- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jalur Nagreg Macet, Polres Bandung Lakukan Contraflow dan One Way


TS
anarchy0001
Jalur Nagreg Macet, Polres Bandung Lakukan Contraflow dan One Way
Quote:
Kamis 06 Juni 2019, 19:49 WIB
Jalur Nagreg Macet, Polres Bandung Lakukan Contraflow dan One Way
Wisma Putra - detikNews


Bandung - Hari kedua lebaran Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami macet total. Hal tersebut diakibatkan lonjakan volume kendaraan.
Pantauan detikcom Kamis (6/6/2019) sekitar Pukul 19.30 WIB, kemacetan terjadi di kedua arah. Arah Bandung menuju Garut-Tasikmalaya dan sebaliknya.
Kepadatan terjadi karena pada hari kedua lebaran ini kendaraan yang melintas tidak hanya pemudik, tapi juga warga yang akan berwisata ke daerah selatan Jabar seperti Pantai Pangandaran.
Salah satu pemudik asal Purwakarta yang hendak pulang kampung ke Pangandaran, Didib mengatakan hampir empat jam perjalanan dirinya terjebak macet di Jalan Raya Cileunyi-Nagreg.
"Dari Cileunyi jam dua, sekitar empat jam (macet). Macetnya mulai terjadi di Rancaekek," kata Didib.
Untuk mengurai kemacetan, polisi melakukan contraflow dari arah Bandung menuju Garut-Tasikmalaya. Contraflow ini dilakukan mulai Tanjakan Nagrog. Sementara titik kemacetan paling parah terjadi bottle neck (penyempitan jalur) hingga ke depan Kampoeng Nagreg & Resto Cahaya Alam.
Kasatlantas Polres Bandung AKP Hasby Ristama mengatakan untuk mengurai kemacetan di jalur tersebut pihaknya melakan one way dari Bandung menuju Garut-Tasikmalaya.
"Kita lakukan one way dari Nagreg menuju Limbangan. Titik kepadatan ada Limbangan," katanya via sambungan telepon.
Hasby menambahkan, pihaknya juga melakukan contraflow untuk merapatkan kendaraan dari arah Bandung ke Garut-Tasikmalaya.
"Contraflow untuk merapatkan arus dari barat ke timur, supaya ke tarik semua dan ekornya tidak terlalu panjang. Jadi pas one way ke tarik semua," ujarnya.
Quote:
Hari Kedua Lebaran, Bandung-Nagreg Macet Parah 8 Jam
BANDUNG - Hari kedua Lebaran 2019, kemacetan parah terjadi di jalur nasional Bandung-Nagreg. Kondisi tersebut mengakibatkan para pengguna jalan harus menempuh waktu panjang untuk melintasi jalur tersebut.
Seperti yang dialami salah seorang warga Jalan Mohammad Toha, Kota Bandung, Yati Chahyati yang mengaku baru bisa mudik ke Kabupaten Garut di hari kedua Lebaran.
Yati mengaku, dia dan keluarganya memulai perjalanan mudik dari rumahnya pukul 09.00 WIB pagi. Namun, hingga pukul 17.15 WIB sore, kendaraan yang ditumpanginya baru sampai di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Dengan kondisi tersebut, Yati dan keluarga menghabiskan waktu sekitar 8 jam hanya untuk menempuh perjalanan dari rumahnya hingga Nagreg.
Padahal, dalam kondisi normal, Bandung-Garut biasanya dapat ditempuh hanya dalam waktu 2-3 jam. "Dari rumah jam 9 pagi, sekarang baru sampe (Nagreg)," kata Yati melalui pesan WhatsApp, Kamis (6/6/2019) sore.

Yati menyebut, kondisi jalan yang dilaluinya macet parah. Bahkan, kata Yati, kemacetan parah terjadi mulai dari kawasan Cibiru, Kota Bandung-Cileunyi, Kabupaten Bandung hingga membuat laju kendaraannya terhenti. "Macetnya parah banget, dari Cibiru-Cileunyi udah stag," ujarnya.
Menurut Yati, kondisi jalanan yang macet parah tersebut bukan hanya diakibatkan banyaknya masyarakat yang hendak bersilaturahmi. Pasalnya, kata dia, banyak masyarakat yang baru bisa mudik pada hari kedua Lebaran, seperti dia dan keluarganya. "Ini bukan yang silaturahmi, ini mah masih yang mudik," imbaunya.
Saat berita ini dibuat, Yati mengaku, mobil yang ditumpangi dia dan keluarganya mengalami stag di jalur Nagreg. Kondisi tersebut bahkan membuat dirinya dan keluarga berencana tidak melanjutkan perjalanan untuk sejenak beristirahat di penginapan. "Kita mau belok kanan saja, istirahat dulu di penginapan, cape. Besok aja mudiknya (dilanjutkan)," ungkapnya.
Yati pun berharap, pemerintah segera mencari solusi untuk mengatasi kemacetan parah yang kerap terjadi selama musim mudik di jalur nasional tersebut, salah satunya dengan merealisasikan jalan Tol Bandung-Garut-Tasik. "Tolong bilangin ke Pak Emil (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) geura jadikeun (segera bangun) Tol Selatan (Tol Bandung-Garut-Tasik)," tandasnya.
Quote:
"Dengan kondisi tersebut, Yati dan keluarga menghabiskan waktu sekitar 8 jam hanya untuk menempuh perjalanan dari rumahnya hingga Nagreg.
Padahal, dalam kondisi normal, Bandung-Garut biasanya dapat ditempuh hanya dalam waktu 2-3 jam. "Dari rumah jam 9 pagi, sekarang baru sampe (Nagreg)," kata Yati melalui pesan WhatsApp, Kamis (6/6/2019) sore."
Busyet dari jam 9 pagi sampe jam 5 sore.. apa ga bete tuh perjalanan yang biasa 2 jam jadi 3x lipat cuma gara2 mau berlibur ke Pantai Pangandaran..
Pantainya pasti penuh sesak..
nagrek emang sudah langganan..
makanya pakde buka lagi jalur KA ke Pangandaran dari Bandung ya salah satu tujuannya buat mengurai yg lewat kendaraan ini..
padahal KA Galunggung yang KA Ekonomi Bandung - Garut lagi diskon sampai akhir juni tiketnya cuma Rp. 1.000 tapi jrg yg tahu..
[YOUTUBE]lOnLkrqeTKc[/YOUTUBE]
Padahal, dalam kondisi normal, Bandung-Garut biasanya dapat ditempuh hanya dalam waktu 2-3 jam. "Dari rumah jam 9 pagi, sekarang baru sampe (Nagreg)," kata Yati melalui pesan WhatsApp, Kamis (6/6/2019) sore."
Busyet dari jam 9 pagi sampe jam 5 sore.. apa ga bete tuh perjalanan yang biasa 2 jam jadi 3x lipat cuma gara2 mau berlibur ke Pantai Pangandaran..
Pantainya pasti penuh sesak..
nagrek emang sudah langganan..
makanya pakde buka lagi jalur KA ke Pangandaran dari Bandung ya salah satu tujuannya buat mengurai yg lewat kendaraan ini..
padahal KA Galunggung yang KA Ekonomi Bandung - Garut lagi diskon sampai akhir juni tiketnya cuma Rp. 1.000 tapi jrg yg tahu..
[YOUTUBE]lOnLkrqeTKc[/YOUTUBE]
Diubah oleh anarchy0001 06-06-2019 20:12




scorpiolama dan simsol... memberi reputasi
2
2.8K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan