Popcorn sudah dikenal semenjak sebelum bioskop merajalela. sebelumnya popcorn digunakan untuk cemilan saat menonton sirkus, yang kemudian dimanfaatkan oleh pemilik sirkur untuk menambah laba selain dari penghasian tiket. dan kemudian di tiru juga oleh bioskop.

Bioskop yang pada dasarnya meniru pertunjukan teater dengan meniru desain teater agar kualitas sama dengan teater, maka bioskop juga dihadirkan dalam bentuk auditorium selayaknya menjadi tempat yang berkelas.

pada saat itu bioskop belum menghadirkan popcorn karena popcorn hanya dianggap sebagai makanan rakyat jelata dan memang tidak sampai dipikirkan untuk memasuki ranah bioskop yang hanya untuk kalangan atas

akan tetapi pada saat amerika mengalami depresi besar-besaran pada ekonomi miliknya, bioskop sulit dalam mengejar pasar kelas atasnya

kemudian dicari solusi dengan menjadikan bioskop lebih terjangkaupun gagal karena industri hiburan saat itu menjadi barang yang sangat mewah.

hingga akhirnya bioskop menurunkan standarnya dengan diubah menjadi sederhana akan tetapi tidak mengubah konsep awal dengan model auditoriumnya.

kemudian popcorn pun masuk ranah bioskop sama halnya dengan alasan sirkus yang memasukan popcorn ke dalam bisnisnya sebagai tambahan penghasilan. meski banyak yang rmeragukan ternyata popcorn cukup diminati dan cukup membantu perkembangan bioskop hingga kini.