- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jejak Digital Dokter Gugat Kematian KPPS, Foto dan Video Ungkap Siapa Ani Hasibuan


TS
nataliuspigai.
Jejak Digital Dokter Gugat Kematian KPPS, Foto dan Video Ungkap Siapa Ani Hasibuan

Jejak kaki di pasir akan terhapus dengan datangnya air pasang, tetapijejak digital akan bertahan selamanya.
PENULIS buku best seller Socialnomics, Erik Qualman, dalam bukunya ‘Digital Leader’ menulis satu ungkapan yang cukup terkenal.
Apa yang disampaikan Erik Qualmanbisa menjadi pegangan wajib bagi siapa pun yang ‘bermain’ di dunia digital.
Tak peduli itu masyarakat awam, intelektual, politisi, maupun instansi dan pejabat resmi, sebaiknya perhatikan betul nasihat sang ahli digital ini.
Erik Qualman dalam 'Digital Leader 5 Simple Keys To Success And Influence' (2012:3) mengatakan, the footprints we leave in the sand will be washed away with the coming tide, but our digital footprints last forever.
(Jejak kaki yang ditinggalkan di pasir akan tersapu bersih dengan datangnya air pasang, tetapi jejak kaki digital akan bertahan selamanya).
• Raffi Ahmad Larang Pengasuh Rafathar Mudik Lebaran, Ujungnya Ribut, Emosi, dan Resign
• Ini Bacaan Lengkap Doa Kamilin yang Lazim Dibaca Para Ulama Setiap Selepas Sembahyang Tarawih
• Ditantang Makan Gurita Hidup yang Masih Utuh, Wanita Ini Malah Kesulitan Melepasnya
Ya selamanya, selama internet masih ada dan bisa diakses. Tak peduli dari mana dan kapan mengaksesnya, jejak digital itu masih bisa diperoleh.
Apa yang dikatakan Erik Qualman sekaligus mengingatkan kita semua, para netizen atau warga net, agar lebih berhati dalam membuat status, memasang foto, membagikan video, membuat meme, dan aktivitas lainnya di dunia internet.
• UPDATE TERBARU: Dokter Ungkap Penyebab Anggota KPPS Tewas, Sebut Ada Kelalaian dan Minta Otopsi
• Prabowo Minta Ratusan Petugas KPPS yang Meninggal Divisum, KPU Nilai Tak Hargai Perasaan Keluarga
• Sejumlah Keluarga KPPS yang Meninggal Saat Pemilu 2019 Tolak Santunan dari Pemerintah
Begitu pesan tersebut, baik dalam bentuk teks, gambar, grafis, atau video, itu diklik, detik itu juga langsung tersiar ke seluruh dunia dan buktinya tersimpan di sejumlah server digital.
Tak ada lagi yang bisa mencegah, menghalangi, atau menghapusnya, meski pesan yang kita kirimkan itu telah di-delete sekalipun.
Ingat kasus posting-an admin twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan cuitan Kepala Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho terkait tsunami di pesisir barat Pulau Jawa dan pesiri timur Pulau Sumatera atau di Selat Sunda.
Admin akun @infoBMKG dan akun @Sutopo_PN pada Sabtu (22/12/2018) malam sama-sama menginformasikan bahwa peristiwa yang terjadi di Selat Sunda bukan tsunami, tetapi hanya air pasang.
Gelombang pasang malam itu, demikian admin @infoBMKG dan akun @Sutopo_PN, menulis cukup tinggi karena dipicu oleh bulan purnama.
Tetapi, tak begitu lama kemudian, Sutopo dan admin @infoBMKG meralat informasi sebelumnya, meminta maaf, dan menghapus posting-an tersebut. Mereka kemudian menyatakan bahwa peristiwa air naik di Selat Sunda pada Sabtu malam itu adalah tsunami.
Meski cuitan mereka di twitter dihapus, jejak digitalnya sampai saat ini pun masih bisa ditelusuri.

Jagad digital saat itu pun ramai dan cuitan Sutopo maupun BMKG menjadi viral dan jadi bahan obrolan di dunia maya.
Kali ini, jejak digital kembali mengungkap siapa dr Ani Hasibuan, kecenderungan politik, dan aktivitasnya terkait Pemilu 2019.
Dokter Ani Hasibuan adalah dokter ahli syarah.
Namanya muncul saat dia ke DPR untuk mengadukan tewasnya ratusan (di atas 500) penyelenggara Pemilu 2019 (sebagian sebesar anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara atau KPPS).
Setelah itu, Ani Hasibuan diundang menjadi nara sumber dalam talk show di Tv One 'Catatan Demokrasi Kita' yang membahas "Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS", Selasa (7/5/2019).
Dalam dialog tersebut, Ani Hasibuanmengaku bukan siapa-siapa dan tak terlibat dalam kubu para pendukung pasangan Pilpres 2019.
"Saya tak ikut-ikut dengan urusan sebelah sini sebelah sana. Saya dokter. Teliti, otopsi. Teman saya di RSCM itu mau bantu ko, ayo dong dipekerjakan," kata Ani Hasibuan seperti ditulis Wartakotalive.com, Rabu (8/5/2019).
Ani Hasibuan hanya peduli pada korban Pemilu serentak 2019.
Tetapi, sejak dr Ani Hasibuan tampil di Tv One dan sampai Kamis ini, foto-foto dan video dirinya kini ramai dan menjadi viral di dunia maya.
Berbagai tulisan, komentar, baik yang bersifat memuji, mengkritik, maupun memaki pun bermunculan.
Jejak digital Ani Hasibuan pun diungkap ke publik, sekaligus mengungkap siapa dr Ani Hasibuanitu.
Akun sang_Pembantu @sang_Pembantu, mengungkap dan membagikan foto terkait aktivita Ani Hasibuan dan kecenderungan politiknya.
Di sejumlah akun Facebook, di antaranya akun Epy Dachlan, juga membagikan jejak digitalAni Hasibuan.
Penulis mencoba menelusuri jejak digital dr Ani Hasibuan dan menemukan akun instagram anihasibuan1974.
Dalam akun instagram tersebut terpasang sejumlah foto-foto (mirip) Ani Hasibuan, termasuk juga video antara lain berisi pernyataan (mirip) Ani Hasibuan yang mengomentari kaus Ahmad Dhani





* Sebagian materi tulisan ini diambil dari tulisan artikel Suprapto berjudul Media Sosial: Hoax, Pedang Bermata Dua, dan Ancaman Dunia Pariwisata dalam buku berjudul Jurnalisme Pariwisata (2019).
wartakota.tribunnews.com/2019/05/09/terungkap-jejak-digital-dokter-gugat-kematian-kpps-foto-dan-video-viral-ungkap-siapa-ani-hasibuan
Kenapa sih harus malu mengakui pendukung pak bowo..?

Diubah oleh nataliuspigai. 09-05-2019 12:17






tien212700 dan 16 lainnya memberi reputasi
15
9.7K
90


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan