Hearthstone adalah sebuah judul game esports yang dikategorikan sebagai Free to Play game (selanjutnya disingkat dengan F2P), dan pernah turut meramaikan pertandingan demonstrasi esports di Asian Games tahun lalu.

Meskipun F2P, di sisi lain, Hearthstone memberikan keuntungan besar bagi pemain yang mengeluarkan uang untuk membeli card pack; karena pemain yang membeli pack tidak hanya memiliki lebih banyak opsi kartu untuk membangun deck, tetapi juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan kartu-kartu epic dan legendary yang jelas-jelas lebih kuat dibanding kartu biasa.

Hal ini sering menjadi hal yang dikeluhkan oleh para pemain baru. “Free to play, but pay to win“, adalah sarkasme yang sering dilontarkan player dan netizen untuk menyindir game-game semacam Hearthstone; karena pada kenyataannya, pemain tetap “dipaksa” untuk membayar dan membeli card pack jika ingin menikmati kemenangan.



Jadi pada dasarnya Pay to Win sama saja dengan Pay to Play, karena tidak ada gunanya bermain jika tidak bisa menikmati permainan tersebut. Karena kita tahu tidak mungkin kita bisa menikmati suatu permainan jika kita tidak pernah punya kesempatan untuk menang.

Jadi, apakah Hearthstone masih bisa disebut sebagai F2P yang bisa “dinikmati”? Jawabannya tentu saja ya. Hanya saja kamu harus berusaha lebih jika ingin bermain gratis dan tetap bisa menikmati permainan (reunya kesempatan menang/kompetitif).
Menurut saya, Hearthstone sangat mungkin untuk dimainkan tanpa perlu merogoh kocek dan tetap kompetitif. Tapi tentu saja, tetap harus realistis. Kompetitif di tingkat apa? Jika kamu ingin bermain kompetitif di tingkat tertinggi dan tingkat profesional, ya, kamu WAJIB mengeluarkan uang.

Tapi jika kamu hanya seorang casual player yang hanya ingin menikmati game, menjadi F2P player masih sangat mungkin untuk dilakukan. Hanya saja, untuk melakukan itu ada usaha-usaha cerdik yang harus dilakukan.

Apa saja yang harus dilakukan untuk bisa bermain secara kompetitif tanpa harus mengeluarkan uang di Hearthstone?


Sumber : Esportsnesia