Kaskus

News

dungdunggdebakAvatar border
TS
dungdunggdebak
Mengaku Senjata Digadai, Istri Mayjen Purn Moerwanto Menolak disebut Dalang Kerusuhan
Mengaku Senjata Digadai, Istri Mayjen Purn Moerwanto Menolak disebut Dalang Kerusuhan


Rumah AF alias Fifi satu dari 6 tersangka aksi 22 mei yang diduga merencanakan pembunuhan ke 4 pejabat negara, Rabu (29/5/2019) 

TRIBUN-MEDAN.com - Enam tersangka terkait kerusuhan aksi 22 Mei dan diduga merencanakan pembunuhan terhadap empat pejabat negara, dibekuk Polri.
Salah satunya adalah perempuan atas nama Asmaizulfi alias AF alias Fifi (53), istri Mayjen (Purn) Moerwanto.

AF alias Fifi disebut sebagai broker atau penyuplai sepucuk senjata api ke eksekutor rencana pembunuhan itu.
Ia diamankan di Gedung BRI di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019).
Fifi merupakan Ketua Gempur (Gerakan Emak-emak Peduli Rakyat), organisasi sayap pendukung Prabowo-Sandi.
Bayu Putra Harvianto (28), anak pertama AF, mengaku sudah menjenguk ibunya yang ditahan di Rumah Tahanan Mapolda Metro Jaya, Senin (27/5/2019) lalu.
Menurut Bayu, ibunya sangat bisa membuktikan bahwa ia tidak terlibat rencana pembunuhan itu.
"Iya, ibu yakin bisa buktikan kalau dia tidak terlibat rencana pembunuhan itu," kata Bayu kepada Wartakotalive, Kamis (30/5/2019).
Namun, Bayu tak menjelaskan bukti apa yang dimiliki ibunya, yang membuat yakin bisa bebas dari tuduhan.
Karena keyakinan ibunya itulah, saat Bayu menjenguk di tahanan, sang ibu selalu tersenyum.
"Ibu senyum aja. Ga sedih, malah ibu lebih kuat dari anak-anaknya, kita yang nangis. Ibu menganggap ini cobaan yang bisa dilewati," papar Bayu saat ditemui di rumahnya di Kompleks Zeni AD, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019).

"Ibu pesan ke kita anak-anaknya, bahwa ini cobaan, dan ibu tidak pernah ada rencana buat pembunuhan. Cuma senjata itu memang betul digadai tahun 2017 atau 2018. Tapi ibu tidak pernah tahu ada rencana seperti itu," sambungnya.
"Intinya ibu ikhlas ngejalanin ini. Dan kita sekeluarga juga yakin ibu akan bisa lewati semua permasalahan ini. Dan dengan adanya masalah ini saya sekeluarga lebih kuat," papar Bayu.
Di tahanan Mapolda Metro, kata Bayu, ibunya sekamar dengan tersangka kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
"Di tahanan Mapolda Metro, ibu saya sekamar dengan dengan Ratna Sarumpaet. Sebelumnya mereka rekan dan sering komunikasi," ucap Bayu.
Bayu mengakui, sebagai Ketua Gempur, ibunya memang cukup dekat dengan sejumlah tokoh pendukung Prabowo-Sandi, termasuk Ratna Sarumpaet, tersangka kasus hoaks yang kini ditahan Mapolda Metro Jaya.
"Ibu juga cukup dekat dengan Kivlan Zen, Habib Husen, dan mungkin juga dengan Prabowo. Karena ayah saya kan juga Mayjen Purnawirawan," papar Bayu.
Keluarga Shock
Bayu mengaku ia dan tiga adiknya serta ayahnya, masih sangat shock saat mengetahui Asmaizulfi  alias AF alias Fifi (53), ditangkap polisi karena dituduh terlibat merencanakan pembunuhan terhadap empat pejabat negara bersama lima tersangka lain.
Belum lagi, kata Bayu, opini yang dibangun media seakan-akan ibunya adalah penyuplai senjata api untuk rencana pembunuhanitu.
"Saya masih shock aja waktu dikasih tahu ibu ditangkap soal ini. Juga yang bikin kita tambah shock, opini yang dibangun media," akunya.
Padahal, lanjut Bayu, ibunya tak tahu-menahu soal rencana pembunuhan itu.

"Yang ibu saya tahu, cuma pinjam uang dan jaminannya adalah senjata api pemberian rekan ayah saya," jelas Bayu.
Ibunya, kata Bayu, tak tahu senjata akan digunakan untuk apa oleh HK alias Iwan, salah satu tersangka lainnya.
Bayu menuturkan, saat ibunya diamankan polisi pada Jumat 24 Mei lalu, di BRI Jalan MH Thamrin, ia sedang bekerja di kantornya di kawasan Kebon Sirih.
"Saya dikasih tahu bapak saya, sore hari kalau ibu ditangkap. Saya masih di tempat kerja saat itu," beber Bayu.
Dari informasi yang didapatnya, kata Bayu, saat ditangkap polisi ibunya hendak mentransfer uang di BRI di Jalan MH Thamrin.
"Ibu saya mau transfer uang ke saudara saya di Pekanbaru. Tapi saat itu langsung diamankan polisi. Waktu itu ibu saya berdua dengan temannya dari anggota Gempur," beber Bayu.
Sedangkan ayahnya, Mayjen (Purn) Moerwanto, sedang membuat laporan terkait kecurangan Pilpres 2019 ke Bawaslu dan beberapa pihak lain, bersama pendukung pasangan capres Prabowo-Sandi.
Meski mengaku masih shock, Bayu mengaku tetap bersabar seperti pesan ibunya.
"Sehabis ditangkap polisi saya sudah ketemu ibu di tahanan Polda Senin kemarin. Ibu minta saya dan adik-adik tetap bersabar dan tetap percaya sama ibu," tutur Bayu.
Gadai Senjata Api

Bayu mengatakan, ia dan ketiga adiknya serta semua keluarganya, sama sekali tidak percaya ibunya ikut serta merencanakan pembunuhan empat pejabat negara bersama para tersangka lainnya.
"Saya sama adik-adik dan semua keluarga sangat percaya, ibu enggak akan merencanakan pembunuhan pada siapa pun," ucapnya.
"Sebab, ibu saya memang enggak tahu soal itu. Pada kasus ini ibu saya bisa tersangkut, karena sebenarnya cuma masalah utang piutang saja sama Iwan, salah satu tersangka lain," bebernya.
"Ibu saya pinjam uang ke Iwan dan jaminannya yang diminta senjata itu, pemberian rekan ayah saya," imbuhnya.
Bayu juga menyayangkan pemberitaan dan informasi yang beredar bahwa seakan-akan ibunya benar-benar turut serta merencanakan pembunuhan.
"Seolah-olah di media, ibu saya nyediain senjata dan nyuruh mereka 'tembak nih bunuh'. Padahal tidak. Ibu saya enggak tahu senjata yang digadaikannya ke Iwan mau dipakai untuk apa," jelas Bayu.
Dalam BAP kepolisian saat ibunya diperiksa polisi, kata Bayu, ibunya juga menerangkan ketidaktahuannya soal rencana pembunuhan dan sudah tertulis.
"Ibu saya enggak tahu senjata buat diapain. Di BAP ibu bilang enggak tahu menahu soal rencana itu," kata Bayu.
Bahkan, dari keterangan para penyidik Polda Metro Jaya, tambah Bayu, ketidaktahuan ibunya soal rencana pembunuhan adalah wajar.
"Di Polda kan ada juga beberapa teman ibu. Mereka sama sekali kaget dan enggak percaya kalau ibu saya dibilang ikut merencanakan pembunuhan," papar Bayu.
Menurut Bayu, awalnya senjata api Revolver Taurus kaliber 8 itu adalah pemberian rekan ayahnya yang cukup lama disimpan di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, tempat ayahnya berkantor sebagai ketua yayasan yang memiliki gedung dan juga sempat menjabat Sekjen Depsos.
"Lalu senjata itu menjadi jaminan utang ibu Rp 25 Juta ke Iwan, atau digadai. Karena ibu butuh uang untuk mempertahankan Gedung Cawang Kencana yang sedang sengketa dengan Kemensos," papar Bayu.
Bayu mengatakan, saat ayahnya divonis kasus korupsi Gedung Cawang Kencana di Jakarta Timur dan mendekam di LP Sukamiskin sejak 2014, keadaan ekonomi keluarganya menjadi cukup sulit.
"Sementara ibu butuh uang untuk mempertahankan Gedung Cawang Kencana yang sedang sengketa dengan Kemensos," kata Bayu.
Sebab, menurut ibunya, gedung itu adalah milik yayasan yang dikelola sang ayah. Sementara, Kemensos mengklaim milik negara, karena dibangun saat ayahnya menjabat Sekjen di Kemensos.
"Karena butuh uang, ibu saya cari pinjaman. Lalu ada namanya Pak Andi. Pak Andi ini teman ibu-ibu di gerakan Gempur yang dipimpin ibu saya. Pak Andi lalu mengenalkan ibu saya ke Pak Iwan yang katanya bisa meminjamkan uang Rp 25 Juta," terang Bayu.
Iwan belakangan adalah HK, salah satu tersangka dugaan kasus perencanaan pembunuhan empat pejabat negara.
Setelah berkenalan dengan Iwan yang bersedia meminjamkan uang Rp 25 Juta ke ibunya, kata Bayu, Iwan sempat bertanya ke Andi, apa jaminan untuk uang pinjaman itu?
"Karena Pak Andi adalah teman ibu, Pak Andi sempat bilang kalau jaminannya badan dia," kisah Bayu.
Namun kemudian, tambah Bayu, Iwan menawarkan dan meminta senjata suami AF sebagai jaminannya.
"Iwan ini kan mantan Kopassus. Dia tahu bapak purnawirawan, dan akhirnya bilang ke Andi agar senjata itu sebagai jaminan utang ibu," ungkap Bayu.
"Akhirnya sepakatlah mereka senjata itu yang digadaikan sebesar Rp 25 juta," bilang Bayu.
Ibunya, kata Bayu, akhirnya menyerahkan senjata yang disimpan di Gedung Cawang Kencana, kepada Iwan.
"Menurut ibu saya, diserahkannya ke Iwan antara 2017 atau 2018," beber Bayu.
Senjata itu, sambung Bayu, adalah pemberian rekan ayahnya yang selama ini disimpan di Gedung Cawang Kencana.
Sementara, ayahnya sudah bebas menjalani hukuman karena tuduhan korupsi dari LP Sukamiskin, pada 2018 lalu.
"Intinya ibu saya enggak tahu senjata itu mau digunakan untuk apa oleh Iwan. Ibu saya tahunya hanya pinjam uang, dan senjata itu jadi jaminannya," tegas Bayu. (*)


http://medan.tribunnews.com/amp/2019...pejabat-negara
scorpiolamaAvatar border
simsol...Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.6K
53
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan