setyaji.idAvatar border
TS
setyaji.id
Sidang Bawaslu, 2 Saksi BPN Prabowo-Sandi Temukan Nama-nama Buah

Judul : Sidang Bawaslu, 2 Saksi BPN Prabowo-Sandi Temukan Nama-nama Buah di Scan C1 Pilpres Situng KPU

RIAU1.COM - BPN Prabowo-Sandi menghadirkan dua orang saksi, Hanfi Fajri dan Zulham dalam sidang Bawaslu terkait dugaan pelanggaran administrasi pemilu pada situng KPU dengan agenda mendengarkan keterangan dari saksi pelapor.
Dalam sidang yang digelar Rabu 8 Mei 2019 itu, kedua saksi mengungkapkan kejanggalan-kejanggalan yang mereka lihat pada Situng yang dipublikasikan di website resmi KPU.
Salah satu yang diungkapkan, yakni soal keanehan formulir C1 untuk Pilpres 2019 yang telah dipindai bertuliskan nama buah-buahan, bukan nama dari dua pasangan capres-cawapres, petahana dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada kesempatan itu, Hanfi mengaku melihat tulisan buah-buahan ini saat dirinya mengecek Situng KPU pada 1 Mei 2019. Di situ tertera formulir C1 yang berasal dari TPS 29, Kelurahan Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Gambar maupun tulisan buah-buahan lazimnya ada pada kertas surat suara atau dokumen-dokumen yang digunakan ketika simulasi pemungutan suara dilakukan atau sebelum pemilu dilaksanakan.


BACA JUGA : Hasil Pleno KPU Kota Palu, Prabowo-Sandi Menang Telak Atas Jokowi-Ma’ruf 

"Ada juga yang lebih janggal, aneh, lucu disitu KPU mungkin lapar atau apa, disitu ada form C1 tulisannya anggur, apel, sawo, durian. Untuk 01 anggur-apel, 02 sawo-durian," ucap Hanfi dalam persidangan, dilansir Republika.co.id, Rabu 8 Mei 2019.
Sementara itu, Zulham mengaku formulir C1 Pilpres bertuliskan nama buah-buahan ini masih ia temukan pada 4 Mei 2019. Hanfi dan Zulham juga mengaku kerap kali melihat Situng secara bersamaan saat sedang berkumpul bersama dan juga melihatnya sendiri saat waktu mereka sedang luang.
Keduanya mengaku tergerak melihat Situng karena maraknya informasi yang didapat terkait tudingan kecurangan yang dilakukan KPU, salah satunya melalui Situng.
Ditambah lagi, kedua saksi tersebut tidak percaya dengan pernyataan komisioner-komisioner KPU yang beralasan bahwa kesalahan pada Situng murni karena kesalahan manusia saat memasukkan data.


BACA JUGA : Pleno KPU Gorontalo, Fadel Mohammad Raih Suara Terbanyak untuk Kursi DPD RI 

"Setelah melihat pernyataan komisioner KPU di berita online, lalu ribut-ribut viral di Facebook, Instagram ternyata kata KPU human error, itulah jadi latar belakang kami (cek Situng), kok banyak kesalahan," kata Hanfi.
"Lalu kami juga mencek apakah sudah diperbaiki seperti yang dibilang di media sosial, karena kan medsos hoaks juga makanya kami pastikan di Situng, ternyata di Situng lebih banyak lagi kesalahan," tambahnya.
Karena menemukan adanya kejanggalan-kejanggalan dalam Situng, keduanya pun melaporkan temuannya ini ke pihak BPN Prabowo-Sandi, dengan harapan langsung disampaikan ke KPU. Meski begitu, mereka menolak bila dikaitkan sebagai relawan atau bagian dari pendukung Prabowo-Sandi.
"Tidak ada hubungan (dengan BPN). (Kami) masyarakat yang peduli terhadap proses pemilu yang jujur, adil. Apalagi BPN buka hotline terkait kecurangan-kecurangan proses pemilu," paparnya.
Menyinggung kenapa tak melaporkan ke KPU atau ke Tim Kampanye Nasional (TKN), Hanfi berdalih data-data yang ditampilkan dalam Situng banyak yang merugikan pasangan Prabowo-Sandi. "Karena lebih banyak yang 02 dirugikan ya," tukasnya.


http://riau1.com/berita/politik/1557...res-Situng-KPU
wulan522
wulan522 memberi reputasi
1
2.4K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan