Penggunaan istilah People Power membuat sejumlah pentolan kubu Prabowo-Sandi dilaporkan ke polisi secara berjamaah. Beberapa di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Para tokoh yang menyerukan aksi people power digarap polisi lantaran dianggap melakukan makar.

Hal itu membuat nyali Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mulai ciut.

Tak ingin penangkapan terus berlanjut, Amien Rais mengganti istilah people poweer dengan kedaulatan rakyat untuk menyikapi kecurangan Pemilu 2019.

Menurut Amien, istilah ini yang membuat politikus PAN Eggi Sudjana ditangkap kepolisian.

“Eggi Sudjana ditangkap polisi karena bicara poeple power, tetapi kami gunakan gerakan kedaultan rakyat,” kata Amien saat menghadiri acara “BPN Prabowo – Sandiaga mengungkap fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019” di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (14/5).

Amien lantas menyerukan kepada para pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno tidak menggunakan istilah people power.

Menurut Amien, mengganti people poweer itu membuat para pendukung dan relawan Prabowo – Sandiaga tidak akan berurusan dengan hukum.

“Dari sekarang, kami tidak gunakan people power. Namun, gunakan kedaulatan rakyat,” ujar Amien.

Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, seruan mengganti istilah yakni bentuk sindiran Amien kepada pemerintah.

Sebab, kata Dahnil, istilah itu menggiring sejumlah pendukung Prabowo – Sandiaga ke ranah hukum.

“Itu sebenarnya satire yang disampaikan Pak Amien. People power itu bukan sesuatu yang sebenarnya menakutkan,” ungkap Dahnil.

Seharusnya, kata dia, istilah ini tidak menakutkan bagi siapa pun, termasuk pemerintah. Sebab tidak melanggar hukum asal dengan tertib.

“Jadi, saya mau menyebutkan yang tidak boleh itu anarkisme, yang tidak boleh itu mengganti dasar negara, nah itu makar,” pungkas Dahnil.

Sumber: https://pojoksatu.id/news/berita-nas...g-diganti/amp/