Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyairaraAvatar border
TS
nyairara
Pembakaran Mapolsek Tambelangan Dipicu Hoax


Sampang, Beritasatu.com- Kasus pengrusakan dan pembakaran Mapolsek Tambelangan, di Jalan Samaran, Kabupaten Sampang, Madura yang terjadi, Rabu (22/5/2019) malam dipicu informasi bohong (hoax) tentang penangkapan ulama dan sejumlah warga Madura yang ikut aksi demo di depan Kantor Bawaslu RI di Jakarta.Hoax via media sosial itu menyebutkan seorang anggota Front Pembela Islam (FPI) asal Sampang dikabarkan tewas tertembak pada saat terjadi aksi kerusuhan di Jakarta, Selasa (21/5/2019) malam sehari sebelumnya.

“Ini kemudian memancing amarah sekelompok warga Tambelangan, Sampang untuk melakukan aksi balas dendam. Sasaran pertamanya ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sampang, namun kemudian berbelok ke Mapolsek karena membaca hoax via medsos bahwa ada ulama dan warga Sampang ikut ditangkap petugas kepolisian dan bahkan seorang anggota FPI asal Sampang dikabarkan tewas,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol DR Luki Hermawan dalam keterangannya, Kamis (23/5/2019) usai bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe Prasetya Boedi, meninjau puing-puing Mapolsek Tambelangan yang ludes terbakar.

Menurut Kapolda Jatim, kabar hoax itu semakin memicu amarah sekelompok massa yang menyatakan sebagai pendukung salah satu capres-cawapres dalam Pemilu 2019 karena ada pesan telepon dari salah seorang tokoh Madura yang meminta doa untuk keselamatan ulama dan warga Sampang yang ikut aksi demo di Jakarta. “Begitu mendengar kabar itu, warga yang berjumlah sekitar 200 orang mendatangi kantor Bawaslu, tetapi mereka batalkan dan putar ke Mapolsek, begitu mendengar kabar penangkapan tokoh Madura,” tandas Kapolda.

Pimpinan massa itu melalui Kapolsek meminta agar Kapolres Sampang mengontak kepolisian di Jakarta agar melepaskan ulama dan warga Sampang Madura yang ditangkap, malam itu juga. “Pascapembakaran Mapolsek, tokoh ulama Madura yang ada di Jakarta itu baru bisa dikontak, Kamis (23/5/2019) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB., yang menyatakan alhamdulillah baik-baik saja,” ujar Kapolda. Setelah itu massa yang menyadari termakan hoax pun bubar.

Guna menyingkap aktor intelektual sekaligus provokator insiden pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, kini tim Inafis dan Ditreskrimum Polda Jatim yang diterjunkan sedang mempertajam penyelidikan. “Sudah ada titik terang dan kini masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi mata dan sebagian terduga pelaku pembakaran yang berasal dari desa tertentu di Tambelangan,” ujar jenderal polisi bintang dua yang pernah bertugas di Kota Malang ketika masih menyandang predikat Perwira Pertama (Pama) itu.

“Setelah bertemu di Mapolres itu mereka balik pulang. Gak tahu gimana ceritanya, sekitar pukul 22.00 WIB mereka kembali dan melakukan aksi bruta dengan melemparkan bom-bom molotov ke Mapolsek hingga terjadi kebakaran hebat,” ujar Luki Hermawan.

Atas aksi brutal ini, sejak semalam polisi terus melakukan ‘pendinginan’ dengan mendekati sejumlah ulama Tambelangan guna meluruskan informasi bahwa kabar penangkapan ulama Madura di Jakarta hanyalahhoax.

“Rabu malam itu juga, tokoh agama asal Madura yang ada di Jakarta itu sudah bisa dihubungi via video call dan menyampaikan dalam kondisi sehat serta baik-baik saja. Makanya massa sadar, dan Kamis (23/5/2019) dini hari pukul 01.00 WIB massa membubarkan diri,” ujar Kapolda Jatim. Sebagaimana diberitakan, Mapolsek Tambelangan, di Jalan Raya Samaran, Sampang, Madura, ludes dibakar massa, Rabu (22/5/2019) malam.

Bangunan Mapolsek beserta dua unit mobil, satu di antaranya satu unit mobil dinas patroli dan dua unit sepeda motor dinas serta 10 unit sepeda motor pribadi anggota, hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun petugas sempat melumpuhkan satu orang pelaku dengan tembakan di kakinya.

Dari tempat kejadian perkara (TKP) dekat Mapolsek ditemukan satu kardus bom molotov (botol berisi minyak tanah dan bersumbu) berjumlah 30 unit yang belum sempat digunakan dan ada pula yang tercecer di tempat yang berbeda. Barang bukti itu langsung diamankan petugas Ditreskrimum Polda Jatim bersama tim Inafis dan Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya yang melakukan olah TKP.

Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ketika di Sampang menyatakan, bahwa mayoritas ulama Sampang pada hakikatnya menolak aksi kekerasan, apalagi membakar kantor Mapolsek. Mereka membantu mengidentifikasi para pelakunya yang segera akan diperiksa intensif di Mapolda Jatim di Surabaya. “Forkopimda Jatim didukung mayoritas ulama di Sampang mencapai kata sepakat, menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda Jatim beserta jajarannya terkait kasus pembakaran Kantor Mapolsek Tambelangan, Sampang.

Hingga kini Polda Jatim mengerahkan satu pelton anggota Brimob, dibantu dari Polres Sampang dan anggota TNI Kodim 0828 Sampang. “Kita serahkan pada Polri untuk melakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan selanjutnya,” tegas Khofifah. 

emoticon-Blue Guy Bata (L)

Negara jangan kalah sama orang-orang bodoh ini...
48y24rd
kolollolok
sumhendi
sumhendi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.6K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan