BPPT Siap Dukung Aceh, Hadapi Revolusi Industri 4.0

 Berita Layanan Info Publik 04 April 2019 Hits: 110


Kepala BPPT  Hammam Riza dalam kunjungan kerjanya ke Bappeda Provinsi Aceh, (03/04), memaparkan pentingnya Iptek untuk menghela pertumbuhan ekonomi Aceh.

Pada kesempatan tersebut Kepala BPPT menyebut bahwa potensi lokal Aceh, banyak yang bisa didongkrak dengan teknologi. 

"Untuk itu BPPT dengan Aceh, perlu banyak berkolaborasi membangun potensi daerah berbasis  teknologi," ujarnya di Kantor Bappeda Banda Aceh, Rabu, (03/04/2019).

Kerjasama Aceh dengan BPPT diungkap Hammam, telah berlangsung sejak pengembangan Banda Aceh Islamic Cyber City.  Kerjasama tersebut menurutnya, sangat perlu ditingkatkan, terlebih saat ini Indonesia tengah mengejar Revolusi Industri 4.0.
 
"Kerjasama ini perlu ditingkatkan guna mendukung program pemerintah Making Indonesia 4.0 serta mewujudkan visi Indonesia emas 2045," paparnya.

Industri 4.0 diurai Hammam perlu ditunjang  dengan pembentukan ekosistem digital seperti smart factory, smart devices, smart grid, smart mobility, smart building, smart city, smart region, dan smart fasilitas lainnya yang sehat dan berkesinambungan, agar efektif dan dapat menggerakkan seluruh sektor ekonomi.
 
"Untuk menunjang hal tersebut, maka peran Iptek sangatlah diperlukan dalam penguasaan dan pengembangan industri 4.0," jelasnya.
 
Lebih lanjut Hammam meminta agar pemerintah daerah, khususnya jajaran di Bappeda Aceh untuk mampu menguasai Iptek dan membangun ekonomi di Aceh. 
 
"Pemerintah Aceh, khususnya Bappeda juga turut berperan penting untuk penguasaan inovasi industri 4.0. Melalui pembangunan dan pengembangan yang berkaitan dengan organisasi dan manajemen, infrastruktur, suprastruktur, proses R&D, serta layanan dan produk," pungkasnya. 
 
Melanjutkan pernyataan Kepala BPPT, Kepala Bappeda Banda Aceh Azhari menyatakan bahwa pihaknya siap untuk berkolaborasi di berbagai bidang dengan BPPT.

Azhari lalu menyampaikan bahwa  ada potensi besar yang masuk grade terbaik di dunia yang dimiliki oleh Aceh, yakni nilam, sereh wangi dan kopi. 

Ketiga komoditi perkebunan tersebut imbuhnya perlu diberi nilai tambah, agar lebih menyejahterakan masyarakat. Hal ini tentunya, dapat dilakukan dengan dukungan teknologi.

"Tidak ada pilihan lain selain menggunakan iptek untuk membangun bangsa. Ketiga komoditi tersebut  butuh teknologi yang lebih advance, utamanya dalam hal penyulingan. Kami berharap BPPT dan Aceh dapat membangun kolaborasi di berbagai sektor, guna meningkatkan pembangunan ekonomi di Aceh," tutupnya. (Humas/HMP)


© 2019 Designed by Pusat Manajemen Informasi & Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat - BPPT

https://www.bppt.go.id/layanan-infor...i-industri-4-0