontroversi Masjid Al Safar
Mochamad Solehudin - detikNews
Bandung- Masjid Al-Safar karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuai kontroversi karena dianggap mengandung simbol illuminati. Desain masjid itu juga sempat dibahas dalam kajian oleh Ustadz Rahmat Baequni dan menjadi viral di media sosial.
Demi meredam polemik di masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar menggelar diskusi umum di Bale Asri Pusdai Jabar, Kota Bandung. Acara itu dihadiri langsung oleh Ridwan Kamil dan Ustadz Rahmat Baequni untuk menjelaskan kepada publik terkait polemik desain masjid tersebut.
Pantauan detikcom di lapangan, sejak Senin (10/6/2019) sekitar pukul 10.00 WIB terlihat Bale Asri Pusdai Jabar telah penuh sesak dipadati masyarakat. Kurang lebih ada ribuan masyarakat terdiri dari pria dan wanita memadati lokasi acara.
Tidak lama berselang, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil bersama Ustadz Rahmat Baequni masuk ke dalam lokasi acara didampingi oleh Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei. Gema takbir langsung menggema saat keduanya masuk ke lokasi acara.
"Allahuakbar....allahuakbar...," teriak yang hadir.
Setelah itu, keduanya menaiki panggung yang telah disiapkan. Emil dan Uztadz Rahmat Baequni terlihat akrab. Keduanya juga duduk saling berdampingan dalam satu kursi hitam. Bahkan di sela-sela acara keduanya tampak saling berdiskusi.
Selain itu, tampak sejumlah tamu undangan hadir di acara tersebut seperti Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, hingga Ibunda Ridwan Kamil, Tjutju Sukaesih. Mereka tampak serius menyaksikan jalannya acara.
Ustadz Rahmat Baequni mendapat kesempatan pertama memaparkan materinya. Di awal pemaparannya dia menjelaskan terkait lahirnya jin hingga berubah menjadi iblis.
Singkat cerita seorang jin yang memiliki nama ajazil tidak mau sujud ke Nabi Adam karena menganggap lebih baik. Saat itu jin itu mendapat gelar iblis dari Allah.
"Zionis Yahudi tidak menerima ajazil disebut iblis pembangkang. Menurut mereka ajazil ini korban ketidak adilan tuhan. Maka Zionis yahudi tidak menyebut iblis tapi diberi gelar penghormatan yakni Lucifer (sang pencerah)," ucapnya.
Dia kemudian memaparkan terkait beberapa negara atau suku yang sempat menyembah matahari, salah satunya di Mesir yang menyembah Dewa Horus. Dari situ mulai muncul mitologi segetiga satu mata.
"Siapapun berhak memiliki segitiga misalnya itu adalah simbol geometri, trigonometri. Tapi jangan lupa zionis yahudi menciptakan ini untuk menyimbolkan tuhan yang mereka tunggu-tunggu," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam pemaparannya lebih menjelaskan terkait bentuk-bentuk geomtri yang terdapat dalam dunia arsitektur. Dia juga memastikan bentuk segitiga yang ada di Masjid Al-Safar bukan simbol illuminati.
Bahkan dia menyebut, bila yang terdapat dalam mihrab masjid tersebut bukan bentuk segitiga melainkan bentuk trapesium.
"Sekarang disampaikan bahwa bentuknya segitiga. Ini bukan segitiga, ini adalah trapesium. Segitigamah A+B+C. Kalau trapesium itu A+B+C+D karena atasnya dipancung. Maka rumus matematikanya beda dengan segitiga," katanya.
Selain itu, kata Emil, lingkaran yang berada di mihrab Masjid Al-Safar bukan menjadi desainnya. Menurutnya itu adalah tambahan dari pihak kontraktor dan tanpa sepengetahuan dirinya.
"Saya klarifikasi sekarang desain saya tidak pakai lingkaran. Karena proyeknya mangkrak oleh Jasa Marga, saat saya datang sudah seperti itu. Saya tanya kenapa ada lingkaran, katanya kreasi dari kontraktor," katanya.
Dalam kesempatan itu, Emil menyampaikan, beberapa referensi terkait desain Masjid Al-Safar dari sejumlah pihak. Seperti Waketum MUI Pusat yang menyatakan tidak mempermasalahkan desain masjid tersebut dan sah digunakan sebagai tempat ibadah.
"Menurut Waketum MUI, masjid Al-Safar di area tol Cipularang sah menjadi tempat salat. Tidak ada aturan khusus desain suatu masjid. Kemudian entah kenapa kita mendapat penghargaan dari Arab Saudi. Alasannya tidak ada aturan dalam desain masjid," ujarnya.
Emil berharap, masyarakat bisa paham atas penjelasannya itu. Dia juga mengajak semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap saling menjaga persatuan.
"Imbauan saya sebagai umaro kita cari persamaan. Karena kalau berantem seperti ini terus bangsa ini tidak akan pernah maju," ujarnya.
(mso/ern)
Ridwan Kamil dan Rahmat Baequni Bahas Kontroversi Masjid Al Safar
Mochamad Solehudin - detikNews
Bandung- Masjid Al-Safar karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuai kontroversi karena dianggap mengandung simbol illuminati. Desain masjid itu juga sempat dibahas dalam kajian oleh Ustadz Rahmat Baequni dan menjadi viral di media sosial.
Demi meredam polemik di masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar menggelar diskusi umum di Bale Asri Pusdai Jabar, Kota Bandung. Acara itu dihadiri langsung oleh Ridwan Kamil dan Ustadz Rahmat Baequni untuk menjelaskan kepada publik terkait polemik desain masjid tersebut.
Pantauan detikcom di lapangan, sejak Senin (10/6/2019) sekitar pukul 10.00 WIB terlihat Bale Asri Pusdai Jabar telah penuh sesak dipadati masyarakat. Kurang lebih ada ribuan masyarakat terdiri dari pria dan wanita memadati lokasi acara.
Tidak lama berselang, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil bersama Ustadz Rahmat Baequni masuk ke dalam lokasi acara didampingi oleh Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei. Gema takbir langsung menggema saat keduanya masuk ke lokasi acara.
"Allahuakbar....allahuakbar...," teriak yang hadir.
Setelah itu, keduanya menaiki panggung yang telah disiapkan. Emil dan Uztadz Rahmat Baequni terlihat akrab. Keduanya juga duduk saling berdampingan dalam satu kursi hitam. Bahkan di sela-sela acara keduanya tampak saling berdiskusi.
Selain itu, tampak sejumlah tamu undangan hadir di acara tersebut seperti Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, hingga Ibunda Ridwan Kamil, Tjutju Sukaesih. Mereka tampak serius menyaksikan jalannya acara.
Ustadz Rahmat Baequni mendapat kesempatan pertama memaparkan materinya. Di awal pemaparannya dia menjelaskan terkait lahirnya jin hingga berubah menjadi iblis.
Singkat cerita seorang jin yang memiliki nama ajazil tidak mau sujud ke Nabi Adam karena menganggap lebih baik. Saat itu jin itu mendapat gelar iblis dari Allah.
"Zionis Yahudi tidak menerima ajazil disebut iblis pembangkang. Menurut mereka ajazil ini korban ketidak adilan tuhan. Maka Zionis yahudi tidak menyebut iblis tapi diberi gelar penghormatan yakni Lucifer (sang pencerah)," ucapnya.
Dia kemudian memaparkan terkait beberapa negara atau suku yang sempat menyembah matahari, salah satunya di Mesir yang menyembah Dewa Horus. Dari situ mulai muncul mitologi segetiga satu mata.
"Siapapun berhak memiliki segitiga misalnya itu adalah simbol geometri, trigonometri. Tapi jangan lupa zionis yahudi menciptakan ini untuk menyimbolkan tuhan yang mereka tunggu-tunggu," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam pemaparannya lebih menjelaskan terkait bentuk-bentuk geomtri yang terdapat dalam dunia arsitektur. Dia juga memastikan bentuk segitiga yang ada di Masjid Al-Safar bukan simbol illuminati.
Bahkan dia menyebut, bila yang terdapat dalam mihrab masjid tersebut bukan bentuk segitiga melainkan bentuk trapesium.
"Sekarang disampaikan bahwa bentuknya segitiga. Ini bukan segitiga, ini adalah trapesium. Segitigamah A+B+C. Kalau trapesium itu A+B+C+D karena atasnya dipancung. Maka rumus matematikanya beda dengan segitiga," katanya.
Selain itu, kata Emil, lingkaran yang berada di mihrab Masjid Al-Safar bukan menjadi desainnya. Menurutnya itu adalah tambahan dari pihak kontraktor dan tanpa sepengetahuan dirinya.
"Saya klarifikasi sekarang desain saya tidak pakai lingkaran. Karena proyeknya mangkrak oleh Jasa Marga, saat saya datang sudah seperti itu. Saya tanya kenapa ada lingkaran, katanya kreasi dari kontraktor," katanya.
Dalam kesempatan itu, Emil menyampaikan, beberapa referensi terkait desain Masjid Al-Safar dari sejumlah pihak. Seperti Waketum MUI Pusat yang menyatakan tidak mempermasalahkan desain masjid tersebut dan sah digunakan sebagai tempat ibadah.
"Menurut Waketum MUI, masjid Al-Safar di area tol Cipularang sah menjadi tempat salat. Tidak ada aturan khusus desain suatu masjid. Kemudian entah kenapa kita mendapat penghargaan dari Arab Saudi. Alasannya tidak ada aturan dalam desain masjid," ujarnya.
Emil berharap, masyarakat bisa paham atas penjelasannya itu. Dia juga mengajak semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap saling menjaga persatuan.
"Imbauan saya sebagai umaro kita cari persamaan. Karena kalau berantem seperti ini terus bangsa ini tidak akan pernah maju," ujarnya.
(mso/ern)
Berikut laporan pandangan mata dari @mrs_enci yang hadir di acara itu:
Spoiler for mrs_enci:
-Pusdai rame gaes...TBH gw belum pernah ke Mesjidnya, ke sini kalau kondangan doang
7:05 PM - 9 Jun 2019
-Posisi ga bisa masuk karena di dalam mesjid udah full. Di luar juga chaos. [s]@[/s]Sam_Arditernyata topik beginian penggemarnya banyak
-Another view. Pengerahan massa, gaes.
-Ini di dalam
-Rahmat Baequni memulai disambut takbir. Saya heran yah, ini yang dihadapi sesama muslim cucu pejuang Mujahidin pula. Hmmm...
-Rahmat Baequni ngomong soal Babylonia dan Persia, penyembah matahari.
-Di pintu depan mulai chaos meneriakkan yel-yel. Entah apa.
-Mitologi segitiga dengan mata mulai muncul di peradaban suku Maya, menurut Rahmat Baequni.
-Ketika yang jujur didustakan, pendusta jadi pemimpin. Itu sudah terjadi belum? Sudaaaah!!! Di mana? Di Indonesia! Kata saya atau kata Rasul? Rasul!!! Rasul pernah berdusta? Tidak pernaaaaah!!!
-Wa pengen maju dan tempelengin tuh orang. Gusti paringono sabar.
-Rahmay Baequni menjelaskan soal Saudi Arabia yang juga sudah terpapar dajjal. Salah satunya Raudhah. Trus keluarga Abdulazis diliatin fotonya. Ga pake jilbab. “Inilah kehidupan pengikut dajjal”.
-Ini simbol dajjal gaes (kata dia, bukan kata gw)
-Ngejelasin soal Mekkah tapi aku ga ngeuh. Monmaap pemirsa aku lagi emosi jiwa.
-Menjelaskan soal mata satu, iluminati dan freemason. Jeddah kemudian penuh dengan simbol iluminasi dan remason. Kepolisian Arab Saudi juga logonya pake simbol mata satu.
-Jack Ma dan Netanyahu bersekutu untuk menguasai dunia gaes. Coba cek barang di rumah ada ga yang ga made in China? Ga ada? Selamat! Anda sudah dikuasai! (Ini kata gw)
-Indonesia ingin dikuasai karena Islam Indonesia punya chance untuk memimpin.
-Diciptakanlah sistem kapitalisme supaya Cina bisa menguasai dunia. Bentar, bentar, bentar...seuri atau ceurik ieu teh kuduna?
-Zionisme = satanisme via simbol-simbol arsitektur. Klean anak arsitektur minggir semwah.
-Pusdai Jabar ada simbol bintang David. Rahmat Baequni sudah komplen dan ga mau sholat di situ sampe simbol dihilangkan. Lau sokap yha?
-Kalau ada simbol dajjal di mesjid, sholatnya batal gaes kata Rahmat Baequni. Itu jilbab ganti semua jadi segiempat!
-Kang Emil mulai ngomong gaes. Pelan dan syahdu suaranya. “Kami tidak berharap setelah dijelaskan akan dipercayai atau tidak dipercayai. Mangga”.
-"Fitnah dan ghibah adalah rutinitas. Saya hanya memberi doa supaya yang memfitnah amal sholehnya pindah ke saya."
-Di luar udah mulai yel Allahu Akbar.
-Yell Allahu Akbar dan nyuruh kang Emil turun. Law ke sini mau dengerin penjelasan atau mau memuaskan syahwat law?
-He is cool and composed. I have to give him applause. I am not. Panas bo. Sebagai syaiton segitiga terbalik aku harus terbiasa.
-Kang Emil menjelaskan tafsir soal Mesjid Salman dan Mesjid di Inggris. Mesjid Pusdai arsiteknya Pak Slamet. Inspirasinya Turki. Bentuknya dari atas kayak piramida. Kenapa? Arsitektur tropis, biar hujan ga masuk. Apakah ini disengaja mirip piramida? Saya yakin tidak.
-Ridwan Kamil sang dosen maju. Ngajarin rumus geometri dan matematika. Segitiga, jajaran genjang, bulat, ga bisa dihindari.
-Harus konsisten. Pentagram harus dihilangkan. Bintang lima aya bulan sabitnya. Larang juga. Semua mesjid jangan pake bulan bintang. Lambang FPI dilarang. Kiceup gaes.
-Kubah itu dari Romawi. Berarti kita menyerupai Romawi dong? Kiceup lagi gaes. Burn Pak, burn! I am with you.
-Pengetahuan dan teknologi yang terbatas membuat desain-desain mesjid dahulu makanya miring2 kayak piramida. Ga ada kesengajaan.
-Pak Emil menjelaskan soal teknik origami yang jadi inspirasi Mesjid Al Safar. Kalau ada tafsir-tafsir macam2, saya mohon maaf. Tidak ada kesengajaan.
-Aslinya Mesjid Al Safar itu trapesium dan ga ada bulatannya. Disambut huuuu. Kang Emil, “Ngapain saya bohong? Ada ibu saya di situ”. Diem semua.
-Di luar negeri arsitektur mesjid itu sudah sangat maju. Saya juga mendesain mesjid di Spanyol. Kalau segitiga lambang iluminati berarti kita semua ya da pake? Euweuh nu seuri.
-Mesjid Raya Jakarta ada segitiga dan lingkarannya gaes. Dalamnya juga segitiga. Yuhuuuuu????
-Mesjid Al Ukhuwah juga jendelanya segitiga. Kenapa ga dipermasalahkan? Jauh-jauh ke Al Safar.
-"Saya disebut pengikut dajjal. Ibu saya sampai nangis. Kita sama-sama muslim. Kenapa harus moyok? Perbedaan kalau dicari pasti ketemu." Speechnya bagus gaes. Maaf ga nulis semua.
-Negara lain sudah mengirim roket ke luar angkasa, kita sibuk keneh di WA bahas nu kararieu. Semua tepuk tangan.
-Ketua MUI giliran ngomong.
-"Semua orang punya keahlian masing-masing. Tidak perlu dan tidak harus menyesatkan." Para jamaah tabayyun illuminatiyah sebagian mulai bubar.
-"Dalam perbedaan harus saling menghargai dalam ruang lingkup ijtihad." Ini ustad-ustad NU ga mau belajar ngomong kayak Zainuddin MZ? Ngantuk bos. Rahmat Baequni jago membakar massa.
-Sisanya saya ga ngikutin karena saya sibuk halal bihalal. Mohonmaap netijen yang budiman. Ga ada sesi menjawab balik dan atau diskusi. Sekarang sudah bubar. Kalau ada yang mau petikan videonya mengingat saya sungguh payah dalam hal livetwit, saya akan carikan yes.
Pesan dari TS: Jangan pernah kasih kekuasaan dan sumber daya ke golongan penggemar teori konspirasi yang halu dan laknatulloh!
Pesan dari TS buat Ridwan Kamil: Kang, sudah nggak usah bikin masjid lagi. Bakal diplintir lagi sama golongan keparat itu. Bangunlah jalan, alun-alun, pasar, sekolah, kawasan industri. Bangunlah infrastruktur yang bakal bikin masyarakat Jawa Barat jadi makmur, pintar, berbudaya, dan tidak dibodohi.
Diubah oleh InRealLife 10-06-2019 08:48
Pahlevitheblues dan 29 lainnya memberi reputasi
28
8.1K
Kutip
96
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan