Kaskus

News

luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Gara-gara Parkir, Pengemudi Becak Opname Dibantai Oknum Pakai Baju ‘Keamanan MMTC’

Gara-gara Parkir, Pengemudi Becak Opname Dibantai Oknum Pakai Baju ‘Keamanan MMTC’

MEDAN, metro24jam.com – Satuhati Sarumaha alias Frans, terbaring lemas di tempat tidur Rumah Sakit Haji, Desa Medan Estate. Remaja itu terkapar di sana lantaran dikeroyok sejumlah pria di Pasar MMTC, Jalan Pancing, Jumat (19/4/2019) lalu.

Peristiwa itu sudah dilaporkan oleh keluarga Frans ke Polrestabes Medan. Namun, hingga saat ini, belum satu pun para pelaku yang berhasil ditangkap polisi.

Ditemui di RS Haji, Rabu (24/4/2019) sore, remaja yatim piatu ini bercerita bahwa aksi pengeroyokan terhadap dirinya itu terjadi sekira pukul 23.30 Wib.

Pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak tersebut nyaris saja tewas setelah dianiaya menggunakan besi dan benda tumpul lainnya oleh sejumlah pria yang beberapa di antaranya mengenakan pakaian bertulisan ‘Keamanan MMTC’.

Menurut Frans, peristiwa yang dialaminya itu berawal dari kejadian dua pekan sebelumnya. Saat itu dia sedang menunggu penumpang di areal parkir Pasar/Pajak MMTC.

Sambil menunggu, Frans duduk di atas becak bersama dua temannya, Refe alias Ama Sena, Waris Fa’ana.

“Tiba-tiba petugas parkir sekaligus keamanan MMTC mendatangi kami dan melarang parkir di situ. Dia membentak kami sambil memaki-maki dan cakap kotor,” kata Frans.

Namun, karena merasa tak merasa membuat onar atau menyalahi aturan maupun menghalangi jalan, Frans kemudian menjawab, bahwa dia sudah biasa parkir di kawasan itu.

Selanjutnya, Frans kemudian meminta sang petugas parkir agar jangan memaki-maki memakai bahasa kotor dan binatang.

Mendengar jawaban Frans, sang petugas parkir jadi semakin emosi dan arogan. Dia pun balik membentak Frans sambil bercekak pinggang.

“Kau Nias bagus-bagus kau! Kup ijak-pijak kau di sini!” sergah sang petugas parkir kepada Frans dengan suara lantang.

Kalimat itu ternyata cukup membuat Frans emosi. Dia pun langsung mendatangi petugas parkir itu. “Mulut kau jangan begitu, kok Nias yang kau salahkan?” sergah Frans balik kepada sang petugas parkir.

Keributan itu tak berlangsung lama, beberapa teman pelaku petugas parkir lainnya berdatangan dan meminta maaf kepada Frans. Mendengar itu, Frans pun langsung melunak dan menerima permintaan maaf tersebut.

Namun sejak itu, Frans merasa setiap hari diintai sang petugas parkir tersebut. Tapi, karena merasa sudah berdamai, Frans pun tak begitu menghiraukannya.

Puncaknya terjadi pada Sabtu (19/4/2019) sekira pukul 22.00 Wib. Frans melihat petugas parkir yang mengenakan baju kaos bertuliskan ‘Keamanan Pasar MMTC’ berkumpul bersama beberapa temannya.

Selanjutnya petugas yang sempat berseteru dengan Frans tersebut mengendarai sepedamotor Kawasaki Ninja beberapa kali mondar-mandi melintas di depan Frans seolah-olah sedang mencari sesuatu.

“Awalnya aku nggak curiga, walaupun dia mondar-mandir melihat ku waktu itu. Aku asik melihat HP Android ku. Tapi, karena ada firasat tidak enak, aku pindahkan beca ke kedai kopi Pak Nomi Laoly,” kata Frans.

Saat itulah Frans dibuntuti kemana pun dia pergi. Karena merasa risih dibuntuti, Frans akhirnya memberanikan diri bertanya kepada pelaku.

“Kenapa abang dari tadi terus lihat-lihat aku?” tanya Frans kepada petugas perkir itu.

Namun, sekali lagi Frans mendengar ancaman dan ucapan yang tidak mengenakkan hati dari pria tersebut.

“Kau kemari. Biar kau tau ya, kau jangan di sini lagi, ku bantai kau nanti baru kau tau,” tutur Frans mengulang ucapan pria tersebut.

Merasa terus diintimidasi di saat dia sedang mencari nafkah, Frans pun mengatakan bahwa dia tidak takut dengan ancaman tersebut. Pasalnya, Frans memang sudah lama mangkal di seputaran di kawasan MMTC, Jalan Pancing dan sekitarnya.

Mendengar itu, pelaku langsung naik darah lalu mengejar Frans sambil menenteng sebatang besi bekas coran.

Sadar bahaya datang, Frans pun segera berlari untuk menyelamatkan diri. Namun tiba-tiba, ada sekitar 10 orang lebih teman-teman pelaku ikut mengejar dan berhasil menangkap Frans.

Saat itu, menurut Frans, para pria tersebu langsung menghujaninya dengan pukulan menggunakan kayu dan bambu ke sekujur tubuhnya. Salah satu pukulan batang besi beton tersebut tepat singgah di kepala Frans. Tak ayal, darah segar segera mengucur dari luka yang menganga.

“Karena banyak mengeluarkan darah, aku tak sadarkan diri dan ku pikir pun akhi sudah mati dikeroyok sama orang itu,” kenang Frans.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan teman Arisman Dakhi (36), salah seorang teman Frans ke Polrestabes Medan, yang kemudian diterima dengan bukti lapor nomor: STPL/857/IV YAN. 2.5/2019/SPKT Polrestabes Medan.

Frans pun berharap berharap agar para pelaku segera ditindak oleh polisi. (asn)

https://news.metro24jam.com/read/201...-keamanan-mmtc
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Makanya laen kali lae nias bayar parkir dulu ke sipetak biar kaga dianiaya emoticon-Leh Uga

Parkir itu salah satu rukun sipetakberaknak sumut, Qibla khas moyang mereka tu emoticon-Leh Uga

Parkir lagi Parkir lagi gara gara sipetak lewat
Diubah oleh luko.belita 30-04-2019 15:51
RasunaAvatar border
republik.fakterAvatar border
bani.malasAvatar border
bani.malas dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.5K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan