Selamat pagi gan, sist dan semua yang membaca tulisan ini. Gw ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadan bagi yang menjalankannya. Semoga dilancarkan dalam melaksanakan ibadah di bulan suci penuh berkah dari Allah SWT ini.

Melihat kondisi bangsa Indonesia akhir-akhir ini, jujur gw berharap kehadiran bulan suci ini akan menurunkan tensi ketegangan yang gw rasa sudah sampai pada taraf sangat mengkhawatirkan. Indonesia seolah terbelah dalam dua kubu yang saling berhadapan, hanya karena syahwat berkuasa sebagian elite dan para pemboncengnya.



Tidak banyak yang sadar, jika ada sekelompok orang yang tertawa dengan apa yang terjadi hari ini. Di bawah, rakyat terus dipanasi dengan isu-isu yang tidak jelas mana fakta dan mana yang hanya isu untuk membakar keadaan. Siapa dalangnya? Mereka yang punya syahwat besar terhadap kekuasaan. Mereka yang ngebet ingin mengganti dasar negara. Mereka yang ingin mengamankan aset, alias ingin mendapatkan uang lebih dari situasi ini.

Manusia amoral ini selalu berlindung dibalik gamis, peci, sorban, dan tentu saja menjadikan agama sebagai jualan utamanya. Aturan? Mereka bahkan menolak mengakui hasil dari KPU. Apa sebuatan yang cocok untuk mereka? Pemberontak kan? Inkonstitusional kan? Sebenarnya kalau itu mereka konsumsi sendiri, untuk keperluan mereka sendiri, silahkan saja. Tapi ketika mereka mulai memprovokasi rakyat, saat itulah aparat harus bertindak memburu dan menangkap mereka.



Nah, gw berharap momen Ramadan ini membuat masyarakat lebih bisa berfikir menggunakan akal sehat. Puasa, dimana "menu utamanya" adalah mengendalikan hawa nafsu, gw kira cukup efektif untuk menjadi benteng kokoh dari serbuan berita bohong, hoax dan hasutan. Orang puasa kan tidak boleh marah-marah. Orang puasa kan harus menahan diri. Lebih bagus lagi jika mau merenungkan apa yang sudah dilakukan selama ini.

Well, gw tidak berharap penggede-penggede sialan itu akan sadar di bulan ini. Maaf saja, buat gw mereka ini lebih berbahaya dari Iblis. Jika Iblis itu masih takut dan mengakui Tuhan adalah Allah SWT, mereka itu tidak. Tuhan mereka adalah uang, kuasa, dan konsensi. Mungkin Ramadan ini, mereka akan menggantikan posisi iblis yang dirantai di neraka sana.

Last, mari ciptakan Ramadan yang sejuk, mari bernegara yang baik dengan taat pada konstitusi. Jika ada ketidakpuasan, mari sampaikan dengan cara beradab sesuai konstitusi. Selamat berpuasa, mohon maaf jika ada salah kata. Salam Damai.


Merdeka!

Sumber Gambar : sini, sini, sini