Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Bulan Mei tahun ini terasa istimewa. Selain adanya peringatan Hari Buruh Internasional yang selalu diperingati setiap tanggal 1, ditahun ini bulan Mei juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, bulan yang sangat ditunggu - tunggu kehadirannya oleh umat muslim. Selain itu, tepat ditanggal 22 nanti juga akan ada momen bersejarah, yakni pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), lembaga yang secara resmi menyelenggarakan serta mengumumkan hasil pemungutan suara.

Kenapa istimewa? Pertama, karena penyelenggaraan pemilu hanya berlangsung lima tahun sekali, tentu satu hari diantara ribuan hari dalam lima tahun tersebut bisa dikatakan sebagai hari istimewa. Terlebih di hari ini akan diumumkan siapa - siapa saja partai serta wakil rakyat yang berhak melenggang ke gedung dewan, serta pasangan mana yang berhak menduduki istana negara selama lima tahun ke depan. Meski, jika kita melihat hasil metode hitung cepat (quick count)yang diselenggarakan oleh hampir 40 lembaga, kita sudah tahu partai mana serta pasangan capres mana yang bakal lolos. Namun tentu saja, hasil resmi tetap dikeluarkan oleh KPU.


Terlebih lagi, ada pihak - pihak yang meragukan kredibilitas lembaga survey yang akhirnya juga berpengaruh pada ketidakpercayaan hasil yang dirilisnya. Pihak ini bahkan juga meragukan kredibilitas penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu yang menurutnya banyak melakukan kesalahan, mulai dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda, kecurangan yang menurut mereka dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) serta brutal. Sehingga harapan publik agar pasca pemilu tensi politik mereda, malah justru sebaliknya semakin memanas. Pihak ini juga meragukan independensi media dalam negeri yang menurut mereka melakukan penggiringan opini dan tidak independen. Ujungnya, mereka melakukan pertemuan tertutup dengan media asing.

Meski tak percaya dengan hasil quick count ataupun real count KPU versi situng, namun pihak ini justru sudah 3 kali melakukan deklarasi kemenangan yang didasarkan pada data yang mereka kumpulkan sendiri. Meski hingga detik ini, data tersebut belum pernah sekalipun di tunjukkan ke publik. Dimana lokasi perhitungannya, bagaimana metodenya, dan dari mana sumber datanya, semua masih misteri. Tuduhan kecurangan yang dilontarkan kepada lawan politiknya juga diiringi dengan ancaman untuk melakukan people power jika penyelenggara pemilu tetap membiarkan kecurangan, yang menurut mereka jika kecurangan ini tetap dibiarkan tentu akan menguntungkan pihak lawan. Seruan agar KPI mendiskualifikasi sang lawan yang dituduh curang, juga dilakukan oleh kelompok ini.


Nampaknya hasil pemilu tahun ini sangat menarik untuk kita ikuti. Meski banyak pihak yang merasa khawatir jika akan terjadi hal - hal yang tak diinginkan, termasuk ancaman people power yang diserukan oleh salah satu pihak. Namun jika merujuk pada Pemilu 5 tahun yang lalu, dimana kandidat capres yang melaju juga sama, pada saat itu meski pihak yang dinyatakan kalah awalnya tidak menerima, namun pada akhirnya ia tetap hadir saat pelantikan sang lawan. Semoga saja ditahun ini, Pemilu tetap berjalan damai sampai dengan berakhirnya tahapan Pemilu yaitu dilantiknya anggota DPR serta pasangan capres cawapres. Jika ada indikasi kecurangan, masih ada cara konstitusional yang dapat ditempuh oleh para kandidat, yakni melalui Mahkamah Konstitusi.

Meski untuk mengetahui hasilnya, kita masih harus bersabar menanti 22 Mei mendatang. Masih ada berbagai kemungkinan yang terjadi. Sebagaimana politik itu cair, dalam sekejap dapat berubah. Terlebih pengumuman hasil Pemilu kali ini juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini
Sumur Gambar : Om Google