Jumat, 10 Mei 2019 | 12:23 WIB
Pak Permadi Siapkan Baju dan Pengacara Yah, Anda Akan Dijemut Paksa Polisi







POJOKSATU.id, JAKARTA – Video anggota Mejelis Kehormatan Partai Gerindra, Permadi yang viral di media sosial berujung pidana.

Pasalnya, dalam video tersebut, Permadi menyarankan rakyat Indonesia bunuh-bunuhan saja agar Prabowo Subianto menang.

Polisi pun sudah menetapkan bahwa video terebut memiliki unsur pidana dan bisa mengantarkan mantan polisi PDI Perjuangan itu ke penjara.

Bahkan, polisi langsung membuat laporan polisi model A (LP A) untuk menindaklanjuti video yang viral itu.

BACA: Tanpa Ba-bi-bu, Polisi Sudah Anggap Video Permadi Ada Unsur Pidana

Artinya, polisi tidak membutuhkan atau menunggu adanya laporan dari masyarakat untuk menangkap polisi yang gemar memakai pakaian hitam-hitam itu.

Hal itu dibenarkan Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi PojokSatu.id, Jumat (10/5/2019).

Dedi menyatakan, Permadi akan dijerat dengan Undang-undang ITE terkait pernyataannya yang memprovokasi melakukan revolusi.

“Itu sudah masuk pelanggara pasal 160 KUHP dan 27 UU ITE,” ungkapnya.



BACA: Video Permadi Baru Mau Dilaporkan, Polisi Sudah Duluan Laporan Sendiri

Lebih lanjut, Dedi juga belum bisa memastikan apakah akan melakukan jemput paksa terhadap Permadi atau tidak.

Akan tetapi, pihaknya juga mengaku bahwa saat ini sedang berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri.

“Kita tunggu saja (penjemputan paksa). Belum ada info dari Polda Metro dan Bareskrim,” kata Dedi.

Sebelumnya, polisi langsung menyatakan bahwa video Permadi yang memprovokasi bersiap saling bunuh untuk memenangkan Prabowo Subianto dan viral itu sudah dianggap memenuhi unsur pidana.

BACA: Video Permadi Suruh Rakyat Bunuh-bunuhan untuk Menangkan Prabowo, “Itu Adalah Kehendak Tuhan”

Karena itu, polisi tak membutuhkan adanya laporan dari masyarakat lantaran polisi langsung membuat Laporan Polisi A (LP A) terkait video tersebut.

Dengan LP A itu, polisi akan secepatnya menggarap anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra tersebut.

Hal itu diketahui saat seorang advokat, Fajri Safi’i bermaksud mempolisikan video anak buah Prabowo Subianto itu ke Polda Metro Jaya.

Fajri menyebut, polisi sendiri ternyata sudah lebih dulu membuat laporan dengan model LP A.

BACA: Andi Arief Sebut Kivlan Zein Terlibat Konflik Ambon, Poso sampai Sampit

Karena itu, laporan polisi yang hendak dibuatnya itu lantas tidak dibuatkan oleh polisi.

Sebab, pernyataan politisi yang gemar mengenakan pakaian serba hitam itu sudah memenuhi unsur pidana dan bisa digarap langsung oleh polisi tanpa menunggu adanya laporan dari masyarakat.

“Kata polisi itu kan tindak pidana umum, ya tanpa laporan polisi boleh bertindak (langsung),” beber Fajri di Polda Metro Jaya, Kamis malam (9/5).

Karena itu, dalam laporannya Fajri hanya memberikan video berupa pernyataan-peryataan Permadi yang menyebut ‘Revolusi’.

BACA: Anggap SBY Banci, Bukti Kivlan Zein Warisi Politik Adu Domba Kolonial Penjajah

Dalam waktu dekat ia akan dipanggil oleh penyidik sebagai saksi perihal video yang dilaporkannya itu. Ia pun yakin Permadi bakal meringkuk di dalam penjara atas video penuh provokasi dimaksud.

“Saya hanya menunjukan beberapa video dan yang diunggah di beberapa YouTube. Ada dan itu tersebar di akun YouTube lain. Itu berpotensi menyulut kebencian,”ungkap Fajri.

(fir/pojoksatu)


https://pojoksatu.id/news/berita-nas...-paksa-polisi/



Cocok banget buat Nemenin Nek Sarumpret... biar Gak Kesepian....








https://pojoksatu.id/news/berita-nas...ehendak-tuhan/