Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ranttalkerAvatar border
TS
ranttalker
Real Count KPU Data 60,99 Persen: Jokowi-Ma'ruf 56,07 Persen, Prabowo-Sandiaga 43,93
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan real count dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum ( KPU), pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, untuk sementara, mengungguli pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 56,07 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 43,93 persen. Selisih perolehan suara di antara keduanya mencapai 12,14 persen.
Data ini mengacu pada angka sementara Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut data yang ditampilkan dalam pemilu2019. kpu.go.id itu, hingga Kamis (2/5/2019) pukul 05.30 WIB, suara yang masuk berasal dari 496.103 TPS dari total 813.350 TPS. Jika dipresentasekan, jumlah ini mencapai 60,99 persen.
Baca juga: Situng Sementara KPU: Jokowi-Maruf Masih Unggul di 4 Wilayah DKI
Sementara ini, Jokowi-Ma'ruf unggul di sejumlah provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, hingga Papua.
Sedangkan Prabowo-Sandi sementara ini unggul di Sumatra Barat, Jambi, Aceh, Jawa Barat, Banten, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketua KPU Arief Budiman menegaskan, Situng tidak digunakan untuk menetapkan hasil resmi pemilu.
Hasil pemilu yang akan ditetapkan berasal dari rekapitulasi berjenjang, dari tingkat kecamatan, berlanjut ke kabupaten, kemudian provinsi, hingga terakhir di tingkat nasional.
Situng, kata Arief, berfungsi sebagai transparansi KPU terhadap publik.
Baca juga: Kamis, BPN Laporkan Bukti-bukti Kesalahan Input Data Situng ke Bawaslu
"(Situng) ini menjadi alat bantu memberikan informasi dengan cepat. Bagian dari penyediaan informasi yang terbuka, transparan kepada publik. Toh nanti yang (rekapitulasi) manual itu yang dijadikan dasar (penetapan)," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Arief mengatakan, dalam proses input data dari scan formulir C1 ke Situng bisa saja terjadi kesalahan. Namun demikian, kesalahan tersebut masih bisa diperbaiki.
Siapapun yang menemukan ketidakcocokan antara entry data Situng dengan scan formulir C1, bisa melapor ke KPU untuk kemudian dikoreksi.

https://googleweblight.com/i?u=https...diaga&hl=en-ID

Hentikan rhomaa... hentikan

davecchio
baik.yuk
manutdloyalist
manutdloyalist dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.4K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan