Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

stealthmaniaAvatar border
TS
stealthmania
Warisan Ahok yang Bagus buat Hadapi Banjir Gak Dilanjutin Anies?
Warisan Ahok yang Bagus buat Hadapi Banjir Gak Dilanjutin Anies?

Banjir melanda sejumlah daerah di Indonesia, tapi yang selalu jadi sorotan utama adalah banjir yang melanda warga ibu kota DKI Jakarta.

Bisa dibilang, di beberapa titik di Jakarta terkena banjir parah pada Jumat (26/4/2019).

Banjir bahkan merendam salah satu wilayah di Pejaten Timur hingga ketinggian 4 meter. Belum lagi di Cililitan juga yang ketinggian banjirnya mencapai atap rumah.

Sebagian netizen pun geram mempertanyakan kinerja Gubernur DKI Jakarta menangani banjir di ibu kota.

Warga mengharapkan tindakan nyata dari Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta untuk mengatasi ancaman bajir yang datang setiap saat. Apalagi Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui 13 sungai.

Namun, lagi dan lagi Anies sepertinya baru bisa bersilat lidah. Dirinya mengatakan jika banjir yang terjadi adalah karena kiriman daerah lain dan tidak murni dari Jakarta.

Kalau hanya jawab seperti itu, semua orang juga tahu jika sudah lama Jakarta kerap menjadi kiriman air dari Bogor.

Jawaban kedua Anies soal sampah yang menumpuk di pintu air terbawa banjir juga jadi bulan-bulanan. Anies mengatakan sampah tersebut bukan berasal dari Jakarta tapi terbawa arus banjir.

Sampah-sampah yang terbawa derasnya arus Ciliwung mulai dari sampah rumah tangga, kayu-kayu, hingga pohon pisang. Ada juga terlihat kasur di antara puing-puing itu. Bahkan televisi.

Anies berkilah soal keadaan pintu air Manggarai dipenuhi sampah sejak beberapa hari lalu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sampah yang menumpuk tersebut merupakan kiriman dari hulu Sungai Ciliwung.

"Petugas (Dinas) Lingkungan Hidup bertugas all out membersihkan sampah di Manggarai. Jakarta menampung sampah luar biasa banyaknya. Itu bukan sampah warga kita. Itu sampah yang masuk dari aliran Sungai Ciliwung," kata Anies di Gedung Dinas Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).

Ia mengaku telah memerintahkan seluruh wali kota memantau daerah masing-masing. Tujuannya agar pemerintah kota siaga menghadapi air kiriman dari hulu.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan, sejak Bendung Katulampa berstatus siaga I pada Kamis (25/4/2019) pukul 21.00 WIB, petugas terkait di DKI Jakarta sudah bekerja. Utamanya untuk mengantisipasi datangnya air kiriman dari hulu.

Soal solusi mengatasi banjir, Anies lebih menekankan pada pembangunan bendungan. Saat ini memang ada dua proyek bendungan di sekitar aliran Sungai Ciliwung yang sedang dibangun. Targetnya, bendungan yang dikerjakan oleh pemerintah pusat dan daerah itu selesai pada tahun ini.

Sayangnya, sampai saat ini proyek mengatasi banjir Jakarta di bagian hilir tidak berlanjut. Proyek normalisasi aliran Sungai Ciliwung sudah mandek selama 2 tahun sejak Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Padahal, normalisasi yang dikebut pengerjaannya saat pemerintahan Jokowi dan Ahok telah terbukti bisa mengurangi dampak banjir.

Anies sempat mewacanakan konsep naturalisasi sungai sebagai ganti normalisasi yang dianggap tidak ramah oleh dia. Namun, hingga saat ini hal itu baru sebatas wacana tanpa ada action plan. Bahkan konsep naturalisasi pun barus sebatas kata.

Lagi dan lagi solusinya hanya janji dan jawaban manis yang hanya menenangkan hati. Lalu apa solusinya pak?

Akui saja jika kinerja Pemprov DKI dalam hak mengatasi banjir saat ini terbilang lambat. Kelambatan kinerja Anies ini juga pernah dibahas oleh salah satu warga korban banjir.

Bahkan dirinya membandingkannya dengan Ahok kala itu. Menurutnya, masing-masing punya gaya berbeda.

Ahok akan langsung melakukan upaya penanggulangan meski gak maksimal sedangkan Anies cenderung hanya suka memantau dan lambat dalam bertindak. Gak hanya soal banjir aja sebenarnya sih.

Ada lagi warisan baik peninggalan Jokowi dan Ahok yang gak dijaga dan dilanjutkan perawatannya oleh Anies. Misalnya Waduk Pluit.

Kondisi Waduk Pluit yang terletak di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, kini memprihatinkan. Padahal, salah satu upaya menangkap banjir adalah mengembalikan fungsi waduk sebagai penampung air.

Kita pernah ada harapan di era Jokowi dan Ahok di mana waduk ini bisa bersih dan, tapi kini kenyataannya justru terbalik. Waduk ini sekarang kumuh, bau, dan dangkal. Padahal, waduk berfungsi menampung air limpahan.

Selain endapan lumpur dan eceng gondok, kondisi waduk juga diperparah dengan sampah yang menumpuk di sudut-sudut waduk.

Jika dilihat dari lokasi penumpukannya, diprediksi sampah-sampah tersebut adalah buangan dari saluran-saluran limbah rumah tangga yang bermuara ke Waduk Pluit.

Semoga saja banjir cepat surut dan Anies punya langkah ciamik dalam pencegahan banjir.

Sumber : Warisan Ahok yang Bagus buat Hadapi Banjir Gak Dilanjutin Anies?
baik.yuk
apollion
rizaradri
rizaradri dan 4 lainnya memberi reputasi
5
5.4K
44
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan