PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kepulauan Bangka Belitung mengaku banyak laporan dugaan kecurangan. Namun pihaknya kerepotan karena tidak adanya bukti yang kuat.

"Banyak laporan, tapi tak ada bukti. Dari mana kami harus membukanya kembali," kata Ketua KPU  Davitri, kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Satu Perwira Polres Pangkal Pinang Gugur usai Bertugas Amankan Pemilu

Dia berharap siapa pun yang meraih suara signifikan bisa diterima semua pihak. Namu, ia khawatir jika Jokowi-Ma'ruf terpilih, maka akan banyak yang melayangkan protes.

"Jokowi menang jangan salahkan kami. Tanya ke masyarakat yang memilih," ujarnya.

Sebagian dari laporan yang masuk, kata Davitri meminta penghitungan ulang di berbagai wilayah. KPU sulit memenuhi karena tidak disertai data C1 dan TPS terkait.

"Kami jadi bingung juga. Ada yang tidak dapat C1. Padahal kan ada saksi mereka. Salinannya ada di kelurahan dan bisa juga difoto saat di TPS," ujarnya.


Menurut Davitri, memang beberapa ada yang melakukan hitung ulang tapi tidak semuanya.

Baca juga: Real Count KPU Sementara: Jokowi-Maruf Unggul di Tempat Tinggal Sandiaga

Sementara itu dari data sementara di Kepulauan Bangka Belitung, pasangan Jokowi - Ma'ruf unggul di Kabupaten Bangka Barat dan Belitung Timur.

Di Bangka Barat, Jokowi-Ma'ruf meraih 71.535 suara,sementara Prabowo-Sandiaga meraih 38.002 suara.

Di Belitung Timur, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 56.353 suara, melampaui perolehan Prabowo - Sandiaga yang meraup 15.919 suara.

https://regional.kompas.com/read/201...-salahkan-kami

Ada yg tau kenapa di bangka belitung wiwi bisa menang?