Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Tuntutan abadi para buruh, Prabowo, dan vandalisme di Bandung
Tuntutan abadi para buruh, Prabowo, dan vandalisme di Bandung
Para buruh dari berbagai serikat pekerja melakukan aksi saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019).
Sesuai agenda, para buruh dari sejumlah serikat pekerja memperingati hari buruh internasional (May Day) dengan aksi penyampaian pesan dan orasi di ruas jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019). Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, juga turut menghadiri dan memberi pidato kebangsaan.

Aksi ini diperkirakan diikuti puluhan ribu buruh. Mereka terbagi dalam dua titik; di bundaran patung kuda dekat Lapangan Monas dan di sekitar bundaran Hotel Indonesia.

Mereka hadir sejak pukul 09.00 WIB. Mayoritas buruh mengenakan kaus merah dan membawa sejumlah pesan melalui pamflet atau spanduk. Nyaris tak ada tuntutan yang baru dari mereka.

Para buruh tetap menolak upah murah, penghapusan kerja kontrak (outsourcing), hingga meminta penurunan biaya hidup -- termasuk tarif dasar listrik. Para buruh juga meminta durasi kerja selama enam jam per hari.

Menurut Said Iqbal, Ketua Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menginisiasi aksi, pemerintah seharusnya mengatur durasi 30 jam kerja per minggu seperti di Jerman dan bukan 40 jam per minggu seperti saat ini berlaku di Indonesia.

"...seperti di Jerman sekarang 30 jam per minggu upahnya itu ditingkatkan. Kalau upah layak, orang tidak akan lembur. Siapa yang mau lembur kalau upah cukup? Kenapa kita lembur? Karena upah murah," kata Said dilansir detikFinance dari Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5).

Hingga saat ini, pemerintah Jerman hanya mengatur durasi maksimal adalah 40 jam kerja per pekan bila standarnya adalah lima hari kerja dan 48 jam kerja per pekan jika durasi per hari adalah delapan jam. Adapun durasi hingga 10 jam per hari masih mungkin dilakukan dengan syarat tertentu.

Soal upah, Said menegaskan pemerintah harus mencabut Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78/2015 tentang Pengupahan. Said menyoroti Pasal 44 yang mengatur formula penghitungan upah minimum.

Dalam pasal tersebut, upah minimum dihitung dengan menggunakan formula inflasi dan persentase kenaikan produk domestik bruto (PDB). Menurut Said, Said upah buruh tak perlu disertakan dalam kemampuan mengerek pertumbuhan ekonomi, apalagi daya beli mereka diklaim rendah.

"PP Nomor 78 adalah penyebab murahnya upah buruh, sehingga daya beli buruh turun," tegas Said.

Lebih lanjut KSPI menuntut penghapusan sistem outsourcing dan pemagangan. Sekretaris Jenderal KSPI Muhammad Rusdi dikutip Tirto menyebut dua sistem itu adalah perbudakan era modern.

"Mereka diperas tenaganya selama 8 jam, tapi tidak mendapatkan kompensasi yang layak karena status magang," tegas Rusdi di Jakarta, Senin (29/4).

Aksi buruh ini pun bubar dengan relatif kondusif pada sekitar pukul 17.00 WIB meski sebagian menyalakan suar (flare) dan kembang api. Nyaris tak ada insiden berarti dari aksi kali ini kecuali kerusakan pagar di dekat halte bus Transjakarta di daerah Tosari.

Pagar tersebut rusak menyusul dorongan mundur aparat keamanan yang mengadang buruh untuk bergerak ke Istana Negara. Aparat memang melarang para buruh berdemo di depan istana sehingga akses menuju ke sana ditutup rapat.
Tuntutan abadi para buruh, Prabowo, dan vandalisme di Bandung
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) meninggalkan Tennis Indoor di Senayan, Jakarta, usai menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Rabu (1/5/2019). Prabowo hadir
Sementara itu, Prabowo hadir di Tennis Indoor Senayan. Namun, tak banyak pesan dari Prabowo yang fokus pada urusan buruh.

Ketua Umum Partai Gerindra ini justru menyinggung urusan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ini sebuah hal yang wajar karena KSPI sudah menyatakan mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno.

"Di sini gunung di sana gunung, di tengah-tengah Pulau Bali. Saudara-saudara jangan pernah bingung, yang pasti menang Prabowo-Sandi," tutur Prabowo dalam lantunan pantun.

Prabowo pun mengecam media sebagai perusak demokrasi. Ini pun bukan hal baru karena Prabowo sejak awal masa Pemilu 2019 menyatakan media --terutama televisi-- tidak cukup netral.

Prabowo juga sempat menyatakan stasiun televisi telah menggiring opini dengan menayangkan hasil hitung cepat Pilpres 2019 pada 27 April lalu. Hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei memang menampilkan keunggulan calon presiden petahana Joko Widodo ketimbang Prabowo.

Kendati demikian, media tetap meliput kegiatan Prabowo sebagai satu dari sekian tokoh utama politik negeri ini. "...gue salut sama lo masih berani ke sini. Akan tercatat dalam sejarah, hai media-media, kau ikut merusak demokrasi di Indonesia," tegasnya.
Penyusup aksi
Aksi massa seperti ini tak luput dari kepentingan atau pesan di luar agenda utama. Di Jakarta, aksi buruh juga menampilkan pamflet bertuliskan "Adili pelanggar hak asasi manusia dan selesaikan kasus penculikan aktivis.".

Meski tidak haram bagi buruh untuk menyuarakan hal itu, pesan tersebut jauh dari urusan kesejahteraan yang disampaikan para pekerja. Dan di Bandung, Jawa Barat, sekelompok remaja menyusup ke barisan para buruh dengan pakaian serba hitam.

Ratusan remaja itu berhasil ditangkap aparat kepolisian saat mendekati Gedung Sate. Mereka terdiri dari siswa SMP, SMA, dan mahasiswa.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan kelompok serba hitam ini diduga akan bentrok dengan para buruh. Namun, mereka juga melakukan vandalisme seperti mencoret mobil atau merusak fasilitas umum di sekitar lokasi.

Dari pemeriksaan awal; polisi pun menemukan cat semprot, senjata tajam, dan minuman beralkohol. Polisi pun masih mencari motif sebenarnya para remaja yang bergerak dari daerah Cikapayang ini.
Tuntutan abadi para buruh, Prabowo, dan vandalisme di Bandung


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...sme-di-bandung

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Tuntutan abadi para buruh, Prabowo, dan vandalisme di Bandung Pesan Habibie untuk dua kubu, kawal Pemilu

- Tuntutan abadi para buruh, Prabowo, dan vandalisme di Bandung Geger penculikan dan pencabulan anak di Kendari

- Tuntutan abadi para buruh, Prabowo, dan vandalisme di Bandung Membuat mural di kampung agar warga gemar baca

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.9K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan