JAKARTA – Shalat jenazah Ani Yudhoyono pada Minggu (2/6) lalu menjadi perdebatan di media sosial. Pasalnya, saat salat jenazah, laki-laki dan perempuan bercampur dalam satu saf.


Warganet pun menyinggung salat Subuh berjamaah yang dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada masa kampanye Pilpres 2019.

Saat itu, pasangan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaksanakan kampanye akbar di SUGBK. Kampanye diawali dengan shalat Subuh berjamaah yang diikuti ratusan ribu peserta.

Shalat Subuh berjamaah tersebut menjadi sorotan publik lantaran pria dan wanita bercampur dalam satu saf.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin pun ikut mengomentarinya.

Ketua Umum MUI nonaktif itu mengaku heran dengan salat Subuh berjamaah di GBK lantaran pria dan wanita bercampur dalam satu saf.

“Memang saya nggak paham bagaimana dia mengaturnya itu. Mestinya (saf) dipisah laki-laki dan perempuan,” kata Ma’ruf di Hotel Grand Zuri, Tangerang, Banten, Minggu (7/4/2019).

Ma’ruf merujuk pada pelaksanaan salat berjamaah di Masjidil Haram, dimana saf pria dan wanita boleh bercampur dalam satu saf. Namun Ma’ruf menyebut itu pengecualian.

“Masjidil Haram itu pengecualian. Tapi Masjidil Haram juga dipisah. Sekarang agak ketat, pakai alat pemisah begitu,” kata Ma’ruf.

Kini, salat pria dan wanita bercampur dalam satu saf dialami sendiri oleh KH Ma’ruf Amin saat memimpin salat jenazah Ani Yudhoyono di Cikeas Bogor, Minggu (2/6).

Ma’ruf Amin menjadi salat jenazah Ani Yudhoyono di pendopo Puri Cikeas, Nagrak, Gunung Putri, Bogor.

Setelah mengimami shalat jenazah, Ma’ruf Amin turut mendoakan agar Ani Yudhoyono diberikan tempat yang layak di sisi Allah.

“Semoga diampuni segala dosanya. Terimalah amal ibadah ibu kita semua ya Allah,” ucap Ma’ruf Amin dalam doanya.

https://pojoksatu.id/news/berita-nas...diungkit-lagi/

Mengapa diperdebatkan