- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Ketika Hijrahku Harus Menentang Ke-2 Orang Tua


TS
Nenny112
Ketika Hijrahku Harus Menentang Ke-2 Orang Tua

Hijrah (bahasa Arab: هِجْرَة) adalah perpindahan/migrasi dari Nabi Muhammad dan pengikutnya dari Mekkah ke Madinah pada bulan Juni tahun 622.
Seperti halnya baginda Nabi Muhammad SAW, yang merelakan harta benda dan tanah kelahirannya untuk hijrah ke Madinah. Hijrah Nabi Muhammad SAW, tentunya bukan tanpa alasan, Nabi Muhammad SAW, hijrah karena mendapatkan siksaan jasmani maupun rohani dari kaum kurais sehingga Nabi Muhammad harus hijrah dari Makah ke Madinah. Hijrahpun dilakukan secara diam-diam untuk menghindari ancaman pembunuhan dari kaum kurais.
Dari kisah Nabi Muhammad SAW, diatas tentunya menjadi dasar untuk diriku sendiri untuk melakukan hijarah, meski harus menentang dan menigalkan ke dua orang tuaku sendiri.
Aku tak tau harus mulai dari mana kisahku ini, yang tentunya sanggat menyedihkan atau menyenangkan.
Dari kecil aku hidup dilingkungan yang mayoritas beragama Hindu, ke dua orang tuaku dan keluarga besarku semua memeluk agama Hindu. Mau tak mau tentunya aku memeluk agama Hindu, yang tentunya tanpa paksaan. Semuanya berjalan begitu saja sampai aku lulus Sekolah Menengah Atas. Setelah lulus aku melanjutkan kuliah di Jogja, yang tentunya harus meninggalkan orang tuaku yang tinggal di Bali.
Inilah awal dari kisahku tentang apa itu hijrah.
Setelah beberapa tahun hidup di Jogja, akupun tak lepas dari kisah percintaan. Jujur saja dalam berpacaran tentunya aku memilih seorang lelaki yang seagama denganku yaitu agama Hindu. Barulah setelah akhir semester 7 tepatnya saat mau lulus dan mulai mengerjakan sekeripsi aku mengenal seseorang lelaki yang sangat baik dan selalu ada untukku meski kita berbeda agama. Dia lelaki yang baik, selalu menghormati perbedaan dan selalu menyuruhku beribadah sesuai agamaku, begitu pula diriku yang selalu menghormati dia untuk menjalankan ibadahnya.
Tak butuh waktu lama aku merasa nyaman dengannya dan kita mulai berpacaran. O h h h h bukan pacaran kalau menurut ajaran dia, dia lebih suka mengatakan taarufan dari pada pacaran.
Aku mulai sering ikut pengajian meski dia tak memaksaku. Aku mulai mengeri apa itu agama islam. Seiring berjalannya waktu aku merasa agam Islam adalah agama yang benar. Sebelum berpindah agama tentunya aku bilang kepada ke 2 orang tuaku, sedikit ketegangan awalnya. Ke 2 orang tuaku tak setuju aku pindah agama Islam dan mereka mengancam " akan mengeluarkan aku dari silsilah keluarga ".
Berfikir ! ! !
Berfikir ! ! !
Berfikir ! ! !
Hal itulah yang aku lakukan, diantara kebimbangan antara pindah agama atau tidak, dia hadir dan menenangkanku. Dia tak memaksaku pindah agama melainkan menasehatiku, agar aku tannya pada diriku sendiri.
Hijrah ! ! !
Hijrah ! ! !
Hijrah ! ! !
Hal itulah keputusanku, yaitu hijrah dari agma Hindu ke agama Islam, meski harus keluar dari silsilah keluargaku.
Kini aku dan dia sudah menikah selama 4 tahun dan dikarunia'i sang buah hati yang cantik jelita. Kini aku tinggal di Jogjakarta karena orang tuaku tak lagi mengangap diriku sebagai anak sampai sekarang.
Kembali kemasalalu saat aku mau menikah, aku ijin kepada orang tuaku dan mereka mengusirku. Menangis adalah hal yang bisa aku lakukan saat itu. Dia suamiku sekaranglah yang menguatkanku dan menenagkanku.
Kini aku selalu berdo'a kepada Allah Swt, agar orang tuaku diberi hidayah untuk mengangapku sebagai seorang anak lagi. Diapapun juga merekalah yang melahirkan dan membesarkanku, aku tak mau orang tuaku membenciku sampai akhir hayatnya.
Inilah kisah hijrahku dan aku tak menyesali itu, karena aku mengangap agama Islam adalah agama yang benar.


anasabila memberi reputasi
1
634
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan