- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aktifitas Gunung Merapi


TS
hamzpi
Aktifitas Gunung Merapi
Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah kembali menunjukan aktivitasnya sejak hari Minggu (19/5/2019) lalu, setelah meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.200 meter pada Kamis (15/5/2019) lalu.
Senin (20/5/2019) sore dikabarkan berdasarkan pantauan dari CCTV Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG), Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur awan panas mencapai 1.100 meter.
Dilansir dai CNNIndoneisa.com, luncuran awan panas guguran terjadi pada pukul 15;37 WIB dengan amplitudo 65 mm dan berdurasi 117,9 detik, yang mengarah ke arah hulu Kali Gendol. Pengamatan aktivitas yang dilakukan BPPTKG sejak Minggu (19/5/2019) pukul 18.00 lalu hingga Senin (20/5/2019) pukul 18.00 WIB, menunjukan setidaknya telah terjadi 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 450 hingga 1.500 meter yang mengarah ke hulu Kali Gendol. Pihak BPPTKG juga merekam 44 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-50 mm berdurasi 25-151 detik, satu kali gempa embusan dengan amplitudo 10 mm selama 44 detik, empat kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 2-5 mm berdurasi 10-20,4 detik, dan empat kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-26 mm berdurasi 9.3-22.4 detik.
BPPTKG pun masih mempertahankan status Gunung Merapi pada status Level II atau Waspada hingga saat ini. Namun, jarak luncur awan panas guguran masih dalam radius aman dan tidak mengancam keselamamatan penduduk di pemukiman yang berjarak sekitar 4,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat setempat tetap dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Merapi dan diperingatkan untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol.
Masyarakat juga disarankan untuk menanyakan soal kabar Gunung Merapi langsung pad Pos Pengamatan Gunung Merapi, kantor BPPTKG, atau pada media sosial BPPTKG, serta mengikuti arahan aparat pemerintah daerah soal Gunung Merapi.
Semoga masyarakat sekitar tetap berada dalam lindungan.
sumber: CNN Indonesia
Senin (20/5/2019) sore dikabarkan berdasarkan pantauan dari CCTV Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG), Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur awan panas mencapai 1.100 meter.
Dilansir dai CNNIndoneisa.com, luncuran awan panas guguran terjadi pada pukul 15;37 WIB dengan amplitudo 65 mm dan berdurasi 117,9 detik, yang mengarah ke arah hulu Kali Gendol. Pengamatan aktivitas yang dilakukan BPPTKG sejak Minggu (19/5/2019) pukul 18.00 lalu hingga Senin (20/5/2019) pukul 18.00 WIB, menunjukan setidaknya telah terjadi 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 450 hingga 1.500 meter yang mengarah ke hulu Kali Gendol. Pihak BPPTKG juga merekam 44 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-50 mm berdurasi 25-151 detik, satu kali gempa embusan dengan amplitudo 10 mm selama 44 detik, empat kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 2-5 mm berdurasi 10-20,4 detik, dan empat kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-26 mm berdurasi 9.3-22.4 detik.
BPPTKG pun masih mempertahankan status Gunung Merapi pada status Level II atau Waspada hingga saat ini. Namun, jarak luncur awan panas guguran masih dalam radius aman dan tidak mengancam keselamamatan penduduk di pemukiman yang berjarak sekitar 4,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat setempat tetap dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Merapi dan diperingatkan untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol.
Masyarakat juga disarankan untuk menanyakan soal kabar Gunung Merapi langsung pad Pos Pengamatan Gunung Merapi, kantor BPPTKG, atau pada media sosial BPPTKG, serta mengikuti arahan aparat pemerintah daerah soal Gunung Merapi.
Semoga masyarakat sekitar tetap berada dalam lindungan.
sumber: CNN Indonesia
0
1.4K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan