Quote:
Klik Banner Untuk Mampir ke Roemah DjoeraganCendol
HOTTHREAD #135
Quote:
السلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Agan dan Sista. Sebelumnya terima kasih sudah menyenpatkan diri mampir dan membaca thread ane ini. Komen dan rate akan sangat ane hargai demi terciptanya thread ane lebih baik lagi ke depannya
Mudik bagi sebagian orang adalah hal yang sangat dinanti-nantikan momennya setiap tahun. Ada ribuan cerita dan jutaan kenangan yang hadir bersama mudik lebaran. Jujur ane agak malu kalu harus cerita mudik ke agan dan sista, karena ane sudah mengalahkan
Bang Thoyibdalam hal ini. Sudah lebih dari 3 kali lebaran, 3 kali puasa ane ga pulang mudik ke rumah orang tua sendiri
Oh ya, sesuai judul thread ini, ane akan share dan cerita mudik ane tahun 2019 ini yang anti mainstream. Kenapa anti mainstream? Karena mudik bagi 90%, mungkin malah 99% orang adalah dari Jakarta, menuju kota-kota lain di Jabar/Jateng/Jatim dan kota-kota lain di Indonesia. Namun ane justru sebaliknya. Mudik ane adalah dari
Banten mudik ke Jakarta. Yup, ane mudik tiap tahunnya adalah dari rumah ane di Pandeglang, Banten menuju Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

1. Pra Mudik
Quote:

Berhubung ane mudik ke Jakarta, maka ane memutuskan untuk berangkat mudik H-1 sebelum lebaran. Karena ane libur mulai kamis, 30 Mei 2019 jadi ada banyak waktu luang sebelum ane mudik lebaran. Waktu liburan ini ane gunakan untuk mengajak anak-anak dan istri ane untuk liburan terlebih dahulu. Karena itulah, hari kamis pagi ane langsung ajak anak-anak ane main ke Pantai Carita yang cukup dekat dengan rumah ane. Kurang lebih 35 menit perjalanan ane ke pantai. Liburan murah meriah tapi berkesan. Sekedar main air dan mencari kerang serta batu-batuan dengan bentuk unik sudah membuat anak-anak ane enjoy dengan liburannya. Dan yang pastinya, ane cuma keluar Rp. 10.000 untuk retribusi masuk area pantainya. 
Quote:
Setelah puas main 2 jam di pantai, kami pun pulang ke rumah untuk petualangan berikutnya. Siang harinya kami menuju kota Serang untuk ngabuburit dan buka bersama. Tujuannya adalah Masjid Agung Banten di daerah Banten Lama. Masjid ini adalah salah satu masjid peninggalan Kerajaan Banten. Setiap tahunnya banyak sekali peziarah yang datang dan mengunjungi masjid ini. Di depan masjid ini masih berdiri kokoh Benteng Surosowan yang dahulu dipakai sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi Belanda.
Nggak banyak yang kami lakukan di Masjid ini, karena niatnya hanya ingin suasana berbeda saat buka puasa. Kami sampai di Masjid 10 menit menjelang berbuka karena agak kesulitan mendapatkan tempat parkir untuk mobil. Setelah adzan kami berbuka di taman yang ada di samping masjid yang dilengkapi dengan puluhan bangku kayu. Setelah sholat magrib, baru lah makan bekal nasi n lauknya di halaman masjid yang payung terbuka ke atas, seperti payung yang ada di Masjidil Haram, Makkah. Di situ pula terdapat menara Masjid Agung Banten yang jadi ikon Provinsi Banten.
2. Pas Mudik
Quote:

Selain anti mainstream, mudik ane kali ini juga cukup ekstrem lho gan sist. Ane mudik memggunakan mobil Daihatsu Grandmax BlindVan. Masih bingung yang mana mobilnya? Tuh ane fotoin gambarnya diatas. Yup mobil ini hanya ada 2 kursi di depan, sementara bagian belakangnya loss. Cukup lega buat ane taruh kasur di dalamnya, sehingga anak-anak ane bisa nyaman tidur saat dalam perjalanan mudik.
Quote:
Selasa pagi, sekitar jam 8 kami pun berangkat menuju Jakarta. Perjalanan pun ane niatkan santai karena memang jaraknya dekat, sekitar 170KM dari rumah ane ke Jakarta. Di Toll Jakarta Merak yang kondisinya sepi pun ane panteng mobil di kecepatan 80-90 KM/jam. Jam 11.30 kami sampai ditujuan pertamax mudik kali ini. Bukan rumah mertua lho gan sist, tapi toko buku Gramedia Matraman.
Yup. Anak-anak sengaja dibawa ke toko buku untuk membeli beberapa buku bacaan untuk mengisi libur lebaran mereka. Setelah 1 jam memilah dan memilih buku buku, kami pun menuju titik kedua mudik, yaitu Masjid Istiqlal Jakarta.
Sekitar pukul 14.00 WIB, kami sampai di Masjid Istiqlal. Sambil menunggu waktu Ashar, ane istirahat di pelataran lantai 1 masjid. Sementara anak-anak sibuk membuka dan membaca buku-buku yang baru saja mereka beli. Demikian pula setelah Ashar, nggak banyak aktivitas yang kami lakukan. Menjelang pukul 17.00, pelataran masjid Istiqlal mulai ramai dengan jamaah yang bersiap siap untuk buka puasa. FYI, setiap harinya ada 4000-7000 ribu orang yang berbuka puasa di Masjid Istiqlal lho gan sist. Dan ini pertamax ane bisa merasakan ikut bukber di masjid Istiqlal.
Quote:
Sambil menunggu waktu adzan magrib, kami mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh ustadz di Masjid Istiqlal. Menu berbukanya pun cukup lengkap dalam paket nasi kotak yang ane terima. Ada kurma 3 biji, pisang, nasi + lauk rendang dan air mineral botol ukuran kecil. Karena bertepatan dengan hari terakhir puasa, maka saat itu dibagikan zakat fitrah untuk semua yang hadir di masjid Istiqlal. Ada sekitar 2000 kantong plastik berisi beras 5KG yang dibagikan oleh panitia. Ane dan keluarga sebenarnya tidak berhak untuk menerima beras yang dibagikan ini. Namun panitia menolak saat akan kami kembalikan dan mereka menyarankan kami untuk memberikan kepada orang lain yang berhak menerimanya. Jadi kami simpan dulu 4 kantong beras yang kami dapatkan sore itu.
3. Sholat Idul Fitri
Quote:

Setelah sholat Magrib berjamaah, kami nengikuti Takbir Akbar di Masjid Istiqlal. Di selingi sholat Isya, Takbir Akbar ini dilaksanakan sampai kurang lebih jam 11 malam. Namun sekitar jam 9 malam, ane dan keluarga memutuskan untuk kembali ke parkiran untuk beristirahat di mobil. Ane pun memesan 3 bungkus nasi goreng dari penjual makanan yang ada di halaman parkir masjid istiqlal. Ane dan keluarga pun tidur di mobil.
Sekitar jam 12.00, istri ane bangun dan memutuskan untuk i'tikaf di dalam masjid sementara ane masih di mobil karena anak-anak belum bangun tidur. Jam 01.00 dinihari, area masjid istiqlal pun mulai disterilkan dari jamaah. Kami diminta untuk keluar sementara dari area masjid. Saat itu lah ane membangunkan anak-anak ane untuk ikut bersiap-siap.
Quote:
Tepat jam 03.00 jamaah pun diizinkan kembali untuk memasuki area masjid Istiqlal. Kami yang sudah mengantri mulai masuk kembali satu per satu ke dalam area masjid dengan melewati pintu detektor dan pemeriksaan oleh para petugas. Area masjid Istiqlal dibuat steril karena RI 1 akan melaksanakan sholat ied di masjid ini.
Setelah sholat Subuh berjamaah ane tetap di dalam area utama masjid Istiqlal sambil menunggu jamaah lain yang akan sholat ied. Sholat ied di masjid Istiqlal dimulai jam 07.00 WIB. Untuk detailnya, nggak perlu ane ceritakan disini ya, karena ente bisa nenyaksikan siaran langsungnya di TV. 
Selesai sholat ied dan sarapan, ane pun melanjutkan perjalanan mudik ane ke rumah mertua di Jakarta Utara. Sekitar jam 09.00 kami sampai di rumah mertua dan langsung bermaaf-maafan dengan keluarga besar.
Demikian Agan dan Sista, perjalanan mudik ane kali ini. Terima kasih sudah berkenan mampir dan juga komen di thread ane. Kurang lebihnya ane mohon maaf dan sampai jumpa di thread ane berikutnya. Tak lupa ane mengucapkan selamat idul fitri dan selamat mudik buat agan dan sista semua. MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN


Referensi: kisah mudik ane
Foto: koleksi pribadi