Kaskus

Story

marie.annaAvatar border
TS
marie.anna
Misteri Tikungan Sribusak
Aku menyesap sisa kopi dari gelas yang disuguhkan istri. Kopi hitam tanpa gula kesukaanku. Pahit memang, tapi bagiku begitulah cara menikmati kopi.

Senja hampir beranjak, aku hendak bersiap mengambil air wudhu untuk menunaikan shalat magrib. Namun urung, ketika tiba-tiba suara keras terdengar dari jalan raya di dekat rumah.

Brakkk!!!

Kontan, aku dan beberapa warga berlarian keluar.

Sebuah sepeda motor menabrak tiang pembatas jalan dan tercebur ke saluran irigasi.

Lagi-lagi, kecelakaan. Ya, memang jalan raya di dekat rumahku sering menelan korban. Entah kenapa?

"Mas, iki bocahe isih sadar, ayo gek ditulungi."

Gegas Lek Pangat dan beberapa warga menggotong tubuh bocah itu menuju ke rumahku. Karena rumahku lah yang paling dekat. Sedangkan aku dan beberapa warga lain mencari bantuan untuk menyelamatkan korban lain yang terbawa arus irigasi.

Adzan magrib sudah berkumandang, aku dan tetangga satu persatu bergantian menjalankan shalat magrib. Korban kecelakaan itu aku lihat papan nama di seragamnya bernama Dimas.
Satu lagi masih belum ditemukan. Tengah dalam upaya pencarian.

Darah mengucur dari belahan rambut Dimas, aku hanya berani membersihkan ala kadarnya menggunakan kapas. Kaki kirinya tidak bisa digerakkan. Jempol kakinya pun dipenuhi darah, kukunya terlepas. Dimas kelihatan meringis menahan sakit.

Kurang lebih dua puluh menit kemudian, ambulans datang berbarengan dengan beberapa orang polisi.

Perahu karet diterjunkan ke lokasi. Karena aliran air sedang deras. Pintu-pintu saluran ditutup agar mempermudah pencarian.

Hari makin merangkak malam. Korban kecelakaan yang terbawa arus akhirnya ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri.

***

Jalan itu jalan Merdeka namanya, jalan perlintasan dari Kota Metro menuju ke Sekampung, daerah Lampung Timur.

Sepanjang jalan, ada saluran irigasi. Orang desa biasa menyebutnya ledeng. Jika sedang musim tandur (tanam) maka aliran air irigasi deras.

Jika dilihat secara kasat mata, jalanan ini biasa saja. Ada sebuah tikungan yang tidak begitu curam, orang desaku menyebutnya tikungan Sribusak. Entah apa artinya aku juga tidak tahu.

Tetanggaku, pernah bercerita. Ketika dia hendak berangkat ke pasar, sekitar pukul tiga dini hari. Ia melihat seakan-akan jalanan yang dilewatinya benar-benar lurus.Lalu ada seorang perempuan berambut panjang yang melintas di depannya, ia pun segera menghentikan laju motornya kemudian beristighfar.

Seketika jalanan yang semula terlihat lurus, ternyata menikung dan bila ia tidak menghentikan sepeda motornya nyaris saja ia tercebur ke irigasi.

Menurut mitos, tikungan itu merupakan tempat tinggal makhluk gaib. Sebenarnya ada rasa tak percaya. Bukankah di tiap tempat memang ada makhluk gaib?

Kejadian demi kejadian mengerikan terjadi di tikungan Sribusak. Sepekan setelah kejadian itu, sebuah mobil tangki terguling di tempat yang sama. Beruntung meski sempat terbawa arus air irigasi, sang sopir masih bisa diselamatkan.

Ada apa sebenarnya di tikungan Sribusak? Misteri itu sampai kini belum juga terpecahkan.

***

Malam telah beranjak. Suasana di desaku selepas magrib memang sangat sepi, mencekam. Apalagi saat melintasi area sepanjang persawahan.

Aku, istri dan anakku baru kembali dari rumah sakit. Menjenguk saudara yang dirawat. Jarak rumah sakit dari rumah sekitar tiga puluh menit.

Aku melajukan sepeda motor dengan kecepatan sedang. Merasa tidak ada keanehan seperti biasa. Tapi entah kenapa, perjalanan terasa panjang dan jauh sekali.

Tiba-tiba aku dikagetkan dengan tepukan dipunggung disertai teriakan istriku. Aku tersentak.

"Mas, awas ...!!!"

Seperti terbangun dari mimpi. Segera kuinjak pedal rem. Saat tersadar motor yang kukendarai sudah berada ditepi irigasi. Nyaris aku dan keluargaku tercebur ke saluran irigasi.

Berkali-kali kulafazkan istighfar. Alhamdulillah, Allah masih melindungi kami sekeluarga.

Benar memang kata orang tua. Saat di jalan raya pikiran jangan sampai kosong. Dimana pun berada, di jalan manapun pasti ada saja makhluk gaib yang berniat menyesatkan. Berdzikir dan senantiasa mengingat sang pencipta itulah cara terbaik agar kita diberi keselamatan.

Setelah perasaan tenang, kembali kunyalakan sepeda motor. Perlahan mulai melaju kembali menuju ke rumah.

***
Keesokan paginya, aku mengunjungi Pak Ustadz. Menurut beliau segala kejadian gaib yang dialami manusia ada berkat tipu muslihat jin.

Beliau memberikan penjelasan panjang lebar mengenai jin.

"Asal pembentukan kalimat "jin" dari huruf 'jim' dan 'nun' menunjukkan makna tertutup, sebagaimana firman Allah SWT:

فَلَما جَن عَلَيْهِ الليْلُ رَأَى كَوْكَباً قَالَ هَـذَا رَبي فَلَما أَفَلَ قَالَ لا أُحِب الآفِلِينَ
"Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Robbku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:"Saya tidak suka kepada yang tenggelam." (QS.Al-An'am [6]: 76).

Bekata Syaikhul Islam Rahimahullah: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."

Para jin melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat mereka. Allah SWT berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنكُمُ الشيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم منَ الْجَنةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنا جَعَلْنَا الشيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS.Al-A-rof [7]: 27)

Maksud dari ayat ini adalah: Sesungguhnya manusia tidak dapat melihat jin sesuai dengan bentuk kejadiannya yang hakiki, tetapi terkadang mereka bisa dilihat dengan bentuk yang lain semisal hewan. (Lihat Fath al-Haq al-Mubin: 28 oleh Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thoyar)

Rasulullah SAW bersabda: "Jin terdiri atas tiga kelompok: satu kelompok memiliki sayap mereka terbang di udara dengannya, satu kelompok berbentuk ular dan anjing, dan satu kelompok lagi berdiam diri di tempatnya dan melakuikan petualangan." (HR.Thabroni dengan sanad hasan, al-Hakim, dan al-Baihaqi dengan sanad shohih; lihat Shohihul Jami' 3/85)

Kemudian tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali bila mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai bentuk. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8]

Ada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai bentuk seperti di antaranya:

Menjadi seorang lelaki miskin.
Menjadi seorang Syaikh dari Najd.
Berbentuk ular.
Berbentuk tikus.
Jin bisa berwujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad, mereka dapat mengubah wujud mereka menjadi hewan apapun. Serta bisa berujud Bani Adam seperti waktu setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan jin dan mempunyai kekuatan panas."

Panjang lebar ustadz menjelaskan. Aku tidak sedikitpun memotong penjelasan beliau. Karena masih ada rasa takut yang tersisa sejak kejadian semalam.

Ustadz berpesan sebelum berangkat bepergian ada baiknya membaca doa terlebih dahulu. Doa naik kendaraan, membaca surat Annas, atau setidaknya membaca basmalah.

Sepanjang perjalanan jangan sampai pikiran kosong dan perbanyaklah berdzikir.

***











Misteri Tikungan Sribusak
Diubah oleh marie.anna 28-06-2019 22:10
User telah dihapus
anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
473
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan