kroco.riAvatar border
TS
kroco.ri
Rocky Gerung: Pesta Telah Usai, tapi Legitimasi Pemilu Masih Dipertanyakan


Oleh: Muhajir |

Indonesiainside.id, Jakarta – Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal terus bertambah. Hingga Senin (6/5) kemarin, KPU mencatat jumlah petugas meninggal mencapai 440 orang, sedangkan petugas yang sakit tercatat sebanyak 3.788.

Akan tetapi, hingga saat ini belum persoalan tersebut masih menyimpan misteri. Berbagai spekulasi muncul di masyarakat namun belum ada pihak yang datang dengan jawaban memuaskan publik, jawaban yang sesuai fakta sebenarnya.

Misteri di balik kematian ratusan petugas KPPS inilah yang disoroti akademisi senior, Rocky Gerung. Dia mengatakan, sejumlah pihak seolah berusaha menutupi kekacauan yang terjadi dalam gelaran pemilu serentak 2019.

“Saya tentu berduka terhadap keadaan itu (kematian ratusan petugas KPPS), tapi soalnya adalah penyelenggara pemilu dari awal mempromosikan diri sebagai profesional dengan sistem yang rapi, tapi ternyata berantakan dalam segala hal. Kan itu kasat mata,” ujarnya dalam acara ‘Catatan Demokrasi Kita’ di TvOne, Jakarta, Selasa malam (7/5).

Filsuf ini mendukung pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) guna mengungkap misteri di balik meninggalnya ratusan petugas lapangan KPU. “Karena itu, kita ingin supaya kasus ini supaya tidak jadi misteri, ya dibuka. Saya dukung ide TPF itu. Supaya ada tim yang imparsial,” katanya.
Baca Juga:  FUI Dukung KPU Gelar Pemilu Luber dan Jurdil

“Jangan pemerintah. Karena pemerintah terlalu dalam terlibat dalam soal ini. Itu pentingnya tim itu (TPF),” sambungnya.

Dia juga menyoroti gelaran pemilu serentak yang didesain seolah berjalan lancar tanpa hambatan. Namun menurutnya, justru pemilu kali ini menyimpan misteri yang belum terpecahkan.
“Pesta telah selesai, tapi legitimasi terhadap pemilu masih dipertanyakan. Ini masih panjang, bahkan melampaui tanggal 22,” katanya.

Rocky mengibaratkan pesta demokrasi lima tahunan ini seperti sebuah meja. Meja tersebut telah dibersihkan, tapi tiba-tiba sekelompok orang menemukan bawah meja berantakan. Kolom meja dipenuhi sampah makanan.

“Pesta telah selesai, tapi di bawah meja ditutup rapi dengan karpet. Segala macam borok, kekacauan. Itu yang ingin kita perbaiki,” ucapnya.

Dia kemudian meminta instansi terkait agar membuka misteri persoalan pemilu diungkap ke publik. Dia mengatakan, pengungkapan tersebut bukan sekedar sensasinya, tapi satu peristiwa yang di luar kebiasaan.


“Dari segi jumlah dan dari segi rumor, itu pentingnya tuh. Kita akan berlanjut dengan pembuktian akademis,” urainya.(EPJ)

BeGoNia
tien212700
tien212700 dan BeGoNia memberi reputasi
2
2.4K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan