- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Grab Sambut 'Pesaing' Asal Vietnam yang Akan Masuk Indonesia


TS
anarchy0001
Grab Sambut 'Pesaing' Asal Vietnam yang Akan Masuk Indonesia
Quote:
Grab Sambut 'Pesaing' Asal Vietnam yang Akan Masuk Indonesia
CNN Indonesia | Jumat, 17/05/2019 05:37 WIB

CNN Indonesia | Jumat, 17/05/2019 05:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyambut baik rencana perusahaan layanan transportasi asal Vietnam, FastGo untuk melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia.
"Kita welcome (terbuka terhadap) kompetisi di sini dengan baik untuk industri dan masyarakat, yang kita harapkan di sini adalah kita semua bersaing untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dan tentunya masyarakat yang diuntungkan," kata Ridzki kepada awak media di Perpustakan Universitas Indonesia, Depok, Kamis (16/5).
"Fokus kita adalah kita tahu ada persaingan tapi fokus kita selalu terhadap pelanggan," lanjut dia.

Ditanya apakah ada rasa kekhawatiran dari Grab terkait masuknya kompetitor baru yakni FastGo, Ridzki menyatakan pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik agar tidak ditinggal pelanggannya.
"Sepanjang kita bisa memberikan layanan terbaik, kita yakin pelanggan kita akan setia pada kita," tuturnya.
Sebelumnya, perusahaan rintisan di bidang transportasi dari Vietnam yakni FastGo berencana untuk melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia akhir tahun 2019.
Dilansir KrAsia, Founder FastGo Nguyen Huu Tuat mengatakan bahwa alasan dipilihnya Indonesia ke dalam sasaran ekspansi perusahaannya karena Indonesja dinilai memiliki pasar yang kompetitif.
Dalam melancarkan usaha ekspansinya ini, FastGo dilaporkan membuka sesi pendanaan Seri B dan berhasil mengumpulkan US$50 juta. Valuasinya pun disebut telah menyentuh angka US$150 juta atau sekitar Rp2 triliun.
Layanan transportasi yang telah berdiri sejak 2018 ini tak hanya menyediakan layanan ride hailing mobil dan motor, namun FastGo memiliki jasa pesan antar makanan dan bergerak di bidang financial technology. Khusus di Vietnam, FastGo bahkan menyediakan layanan FastSky menggunakan helikopter.
Sebelumnya seperti diberitakan Vietnam News, FastGo rencana untuk melakukan ekspansi ke Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Filipina dan Kamboja telah disepakati tahun lalu namun pihaknya baru mendapatkan pendanaan Seri B tahun 2019 ini. (din/eks)
[url=Grab Sambut 'Pesaing' Asal Vietnam yang Akan Masuk Indonesia CNN Indonesia | Jumat, 17/05/2019 05:37 WIB]CNN Indonesia
[/url]
[/url]
Quote:
Saingi Gojek dan Grab, FastGo Asal Vietnam Masuk Indonesia Akhir 2019
Penulis: Desy Setyowati 16/5/2019, 16.25 WIB

Perusahaan penyedia layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) asal Vietnam FastGo resmi hadir di Singapura pada Maret 2019. Setelahnya, FastGo bakal masuk ke pasar Indonesia, Thailand, dan Filipina pada akhir tahun ini.
Berdasarkan laporan Kr-Asia, aplikasi FastGo sudah tersedia untuk diunduh di App Store dan Google Play Store di Singapura. Meski tidak menjelaskan soal tarif di Singapura, Pendiri sekaligus CEO FastGo Nguyen Huu Tuat menyampaikan bahwa layanannya akan lebih murah dibanding aplikator lain.

Kr-Asia pun membandingkan harga FastGo dengan Grab dan Gojek di Singapura. FastGo mengenakan tarif US$ 19,7 untuk 21,5 kilometer perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Sedangkan tarif Gojek dan Grab masing-masing hanya US$ 13 dan US$ 13,2 untuk jarak yang sama.
Meski begitu, FastGo melalui pernyataan resminya pada Maret lalu menyampaikan, bahwa tarifnya bersifat tetap. Berbeda dengan Gojek dan Grab yang mengadopsi tarif dinamis, artinya, tarif itu bisa naik turun sesuai permintaan pada waktu tertentu.
Perusahaan ini didirikan pada 2018 lalu dan sudah memiliki sekitar 60 ribu mitra pengemudi di Vietnam. Di negara asalnya, FastGo juga meluncurkan layanan naik helikopter bernama FastSky. Layanan seperti ini sempat disediakan oleh Grab di Jakarta, Indonesia pada 2017.

Selain FastGo, ada beberapa aplikator lokal yang bersaing dengan Gojek dan Grab yakni Bonceng dan Anterin.id. Kedua aplikator lokal ini tidak menerapkan skema komisi 20% seperti Gojek maupun Grab.
Meski begitu, Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal aplikator dengan pendanaan yang minim sulit bersaing dengan Gojek dan Grab. “Mereka butuh pendanaan yang besar. Lalu, apakah mereka bisa dapat keuntungan dari bisnis dengan skema itu,” ujar Fithra kepada Katadata.co.id awal Mei lalu.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA) Ignatius Untung. Menurutnya, kedua pemain lokal tersebut perlu pendanaan besar untuk bisa bersaing dengan Gojek dan Grab. “Tanpa pendanaan luar biasa, sepertinya akan berat bagi pemain baru masuk ke sektor yang sudah banyak pemainnya,” ujarnya.
Quote:
Mantul nih..
bakalan banjir promo nih grab sama gojek ada saingan baru..
kasian driver gojek sama grab makin berkurang order ada saingan promo baru !!
bakalan banjir promo nih grab sama gojek ada saingan baru..
kasian driver gojek sama grab makin berkurang order ada saingan promo baru !!






davecchio dan 9 lainnya memberi reputasi
8
7.8K
Kutip
112
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan