Quote:
BOGOR - Wacana adanya autopsi terhadap petugas KPPS yang meninggal dunia dalam Pemilu 2019 ditolak oleh sejumlah keluarga korban. Salah satunya muncul dari keluarga almarhum Ganjar Faturahman di Kelurahan Andir, Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Orang tua Ganjar, Siti mengatakan tidak ingin makam anaknya dibongkar untuk proses penyelidikan penyebab kematian. Karena keluarga menyatakan bahwa anaknya meninggal dunia secara wajar.
"Anak ibu meninggal secara wajar karena kecapean dan memang kondisinya juga sedang banjir. Jadi kesana ke rumah ke TPS harus melalui banjir mungkin aja kedinginan atau gimana dan ibu ngga setuju jika makam anak ibu harus dibongkar dan diautopsi," kata Siti, kepada wartawan, Selasa (14/5/2019).
Hal senada juga diungkapkan oleh ayahanda Ganjar, Asep Sujatma. Menurutnya, kematian anaknya yang bertugas sebagai Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di TPS 55 itu tidak manusiawi.
"Sama sekali saya ngga setuju, kasihan mayat anak saya yang sudah lama harus digali lagi, dikorek-korek saya ngga setuju kalau dibongkar," ungkap Asep.
Sebelumnya, Ganjar Faturahman merupakan satu dari sebelas orang warga Bandung yang meninggal dunia karena kelelahan usai bertugas dalam Pemilu 2019. Keluarga Ganjar pun sudah mendapat santunan dari pihak KPU dan Pemerintaha Provinsi Jawa Barat.
(kha)
https://news.okezone.com/read/2019/0...proses-autopsi
Bntr lagi ada kampret maki2 keluarga korban.. Klo g bilang keluarganya d takut2in..
Untung aja g ada kampret sakit bilang itu adzab..