Sidik Jari manusia tentu saja berbeda-beda, dan setiap manusia tidaklah sama. Sampai saat ini belum ada peneliti yang mengungkap secara ilmiah dan pasti mengapa itu terjadi. Namun bagi manusia yang percaya akan adanya Tuhan mereka bertambah yakin proses pembuatan manusia di rahim seorang Ibu bukanlah proses yang asal jadi, semuanya sudah di perhitungkan. Dan semakin bertambahlah keimanan mereka terhadap sang pencipta.

Mengapa penting sidik jari yang berbeda, karena untuk identifikasi bagi semua individu manusia di bumi. Bisa dibilang sidik jari adalah kode barcode yang ditanamkan pada manusia oleh sang pencipta.



Nah bagaimana proses sidik jari itu tercipta?

Hal itu terjadi saat kita masih menjadi sebuah janin, sebenarnya ada lapisan tebal yang mulai melindungi jari-jari. Nah para peneliti meyakini lapisan inilah yang nantinya akan menjadi pola-pola sidik jari, nah bentuk sidik jari akan terbentuk karena beberapa faktor yaitu, kondisi pada rahim sang ibu itu salah satu faktor utama yang memberikan efek pola sidik jari, kemudian gerakan-gerakan yang dilakukan si janin, ia di dalam rahim aktif bergerak kesana ke mari menyentuh dinding kantung ketuban, sehingga dari gerakan tersebut di nilai peneliti dapat menciptakan cetakan sidik jari yang unik.



Beberapa faktor diatas tadilah yang mengakibatkan pola sidik jari setiap manusia berubah dan berbeda, bahkan terhadap manusia yang lahir kembar pun sidik jarinya tidaklah sama. Itu analisis ilmiah mengapa banyak pola jari yang tidak sama pada setiap manusia, walau hasil dari teori tersebut belum final apakah masih ada faktor yang lainnya.

Namun sebenarnya ada tiga pola dasar yang dimiliki sidik jari, yaitu pola yang berbentuk lingkaran (loop), lengkungan (arch), dan ulir (whorl).



Karena pola sidik jari yang unik dan tidak sama antar manusia maka banyak di pakai untuk identitas diri, karena setiap manusia yang memiliki pola yang berbeda beda. Bahkan saat ini sidik jari menjadi kunci pemakaian alat elektronik pribadi seperti smartphone, Laptop dan lainnya. Bahkan finger print sudah di kembangkan ke banyak perangkat modern untuk memudahkan para usernya itu sendiri, namun jangan salah sebenarnya sejak zaman kuno identifikasi dengan sidik jari juga sudah ada, namun perangkatnya terbatas.



Nah selain sebagai alat untuk identifikasi, sidik jari itu manfaatnya juga penting yaitu menjadi tempat berkumpulnya alat peraba, bahkan tekstur dari sidik jari juga memberikan manfaat sebagai gaya gesek agar memudahkan kita mengambil barang agar tidak licin.

Namun ada juga sih orang yang terlahir tidak mempunyai sidik jari tapi sangat jarang sekali terjadi, nah perihal tersebut dinamakan Sindrom Naegeli-Franceschetti-Jadassohn (NFJS), Dermatopathia Pigmentosa Reticularis (DPR), atau Adermatoglyphia ini sebutan untuk mereka yang tak punya sidik jari.

Bila ada manusia seperti ini maka agak sulit kedepannya untuk diidentifikasi,mungkin di data manual ada berapa orang penduduk bumi yang tak memiliki sidik jari.

Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 



c4punk@2019

Gambar google
referensi

GIF